mengandung lemak tinggi namun relatif tidak mudah tengik karena coklat juga mengandung polifenol 6 persen yang berfungsi sebagai antioksi dan pencegah
ketengikan
2
. Death by Chocolate Spageti
Restaurant merupakan jenis restoran yang menawarkan beraneka makanan dengan berbahan dasar cokelat dan spageti.
Permasalahan yang dialami pada perusahaan adalah manajemen tidak memenuhi target penjualan yang ingin dicapai oleh perusahaan dan belum melakukan
perhitungan keuangan pada nilai penjualan secara terperinci, tetapi perhitungan yang dilakukan perusahaan hingga saat ini hanya secara sederhana seperti
perhitungan hasil pendapatan yang dilakukan setiap bulan saja tanpa memperhitungkan kelayakan dari usaha yang sedang dijalankan.
Selain itu masalah yang terjadi restoran ini memiliki pesaing lain yang serupa yaitu toko kue dan roti seperti rumah cokelat yang menghasilkan produk
subtitusi dari produk-produk yang ditawarkan di Death By Chocolate Spageti Restaurant
dan restoran-restoran yang meyajikan menu spageti. Akan tetapi perbedaannya pada restoran DBC Spageti ini tidak hanya menawarkan produk
dengan berbahan baku cokelat saja tetapi banyak variasi produk lainnya untuk menambah daftar menu, berbeda dengan rumah cokelat yang hanya menyediakan
kue-kue cokelat ataupun produk dengan olahan cokelat saja.
1.2. Perumusan Masalah
Restoran yang terletak di Jalan Ceremai No 22 kota Bogor, yaitu Death by Chocolate Spageti
menawarkan berbagai menu dengan berbahan dasar cokelat dan spageti. Restoran ini bisa dikatakan terbilang baru karena didirikan pada
tanggal 18 Agustus 2006. Restoran ini merupakan salah satu unit bisnis usaha yang dimiliki oleh Apple Pie Group APG seperti Pia Apple Pie PAP,
Macaroni Panggang MP yang diprakarsai oleh Ibu Baby Ahnan, Ibu Tintin
Kuraesin dan Ibu Susi Gunadi. Salah satu keunggulan dari DBC Spageti Restaurant adalah salah satu
produk yang bernama Death by Chocolate DBC, jenis pangan tersebut berupa
2
Http:myyo.wordpress.com. Manfaat Cokelat Untuk Kesehatan. 6 Agustus 2008.
kue yang sebagian besar berbahan dasar cokelat dengan berbentuk kuburan oval. Meskipun produk cokelat tergolong ke dalam makanan yang cukup mahal, namun
orang tetap mengkonsumsi produk olahan cokelat karena rasanya yang lezat dan bergizi, sehingga produk olahan cokelat ini masih sangat diminati oleh
masyarakat. Pasar sasaran yang diterapkan oleh restoran ini memilih pasar dengan
golongan ekonomi menengah-atas. Untuk produk DBC Spageti Restaurant terdapat tiga menu utama yang diminati yaitu DBC, Frittata dan spageti,
ditunjukan dengan harga yang ditetapkan untuk produk DBC Rp 35.000,00; untuk Frittata
Rp 24.000,00; sedangkan Spageti Rp 33.000,00; Selain itu DBC memiliki produk lain seperti Flower by Chocolate, Chocolate Stick dan cokelat berbentuk
telur khusus untuk Hari Raya Paskah.
Tabel 2. Data Penjualan Produk DBC Spagheti Restaurant per bulan
Tahun 2007-2008 No
Bulan Penjualan
Tahun 2007 Penjualan
Tahun 2008 1
Januari 28,000,200
44,000,000 2
Februari 32,000,200
46,020,000 3
Maret 31,050,000
43,020,000 4
April 25,360,000
38,050,000 5
Mei 30,000,000
42,020,000 6
Juni 29,050,000
41,000,650 7
Juli 31,033,000
43,032,000 8
Agustus 28,000,020
40,020,000 9
September 30,066,000
43,016,000 10
Oktober 31,055,000
44,050,600 11
November 32,020,000
45,036,600 12
Desember 33,080,000
46,106,600 Rata-rata Penjualan per bulan
30,059,535 42,947,704
Sumber : DBC Spageti Restaurant 2007-2008
Death by Chocolate Spageti Restaurant adalah usaha yang sudah
berjalan sekitar dua tahun, merupakan jenis restoran yang menawarkan beraneka pangan dengan berbahan dasar cokelat dan spageti. Hingga saat ini data pada
Tabel 2 yang terjadi yaitu mengalami keadaan penjualan yang meningkat dua tahun terakhir dari tahun 2007-2008.
