Konsep Ekowisata, Wisata Alam, dan Wisata Minat Khusus

misalnya perbaikan lingkungan atau menolak terjadinya perubahan tersebut, dan membelanjakan pendapatannya untuk yang lain.

2.7 Dichotoumus Choice CVM

Penelitian ini menggunakan model Dichotoumus-Choice CVM DC-CVM dengan elisitasi single-bounded. Menurut Fauzi 2014, model DC-CVM dengan elisitasi single bounded merupakan metode yang paling popular digunakan untuk analisis Contingent Valuation Method CVM. Menurut Garod dan Willis 1999 dalam Fauzi 2010, Pendekatan DC-CVM merupakan alternatif terbaik untuk menjawab defisiensi pendekatan CVM yang didasarkan pada pertanyaan terbuka maupun bidding games. Pendekatan ini lebih mendekati teori dibandingkan model lain seperti open ended atau bidding game Fauzi 2010. Pada Dichotoumus-Choice CVM DC-CVM nilai ekosistem atau sumberdaya alam yang tidak dipasarkan non market dihitung berdasarkan nilai Willingness to Pay WTP dari pertanyaan yang bersifat diskrit. Responden diajukan pertanyaan untuk membayar sejumlah uang untuk perbaikan ekosistem maupun penilaian suatu jasa lingkungan yang masih utuh. Pada model DC-CVM hanya terdapat dua kemungkinan jawaban yakni “ya” atau “tidak” atau “setuju” atau “tidak setuju”, sedangkan besarnya nilai uang yang ditawarkan kepada responden disebut “nilai penawaran” atau bid value Fauzi 2014. Menurut Alberini et al. 2005 dalam Fauzi 2014, pada Dichotoumus- Choice CVM DC-CVM responden relatif mudah menjawab pertanyaan karena hanya diberikan satu pertanyaan. Selain itu DC-CVM lebih mendekati perilaku pasar dimana konsumen biasanya mengambil keputusan untuk membeli atau tidak terhadap harga yang ditawarkan. Kelebihan lain DC-CVM yaitu sesuai dengan mekanisme insentif yang ditawarkan kepada masyarakat jika masyarakat memperoleh informasi yang memadai, serta mengurangi beban kognitif yang dihadapi oleh masyarakat jika harus memilih secara open bid maupun pilihan jamak.

2.7.1 Perhitungan Nilai Willingness to Pay WTP dengan Model Logit

Menurut Fauzi 2014, untuk mencari nilai WTP dapat menggunakan model logit. Pada penelitian ini, model logit digunakan untuk mencari nilai WTP maksimum pendaki terhadap pelestarian jalur pendakian Cemoro Kandang. Menurut Fauzi 2014, Pada model logit, distribusi error term u 1 mengikuti distribusi logistic , sehingga peluang untuk menjawab “ya” ditentukan oleh fungsi berikut : ............................... 1 Menurut Fauzi 2014, nilai WTP dapat dicari diduga dengan koefisien yang diperoleh dari logit yakni α = β σ vektor koefisien yang berhubungan dengan variable be bas dan δ = -1 σ, vektor koefisien yang berhubungan dengan variable “bid”. Nilai harapan rataan WTP dapat diduga dari kedua koefisien tersebut, yaitu : .......................................... 2 Sementara nilai harapan WTP yang terkait dengan salah satu variabel bebas dapat diperoleh melalui persamaan berikut: .................................. 3

2.7.2 Perhitungan Nilai Willingness to Pay WTP dengan Metode Non-

parametrik Turnbull Menurut Fauzi 2014, perhitungan metode nilai WTP juga dapat dilakukan dengan pendekatan non-parametrik Turnbull. Metode non-parametrik Turnbull menggunakanan pendekatan yang mengandalkan distribusi jawaban “tidak” dari responden terhadap respon pertanyaan lelang bid. Jika responden menjawab “tidak” terhadap nilai lelang yang ditawarkan, maka nilai maksimum WTP dia akan lebih rendah dari nilai lelang. Nilai lower bound WTP untuk metode Turnbull dihitung dengan formula sebagai berikut: ∑ ∑ ............................................ 4 Dimana: = Lelang bid