Asumsi Dasar Analisis kelayakan usaha death by chocolate (DBC) & spageti restaurant kota Bogor Jawa Barat.

Nilai NPV berbanding terbalik dengan nolai MPI, jika nilai NPV besar maka MPI semakin kecil dan demikian pula sebaliknya. Nilai NPV semakin besar menunjukan jangka waktu pengembalian investasi yang ditanam semakin cepat. Suatu proyek dapat dikatakan layak jika MPI lebih kecil daripada umur ekonomis proyek. Ab I PP = Keterangan : I = Jumlah modal investasi Ab = Manfaat bersih rata-rata per tahun per periode

4.3.2.6 Analisis Sensitivitas

Dalam menganalisis suatu proyek selalu menghadapi ketidakpastian atau perubahan-perubahan yang dapat terjadi pada keadaan yang telah diramalkan. Ketidakpastian perkiraan itu diantaranya karena terjadi kenaikan biaya, terutama biaya input harga bahan baku penurunan harga jual produk dan penurunan produksi, sehingga menurunkan benefit serta ketidakpastian akan hasil produksi yang akan dicapai. Untuk mengantisipasi perubahan-perubahan tersebut maka dilakukan dengan analisis sensitivitas.

4.4 Asumsi Dasar

Asumsi dasar yang digunakan dalam analisis kelayakan finansial usaha DBC Spageti Restaurant pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1 Modal usaha seluruhnya berasal dari modal sendiri. Pemilik tidak menggunakan modal yang berasal dari pinjaman karena pemilik tidak memiliki keinginan untuk menggunakan dana yang bersifat pinjaman baik yang berasal dari bank ataupun pinjaman perorangan. 2 Umur Proyek adalah 10 tahun, penetapan umur proyek didasarkan pada umur ekonomis peralatan yang digunakan perusahaan. 3 Tahun ke nol merupakan tahun investasi dan persiapan yang dilakukan selama setahun. Pada tahun pertama perusahaan sudah dapat menjual produknya. 4 Tingkat diskonto yang digunakan yang digunakan sebesar tujuh persen berdasarkan tingkat suku bunga deposito Bank Umum tahun 2009, dikarenakan perusahaan ini mendirikan usahanya berasal dari modal sendiri tanpa dibantu dengan modal pinjaman dari pihak manapun. 5 Harga input dan output yang digunakan dalam penelitian adalah harga konstan yang berlaku pada tahun 2008. 6 Harga jual Produk konstan, dimana harga jual yang digunakan adalah harga jual pada awal tahun 2008, yaitu harga DBC Rp 35.000,00. Frittata Rp 24.000,00. Spaghetti Rp 33.000,00. Appetizer Rp 16.800,00. Soup Rp 15.000,00. Rice Rp 24.000,00. Hot Drink Rp 14.000,00. dan Cold Drink Rp 10.000,00. 7 Perhitungan manfaat dan biaya terdiri dari biaya investasi dan biaya operasional didasarkan pada harga yang berlaku pada tahun 2007 dan 2008 8 Biaya penyusutan investasi dihitung dengan sisa umur investasi yang sudah berjalan, dikarenakan DBC Spageti Restaurant sedang berjalan dua tahun. nilai sisa yang ditetapkan untuk investasi yang berumur 10 tahun, lima tahun dan dua tahun. Re-investasi komponen yang berumur ekonomis satu tahun dilakukan tiap tahun dari mulai tahun pertama. Komponen yang berumur ekonomis dua tahun dilakukan re-investasi pada tahun ketiga, kelima, ketujuh dan kesembilan. Komponen yang berumur ekonomis lima tahun dilakukan pada tahun keenam saja. 9 Inflow berasal dari pendapatan penjualan, dan nilai sisa. 10 Besarnya pajak yang digunakan berdasarkan undang-undang Republik Indonesia tentang Perpajakan No. 3 Tahun 2001 yang isinya adalah Kantor Perpajakan Kota Bogor, 2008 : a Tidak dikenakan pajak apabila perusahaan menderita kerugian. b Dikenakan pajak 10 persen apabila perusahaan memperoleh pendapatan sebesar kurang dari sama dengan Rp 50.000.000,00. c Dikenakan pajak 15 persen apabila perusahaan memperoleh pendapatan antara Rp 50.000.000,00 hingga Rp 100.000.000,00. d Dikenakan pajak 30 persen apabila perusahaan memperoleh pendapatan sebesar lebih dari sama dengan Rp 100.000.000,00. V DESKRIPSI PERUSAHAAN

5.1. Sejarah Death By Chocolate Spageti Restaurant