Perhitungan Nilai Willingness to Pay WTP dengan Metode Non-

pada sembarang tempat dan kegiatan corat-coret yang dilakukan pada batu atau batang pohon menyebabkan kerusakan di Gunung Sibayak. Tabel 2 menunjukkan penelitihan terdahulu yang relevan dalam penelitian inii. Tabel 2 Penelitian terdahulu No Nama Judul Alat Analisis 1 Syakya 2005 Analisis Willingness to Pay WTP dan Strategi Pengembangan Objek Wisata Pantai Lampuuk di Nangroe Aceh Darussalam Analisis Deskriptif, Analisis Willingness to Pay dengan format elisitasi Open Ended. 2 Ratri Hanindha Majid 2008 Analisis Willingness to Pay Pengunjung terhadap Upaya Pelestarian Kawasan Situ Babakan, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan Analisis Deskriptif, Analisis Willingness to Pay dengan format elisitasi Open Ended. 3 Sylvia Amanda 2009 Analisis Willingness to Pay Pengunjung Obyek Wisata Danau Situgede dalam Upaya Pelestarian Lingkungan Analisis Deskriptif, Analisis Willingness to Pay dengan format elisitasi Open Ended. 4 Haposan Simbolon 2000 Analisis Keterkaitan Peraturan Berkunjung dengan Perilaku Pengunjung di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Analisis Deskriptif. 5 Priskayani BR. Sitepu 2003 Perencanaan Program Intepretasi Lingkungan pada Dua Jalur Pendakian Gunung Sibayak Taman Hutan Raya Bukit Barisan Sumatera Utara Analisis Deskriptif. III KERANGKA PEMIKIRAN Wana Wisata Puncak Lawu adalah objek wisata yang dikelola oleh Kesatuan Bisnis Mandiri KBM Jasa Lingkungan dan Produksi Lainnya JLPL Perhutani Unit 1 Jawa Tengah. Berdasarkan Keputusan Direksi Perum Perhutani Nomor : 2641KptsDir1997 tentang Pedoman Pengusahaan Pariwisata Alam Perum Perhutani, Wana Wisata Puncak Lawu dikategorikan sebagai objek dan daya tarik wisata alam yang dikelola oleh Perum Perhutani dengan tidak mengubah fungsi kawasan hutan di wilayahnya. Wana Wisata Puncak Lawu memiliki jalur pendakian bernama Cemoro Kandang. Terdapat keindahan alam yang berbeda di setiap ketinggian pada jalur pendakian ini. Pendaki dapat melihat berbagai flora dan fauna Gunung Lawu di sekitar jalur pendakian Cemoro Kandang. Pendaki dapat melihat keindahan alam seperti tebing, mata air, padang sabana, hamparan Edelweiss dan bunga Cantigi. Pendaki juga dapat melihat pemandangan matahari terbenam dan matahari terbit yang sangat indah. Keindahan alam dan keanekaragaman hayati jalur pendakian Cemoro Kandang menjadi daya tarik tersendiri bagi pendaki untuk mengunjungi Wana Wisata Puncak Lawu. Selain memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi di daerah sekitar, banyaknya pendaki yang melakukan pendakian di jalur pendakian Cemoro Kandang juga berpotensi memberikan dampak negatif bagi kelestarian jalur pendakian. Kurangnya kesadaran pendaki dalam menjaga lingkungan menjadi ancaman bagi kelestarian jalur pendakian Cemoro Kandang. Kelalaian pendaki dalam mematikan sisa perapian dan perilaku pendaki yang membuang puntung rokok sembarangan berpotensi menyebabkan terjadinya kebakaran hutan di sekitar jalur pendakian Cemoro Kandang. Sampah-sampah sisa perbekalan dari pendaki yang dibuang di sekitar jalur pendakian juga mengotori jalur pendakian Cemoro Kandang. Selain itu, pendaki juga menebang pohonranting di sekitar jalur pendakian untuk membuat perapian. Masalah-masalah yang terjadi akibat dari aktivitas pendakian tersebut dapat mengancam kelestarian jalur pendakian Cemoro Kandang. Ancaman bagi kelestarian jalur pendakian Cemoro Kandang