Arus Pengeluaran Arus Tunai

7.2.1.2 Arus Pengeluaran

Arus pengeluaran dalam usaha DBC Spageti Restaurant terdiri dari biaya investasi, biaya reinvestasi dan biaya operasional perusahaan. Biaya investasi adalah biaya yang dikeluarkan untuk memulai suatu usaha. Jumlah biaya investasi yang dikeluarkan oleh pemilik sebesar Rp. 345.449.000,00. Biaya ini terdiri dari alat kerja atau peralatan dan perlengkapan usaha, kemudian perusahaan membeli kendaraan operasional satu unit mobil yaitu Rp. 95.000.000,00. dan satu unit motor Rp. 8.500.000,00. Biaya investasi pada restoran ini dimulai pada tahun pertama yang dilakukan selama delapan bulan. Komponen biaya investasi yang dikeluarkan DBC Spageti Restaurant dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Komponen Biaya Investasi Kelayakan Usaha DBC Spageti Restaurant. no jenis jumlah umur ekonomis harga per unit Total harga 1 Bangunan 1200 m 10 80,000,000 2 Mesin spagheti 1 10 30,000,000 30,000,000 3 cool storage 1 10 25,000,000 25,000,000 4 oven gas 3 5 3,500,000 10,500,000 5 oven listrik 1 2 350,000 350,000 6 microwave 1 2 750,000 750,000 7 kompor gas 6 2 230,000 1,380,000 8 panggangan fritatta 120 5 52,000 6,240,000 9 loyang DBC 180 5 5,500 990,000 10 panci besar 3 1 120,000 360,000 11 panci kecil 5 1 30,000 150,000 12 teflon sedang 6 1 36,000 216,000 13 kuali sedang 5 1 50,000 250,000 14 mixer besar 1 10 25,000,000 25,000,000 15 mixer kecil 2 1 300,000 600,000 16 blander 6 1 300,000 1,800,000 17 mesin granitta 1 10 30,000,000 30,000,000 18 kulkas besar 1 5 7,000,000 7,000,000 19 rak piring 1 2 55,000 55,000 20 AC 1 5 2,500,000 2,500,000 21 komputer 1 5 4,500,000 4,500,000 22 kalkulator 2 2 85,000 170,000 23 meja 20 5 170,000 3,400,000 24 kursi 50 5 110,000 5,500,000 25 mobil 1 10 95,000,000 95,000,000 26 motor 1 10 8,500,000 8,500,000 37 Peralatan makan 5 5 5,238,000 Tsotal 345,449,000 Sumber : Data DBC Spageti Restaurant. wawancara Supervisor Pada Tabel 10 dapat dijelaskan harga yang dipakai untuk investasi peralatan, perlengkapan produksi serta kendaraan operasional menggunakan harga pada tahun 2006. Awal kegiatan investasi dimulai pada tahun nol. Perhitungan total harga adalah jumlah unit dikalikan dengan harga per unit, sehingga untuk total keseluruhan investasi peralatan, perlengkapan produksi dan kendaraan operasional yang digunakan pada usaha DBC Spageti Restaurant yaitu sebesar Rp 345.449.000,00. Biaya reinvestasi adalah biaya yang dikeluarkan karena umur ekonomis dari peralatan yang telah habis, sedangkan umur proyek masih berjalan. Peralatan yang umur ekonomisnya telah habis digunakan selama satu tahun adalah panci besar, panci kecil, teflon sedang, kuali sedang, mixer kecil dan blander sehingga setiap tahun perusahaan mengeluarkan biaya untuk pembelian peralatan baru. Peralatan yang umur ekonomisnya telah habis digunakan selama dua tahun adalah oven listrik, microwave, kompor gas, rak piring dan kalkulator sehingga pembelian peralatan baru dilakukan pada tahun ke-tiga, enam dan sembilan. Peralatan yang umur ekonomisnya telah habis digunakan selama lima tahun adalah oven gas, panggangan fritatta, loyang DBC, kulkas besar, AC, Komputer, Meja, Kursi dan Perlengkapan