Perhitungan WTP dengan Metode Non-Parametrik Turnbull

VIII SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian maka didapatkan simpulan sebagai berikut: 1. Penilaian persepsi responden terhadap kualitas lingkungan di jalur pendakian Cemoro Kandang Wana Wisata Puncak Lawu dengan skala Likert menunjukkan bahwa responden setuju jika vegetasi di sekitar jalur pendakian mengalami kerusakan dan sangat setuju jika jalur pendakian Cemoro Kandang kotor karena sampah, namun responden tidak setuju jika kondisi air di mata air tercemar dan tidak setuju jika udara di sekitar jalur pendakian tercemar. 2. Perhitungan Willingness to Pay WTP pendaki terhadap pelestarian jalur pendakian Cemoro Kandang di Wana Wisata Puncak Lawu dengan regresi logistik binner menghasilkan nilai rataan WTP sebesar Rp 9 354.29 dan nilai total WTP sebesar Rp 66 686 733.41tahun, sedangkan perhitungan dengan metode Turnbull menghasilkan nilai rataan WTP sebesar Rp 9 125 dan nilai total WTP sebesar Rp 65 025 125tahun. Nilai WTP tersebut juga menunjukkan non-use value dari Wana Wisata Puncak Lawu yaitu nilai keberadaan existence value, nilai warisan bequest value, dan nilai kebahagiaan enjoyment value dari pendaki. Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap Willingness to Pay WTP maksimum pendaki terhadap pelestarian jalur pendakian Cemoro Kandang di Wana Wisata Puncak Lawu adalah nilai penawaranbid, pendapatan, biaya kunjungan dan persepsi kualitas lingkungan. Saran Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut: 1. Kesatuan Bisnis Manajemen KBM Jasa Lingkungan dan Produksi Lainnya JLPL Perhutani Unit 1 Jawa Tengah sebagai pengelola Wana Wisata Puncak Lawu agar menerapkan retribusi baru yang mencakup nilai non-use dari Wana Wisata Puncak Lawu seperti nilai keberadaan existence value, nilai warisan bequest value, dan nilai kebahagiaan enjoyment value pendaki. Nilai tersebut ditunjukkan oleh hasil nilai rataan WTP maksimum pendaki terhadap pelestarian jalur pendakian Cemoro Kandang. 2. Nilai WTP maksimum pendaki terhadap pelestarian dapat menjadi acuan bagi Kesatuan Bisnis Mandiri KBM Jasa Lingkungan dan Produksi Lainnya JLPL Perhutani Unit 1 Jawa Tengah untuk biaya pelestarian jalur pendakian Cemoro Kandang seperti pembayaran tenaga kerja untuk membersihkan sampah sisa pendakian, mengadakan kegiatan bersih gunung, reboisasi di sekitar jalur yang mengalami kerusakan vegetasi, dan penambahan tenaga kerjaranger untuk patroli pengawasan. 3. Pengelola Wana Wisata Puncak Lawu agar memperketat peraturan aktivitas pendakian yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi kelestarian jalur pendakian seperti pelarangan membuang sampah di sekitar jalur pendakian, pelarangan menebang rantingpohon, pelarangan menggunakan deterjen atau obat-obatan kimia di mata air, anjuran membawa kembali sampah sisa pendakian dan mengingatkan bahaya kebakaran hutan akibat kecerobohan pendaki. 4. Penelitian lanjutan dengan Cost Effectivenes Analysis untuk mekanisme pengelolaan dan penggunaan dana pelestarian yang terkumpul agar dana pelestarian yang terkumpul dapat digunakan seefektif mungkin untuk pelestarian jalur pendakian Cemoro Kandang. DAFTAR PUSTAKA Amanda S. 2009. Analisis Willingness to Pay Pengunjung Obyek Wisata Danau Situgede dalam Upaya Pelestarian Lingkungan [skripsi]. Bogor ID: Institut Pertanian Bogor. Anderson DA. 2010. Environmental Economics and Natural Management third edition. New York US: Routledge. Charters T, Saxon E. 2007. Tourism and Mountais: A Practical Guide to Managing the Environmental and Social Impacts of Mountain Tours. Sweeting A. Editor. Nairobi KE: United Nations Environment Programme UNEP. Damanik J, Weber HF. 2006. Perencanaan Ekowisata: Dari Teori ke Aplikasi. Yogyakarta ID: Andi Offset. Fandeli C, Mukhlison. 