Perhitungan Nilai Willingness to Pay WTP dengan Model Logit
Lokasi penelitian ini dilakukan di jalur pendakian Cemoro Kandang Wana Wisata Puncak Lawu. Wana Wisata Puncak Lawu merupakan objek wisata berbasis
pegunungan dan memiliki permasalahan yang berbeda dengan objek wisata lain. Kesamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah kepada metode yang
digunakan yaitu contingent valuation method, sedangkan format elisitasi yang digunakan berbeda.
Penelitan yang membahas WTP pengunjung dilakukakan oleh Syakya 2005, Majid 2008 dan Amanda 2009. Penelitian mengenai WTP dan strategi
pengembangan wisata Pantai Lampuuk oleh Syakya 2005 menunjukkan nilai WTP melalui retribusi masuk dari pengunjung Pantai Lampuuk berdasarkan nilai
rataan WTP adalah sebesar Rp 1 719.203. Majid 2008 melakukan penelitian mengenai WTP pengunjung terhadap upaya pelestarian kawasan Situ Babakan.
Penelitian yang dilakukan Majid 2008 menunjukkan nilai WTP yang dijadikan acuan retribusi di Situ Babakan adalah sebsar Rp 2 104.25 per orang, sedangkan
estimasi WTP untuk upaya pelestarian lingkungan Situ Babakan adalah sebesar Rp 23 603 603.00 per bulan. Hasil penelitan yang dilakukan oleh Amanda 2009
mengenai WTP pengunjung objek wisata Danau Situgede dalam upaya pelestarian lingkungan menunjukkan besarnya nilai rata-rata WTP pengunjung terhadap
kelestarian lingkungan objek wisata Danau Situgede adalah Rp 3 588.24, sedangkan nilai WTP yang diperoleh adalah Rp 2 342 000.00.
Penelitian mengenai dampak aktivitas pengunjung terhadap kelestarian wisata alam dan jalur pendakian dilakukan oleh Simbolon 2000 dan Sitepu
2003. Penelitian mengenai perilaku berkunjung dengan perilaku pengujung di Taman Nasional Gede Pangrango dilakukan oleh Simbolon 2000. Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Simbolon 2000 di Taman Nasional Gede Pangrango menunjukkan perilaku pengunjung seperti membuang sampah
sembarangan, melakukan vandalisme, mengganggu dan mencuri sumberdaya tumbuh-tumbuhan, dan mengambil sembarangan kayu bakar untuk membuat api
unggun. Penelitian lain mengenai perilaku pengunjung dilakukan oleh Sitepu 2003. Penelitian yang dilakukan Sitepu 2003 mengenai perencanaan program
interpretasi lingkungan di jalur pendakian Gunung Sibayak juga menunjukan dampak negatif aktivitas pendakian. Perilaku pendaki seperti membuang sampah
pada sembarang tempat dan kegiatan corat-coret yang dilakukan pada batu atau batang pohon menyebabkan kerusakan di Gunung Sibayak. Tabel 2 menunjukkan
penelitihan terdahulu yang relevan dalam penelitian inii. Tabel 2 Penelitian terdahulu
No Nama
Judul Alat Analisis
1 Syakya 2005
Analisis Willingness to Pay WTP dan Strategi Pengembangan Objek Wisata
Pantai Lampuuk di Nangroe Aceh Darussalam
Analisis Deskriptif, Analisis Willingness to
Pay dengan format elisitasi Open Ended.
2 Ratri Hanindha
Majid 2008 Analisis Willingness to Pay Pengunjung
terhadap Upaya Pelestarian Kawasan Situ Babakan, Srengseng Sawah,
Jakarta Selatan Analisis Deskriptif,
Analisis Willingness to Pay dengan format
elisitasi Open Ended.
3 Sylvia Amanda
2009 Analisis Willingness to Pay Pengunjung
Obyek Wisata Danau Situgede dalam Upaya Pelestarian Lingkungan
Analisis Deskriptif, Analisis Willingness to
Pay dengan format elisitasi Open Ended.
4 Haposan
Simbolon 2000 Analisis Keterkaitan Peraturan
Berkunjung dengan Perilaku Pengunjung di Taman Nasional Gunung
Gede Pangrango Analisis Deskriptif.
5 Priskayani BR.
Sitepu 2003 Perencanaan Program Intepretasi
Lingkungan pada Dua Jalur Pendakian Gunung Sibayak Taman Hutan Raya
Bukit Barisan Sumatera Utara Analisis Deskriptif.