makan, pada tahun ke-enam perusahaan melakukan pembelian peralatan baru. Adapun biaya reinvestasi dikeluarkan untuk asset yang memiliki umur ekonomis selama satu tahun, dua tahun dan lima tahun karena umur ekonomis kurang dari umur proyek yaitu sepuluh tahun. Besarnya biaya reinvestasi yang dikeluarkan oleh usaha DBC Spageti Restaurant dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Biaya Reinvestasi yang dikeluarkan Selama Umur Proyek DBC Spageti Restaurant. dalam ribuan N o reinvestasi Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 oven gas 10,500 2 oven listrik 350 350 350 3 microwave 750 750 750 4 kompor gas 1,38 1,380 1,380 5 panggangan fritatta 6,240 6 loyang DBC 990 7 panci besar 360 360 360 360 360 360 360 360 360 8 panci kecil 150 150 150 150 150 150 150 150 150 9 teflon sedang 216 216 216 216 216 216 216 216 216 10 kuali sedang 250 250 250 250 250 250 250 250 250 11 mixer kecil 600 600 600 600 600 600 600 600 600 12 blander 1,800 1,80 1,80 1,800 1,800 1,800 1,80 1,800 1,800 13 kulkas besar 7,000 14 rak piring 55 55 55 15 AC 2,500 16 komputer 4,500 17 kalkulator 170 170 170 18 Meja 3,400 19 kursi 5,500 20 perlengkapa n makan 5,238 Jumlah 3,376 6,08 1 3,37 6 3,376 51,949 3,376 3,37 6 6,081 3,376 Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan agar suatu kegiatan dapat dilaksanakan. Biaya operasional mencakup biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak dipengaruhi oleh jumlah output yang akan diproduksi, terdiri dari biaya bangunan sewa, keamanan, kebersihan pam, promosi dan PBB. Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya tergantung pada jumlah output yang akan diproduksi, terdiri dari biaya pembelian bahan baku, gaji karyawan, biaya listrik dan telepon. Uraian mengenai biaya operasional dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Biaya Operasional Usaha DBC Spageti Restaurant No Biaya Operasional Tahun 1 2 Biaya Variabel 1 Bahan Baku 47.040.000 53.760.000 2 Alumunium Foil 1.140.000 3.600.000 3 Gaji Karyawan 211.199.904 239.999.904 4 Biaya Telepon 1.560.000 3.000.000 5 Biaya Listrik 3.480.000 6.000.000 Total Biaya Variabel 264.419.904 306.359.904 Biaya Tetap 1 Transport 2.688.000 3.360.000 2 Keamanan 660.000 1.080.000 3 Perawatan, Kebersihan 1.200.000 1.800.000 4 Biaya PAM 3.120.000 4.740.000 5 Biaya Tak Terduga 1.800.000 3.600.000 6 Website 3.360.000 4.200.000 7 Promosi 1.440.000 2.400.000 8 PBB - 3.180.000 Total Biaya Tetap 14.268.000 24.360.000 Total Biaya Operasional 278.687.904 330.719.904 Besarnya biaya operasional yang dikeluarkan pada tahun pertama sebesar Rp 278.687.904,00 sedangkan pada tahun kedua dan seterusnya hingga tahun ke sepuluh besarnya biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan sebesar Rp 330.719.904,00. Peningkatan biaya yang berbeda jauh pada tahun kedua dikarenakan proses produksi pada tahun pertama mulai berproduksinya usaha sehingga masih pada tahap-tahap perkenalan akan produk, hal tersebut terjadi karena adanya kegiatan investasi yang dilakukan pada tahun ke nol selama setahun. Untuk lebih jelas mengenai rincian perhitungan biaya operasional dapat dilihat pada Lampiran 4.

7.2.2. Analisis Kriteria Kelayakan Finansial