Tabel 2 menunjukan bahwa penjualan DBC Spageti Restaurant dengan nilai rata-rata penjualan tahun 2008 Rp 42.947.704,00. Data perkembangan
penjualan dapat dilihat adanya penjualan produk yang fluktuatif dari awal Januari 2008 hingga periode akhir Desember 2008 berdasarkan data produksi satu tahun
terakhir tercantum pada Lampiran 2. Keadaan yang terlihat dari data penjualan terjadi kenaikan penjualan jika di hari raya seperti di bulan Desember dan
Februari. Akan tetapi pada bulan biasa dengan tidak adanya perayaan hari raya atau hari libur panjang penjualan usaha ini cenderung menurun, seperti terlihat
pada bulan April 2008 penjualan hanya sebesar Rp 38.050.000,00. Grafik perkembangan penjualan dapat dilihat pada Gambar 1.
5000000 10000000
15000000 20000000
25000000 30000000
35000000 40000000
45000000 50000000
Penjualan Rp 2008 Januari
Februari Maret
April Mei
Juni Juli
Agustus September
Oktober November
Desember
Gambar 1. Grafik Perkembangan Penjualan Satu Tahun Terakhir Sumber: DBC Spageti Restaurant 2008
Gambar 1 mengenai grafik perkembangan mengacu pada data di Tabel 3. Terlihat bagaimana perusahaan ini mengalami grafik yang fluktuatif, terlihat pada
bulan Februari penjulan naik dikarenakan para remaja atau anak muda yang
merayakan valentine yang biasanya memberi kepada pasangannya hadiah yaitu cokelat, selain itu terlihat pada bulan Desember perayaan natal sehingga usaha
DBC Spageti restaurant mengalami nilai penjualan yang meningkat. Berbeda jika dibandingkan dengan bulan biasa tanpa adanya hari raya atau perayaan seperti
bulan April terlihat penjualan yang menurun, sehingga dapat dikatakan penjualan DBC Spageti restaurant sangat tergantung kepada hari raya besar atau
perayaan. Permasalahan yang terjadi pada DBC Spageti restaurant walaupun
terjadinya peningkatan penjualan dari tahun 2007-2008 yang cukup baik, tetapi manajemen perusahaan belum memenuhi target penjualan optimal yang ingin
dicapai oleh perusahaan. Pendapatan pada tahun 2008 dalam setahun hanya mencapai penjualan sebesar Rp 515.376.000,00 seharusnya target yang ingin
dicapai oleh perusahaan sebesar Rp 667.200.000,00. Target penjualan perusahaan DBC dapat dilihat pada Lampiran 4.
Melihat kondisi yang telah dijelaskan, yaitu usaha yang belum mencapai target penjualan yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan dan faktor lainnya
dengan kondisi adanya persaingan dengan jenis restoran yang sama. Penelitian ini diarahkan untuk menganalisis mengevaluasi analisis kelayakan usaha yang belum
mencapai target penjualan apakah menguntungkan dan layak untuk diteruskan. Dengan demikian pihak manajemen perusahaan dapat mengambil segala
keputusan yang tepat. Berdasarkan uraian di atas, perumusan masalah dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana perhitungan laporan rugi-laba perusahaan ?
2. Bagaimana mengevaluasi usaha dengan melihat Aspek-aspek non finansial seperti Aspek Pasar, Teknis, Manajemen dan Sosial?
3. Bagaimana kelayakan usaha DBC Spageti Restaurant ?
4. Bagaimana perubahan-perubahan yang terjadi pada biaya dan penjualan terhadap kelayakan usaha DBC Spageti Restaurant dengan menggunakan
analisis sensitivitas?
1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan dilaksanakannya