Karakteristik Pendaki di Wana Wisata Puncak Lawu

Tabel 7 Persepsi responden terhadap kualitas lingkungan jalur pendakian No Pernyataan Alternatif Jawaban SS S TS STS Σ Σ Σ Σ 1 Vegetasi di sekitar jalur pendakian mengalami kerusakan 16 20.00 39 48.75 24 30.00 1 1.25 2 Kondisi air di mata air tercemar 1 1.25 15 18.75 41 51.25 23 28.75 3 Udara di sekitar jalur pendakian tercemar 2 2.50 12 15.00 50 62.50 16 20.00 4 Jalur pendakian kotor karena sampah 33 41.25 41 51.25 6 7.50 0.00 Sumber : Hasil olahan data primer 2014 Berdasarkan Tabel 7, hasil survei pada 80 responden selama penelitian diketahui sebanyak 16 orang 20.00 pe rsen menyatakan “sangat setuju” dan 39 o rang 48.75 persen menyatakan “setuju” terhadap kerusakan vegetasi di sekitar jalur pendakian. Jumlah responden yang menyatakan “sangat setuju” dan “setuju” terhadap kerusakan vegetasi di sekitar jalur pendakian lebih besar daripada responden yang menyatakan “tidak setuju” dan “sangat tidak setuju”. Setelah dilakukan perkalian jumlah alternatif jawaban dengan masing-masing poin maka diperoleh jumlah skor untuk pernyataan terkait kondisi vegetasi sebesar 230 Lampiran 2. Gambar 6 menunjukkan skala skor penilaian untuk persepsi terhadap vegetasi dengan nilai skor 230 terletak pada daerah “setuju”, dimana skor terendah adalah 80 dan nilai skor tertinggi adalah 320. 230 80 160 240 320 STS TS S SS Gambar 6 Skor penilaian persepsi kualitas vegetasi Hasil survei kepada 80 responden selama penelitian pada tabel 7 menunjukkan sebanyak 41 persen 51.25 persen menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan kondisi air di mata air tercemar, 23 orang 28.75 persen menyatakan sangat tidak setuju bahwa kondisi air di mata air tercemar, 15 orang 18.75 persen setuju jika kondisi air di mata air tercemar dan 1 orang 1.25 persen yang menyatakan sangat setuju jika kondisi air di mata air tercemar. Penjumlahan skor terhadap pernyataan kondisi mata air menghasilkan skor sebesar 154 Lampiran 2. Gambar 7 menunjukkan skala skor penilaian untuk persepsi responden terhadap kondisi air di mata air berada pada daerah TS Tidak Setuju jika air di mata air tercemar. 154 80 160 240 320 STS TS S SS Gambar 7 Skor penilaian persepsi kondisi air di mata air Pada Tabel 7 menunjukkan hasil survei kepada 80 responden selama penelitian dimana sebanyak 50 orang 62.50 persen menyatakan tidak setuju dan 16 orang 20.00 persen sangat tidak setuju jika udara sekitar jalur pendakian mulai tercemar. Responden yang menyatakan sangat setuju jika udara di sekitar jalur pendakian jumlahnya relatif kecil yaitu 2 orang 2.5.00 persen, sedangkan responden yang menyatakan setuju berjumlah 12 orang 15.00 persen. Penjumlahan skor terhadap pernyataan kualitas udara di jalur pendakian Cemoro Kandang menghasilkan skor 160 Lampiran 2. Gambar 8 menunjukkan skala skor penilaian untuk persepsi responden terhadap kualitas udara di jalur pendakian Cemoro Kandang berada pada daerah TS Tidak Setuju jika udara di jalur pendakian tercemar. 160 80 240 320 STS TS S SS Gambar 8 Skor penilaian persepsi kualitas udara di jalur pendakian Persepsi 80 responden selama penelitian terhadap jalur pendakian yang kotor karena sampah pada tabel 7 menunjukkan sebanyak 41 orang 51.25 persen menyatakan setuju dan 33 orang 41.25 persen menyatakan sangat setuju. Jawaban alternatif tidak setuju relatif lebih kecil yaitu 6 orang 7.50 persen sedangkan jawaban sangat tidak setuju tidak ada yang memilih. Penjumlahan skor terhadap pernyataan jalur pendakian Cemoro Kandang kotor oleh sampah menghasilkan skor 267 Lampiran 2. Gambar 9 menunjukkan skala skor penilaian untuk persepsi responden terhadap kualitas lingkungan jalur pendakian yang kotor karena sampah berada pada daerah SS Sangat Setuju. 267 80 160 240 320 STS TS S SS Gambar 9 Skor penilaian persepsi jalur pendakian kotor karena sampah Aktivitas wisata berbasis gunung seperti pendakian gunung dapat berdampak negatif terhadap kelestarian lingkungan jalur pendakian dan keberlanjutan wisata berbasis gunung tersebut. Kerusakan vegetasi akibat penebangan oleh pendaki, pencemaran mata air oleh zat-zat kimia sampah pendaki, kebakaran hutan akibat kelalaian pendaki dan kotornya lingkungan jalur pendakian oleh sampah pendaki menjadi ancaman bagi kelestarian jalur pendakian. Penelitian ini juga melihat persepsi pendaki terhadap dampak-dampak dan potensi eksternalitas negatif oleh aktivitas pendakian yang mengancam kelestarian lingkungan jalur pendakian Cemoro Kandang dan keberlanjutan wisata di Wana Wisata Puncak Lawu dengan menggunakan Skala Likert. Tabel 8 menunjukkan pernyataan dan alternatif jawaban dari 80 responden selama peneitian terkait persepsi terhadap dampak negatif karena aktivitas pendakian. Tabel 8 Persepsi responden terhadap dampak negatif aktivitas pendakian No Pernyataan Alternatif jawaban SS S TS STS Σ Σ Σ Σ 1 Kelalaian pendaki dalam mematikan sisa api unggun dapat menyebabkan kebakaran hutan di sekitar jalur pendakian. 28 35.00 43 53.75 8 10.00 1 1.25 2 Penebangan pohonranting oleh pendaki dapat merusak vegetasi di jalur pendakian 30 37.50 38 47.50 11 13.75 1 1.25 3 Membuang sampah di sekitar jalur pendakian dapat mengancam kelestarian lingkungan jalur pendakian 24 30.00 47 58.75 8 10.00 1 1.25 Sumber : Hasil olahan data primer 2014