2000. Pengusahaan Ekowisata.Yogyakarta ID: Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Fandeli C. 2002. Perencanaan Kepariwisataan Alam. Yogyakarta ID: Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Fauzi A. 2010. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Jakarta ID: Gramedia Pustaka Utama. . 2014. Valuasi Ekonomi dan Penilaian Kerusakan Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Bogor ID: IPB Press. Firdaus M, Harmini, Farid MA. 2011. Aplikasi Metode Kuantitatif untuk Manajemen dan Bisnis. Bogor ID: IPB Press. Folmer H, Gabel L. 2010. Prinsiples of Environmental and Resources Economics.: A Guide For Students and Decision-Makers Second Edition. Cheltenham UK : Edward Elgar. [Google]. 2014. Googleearth, Peta Jalur Pendakian Cemoro Kandang. [internet]. 15Juli 2014. . 2014. Googlemap, Peta Lokasi Wana Wisata Puncak Lawu. [internet]. 15 Juli 2014. Gujarati DN. 2006. Dasar-dasar Ekonometrika Edisi Ketiga. Jakarta ID: Erlangga. Alih bahasa : Julius A, Mulyadi dan Yelvi Andri. Editor : Devi Barnadi dan Wibi Hardani. Haab TC, McConnell KE. 2002. Valuing Environmental and Natural Resources: The Economic of Non-Market Valuation. Edward Elgar: USA. Hanley N, Shaw WD, Wright RE. 2003. The New Economics of Outdoor Recreation. New York US: Edward Elgar Publishing. Hayati N. 2012. Factors Affecting Tourist to Visit Kopeng Eco Tourism in Central Java. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol.9 No.3 September 2012, Hal. 140-148. Makassar ID: Balai Penelitian Kehutanan Makassar. Herdiani G. 2009. Analisis Willingness to Pay Masyarakat terhadap Perbaikan Lingkungan Perumahan Kasus Perumahan Bukit Cimanggu City RW 10 [skripsi]. Bogor ID: Institut Pertanian Bogor. Hosmer DW, Lemeshow S. 1989 Applied Logistic Regression. New York US: John Wiley and Sons. [Institut Pertanian Bogor]. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Edisi ke 3. Bogor ID: IPB Pr. Juanda B. 2009. Ekonometrika Permodelan dan Pendugaan. Bogor ID: IPB Press. Kadir HA. 2003.Mari Mendaki Gunung dari Leuser sampai Cartenz Panduan Bagi Orang-orang Berani. Yogyakarta ID: Andi. [Kantor Perwakilan Jawa Tengah]. 2011. Wisata Kabupaten Karanganyar. [Internet]. 6 Februari 2014. [KBM JLPL Perhutani Unit 1 Jawa Tengah]. 2013. Data Jumlah Pengunjung Wana Wisata di Wilayah Perhutani Unit 1 Jawa Tengah. Semarang ID: KBM JLPL Perhutani Unit 1 Jawa Tengah. [Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif]. 2012. Rangking Devisa Pariwisata terhadap Komoditas Ekspor Lainnya. [internet]. 3 Februari 2014. Kruk E, Hummel J, Banskota K. 2007. Facilitating Sustainable Mountain Tourism. Kathmandu NP: International Centre For Integrated Mountain Development ICIMOD. Kula E. 1994. Economics of Natural Resources, The Environment and Policies. London UK: Chapman hall. Majid RH. 2008. Analisis Willingness to Pay Pengunjung terhadap Upaya Pelestarian Kawasan Situ Babakan, Srengseng, Sawah, Jakarta Selatan [skripsi]. Bogor ID: Institut Pertanian Bogor. [Merbabu]. 2010. Gunung Lawu 3265 mdpl. [internet]. 3 Juni 2014. Muljono P. 2012. Metodologi Penelitan Sosial. Bogor ID: IPB Press. Nepal SK, Chipeniuk R. 2005. Mountain Tourism: Toward a Conceptual Framework. Tourism Geographies. [internet]. 2 September 2006; [diunduh 21 Februari 2014]; 73:313-333. doi:10.1080146166805001164849. http:www.tandfonline.comdoiabs10.108014616680500164849preview Panitia Lokakarya Wana Wisata Perum Perhutani. 1987. Pengelolaan Wana Wisata Makalah Pengantar Materi Lokakarya Wana Wisata. Di Dalam: Perhutani, editor. Meningkatkan Pengembangan dan Pengelolaan Wana Wisata Secara Profesional. Lokakarya Wana Wisata; 1986 Okt 21-22; Baturraden, Indonesia. Jakarta ID: Perum Perhutani.hlm 8. Pemerintah Republik Indonesia. 1990. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Jakarta ID: Sekretariat Negara.