36
praktek penjualan dan pembelian dalam menentukan harga, pembayaran harga dan sistem kerjasama yang terjalin diantara lembaga-lembaga tataniaga.
4.4.4 Analisis Keragaan Pasar
Analisis keragaan pasar dilakukan untuk menentukan efisiensi tataniaga. Efisiensi tataniaga didefinsikan bahwa produk yang samapai ke tangan konsumen
dengan harga murah dan adanya pembagian yang adil bagi produsen dan lembaga tataniaga dari keseluruhan harga yang dibayarkan konsumen Mubyarto, 1985.
Pembagian adil merupakan pembagaian share keuntungan sesuai dengan pengorbanan biaya dan fungsi tataniaga yang dilakukan setiap lembaga yang
terlibat dalam tataniaga manggis. Pendekatan unuk menentukan efisiensi tataniaga meliputi pendekatan marjin tataniaga, farmer’s share dan rasio keuntungan dan
biaya.
4.4.4.1 Analisis Marjin Tataniaga
Salah satu pengukuran tingkat efisiensi suatu tataniaga dapat diukur dari penyebaran marjin tataniga. Marjin tataniga dapat diketahui besarnya biaya dan
keuntungan dalam tataniaga tersebut. Perhitungan marjin tataniaga diperoleh dari selisih harga di satu titik rantai tataniaga dengan harga di titik lainnya. Marjin
tataniaga juga dapat diperoleh melalui penjumlahan biaya dan keuntungan pada masing-masing lembaga tataniaga. Menurut Limbong dan Sitorus 1978,
perhitungan marjin tataniaga secara matematik akan diperoleh sebagai berikut : M
i
= Pj
i
– Pb
i .......................................................................................................................................
1 atau
M
i
= B
i
+ π
i .......................................................................................................................................
2
37
Maka total marjin dapat diperoleh berdasarkan jumlah komulatif dari marjin tiap lembaga pada saluran tataniaga, adalah :
m
i
= ∑ M
i .......................................................................................................................................
3 Berdasarkan pada persamaan 1 dan 2 dapat diperoleh rumus untuk mencari
keuntungan tataniaga tiap lembaga yaitu sebagai berikut : Pj
i
– Pb
i
= B
i
+ π
i
Dengan demikian keuntungan lembaga tataniaga pada tingkat ke-I adalah : π
i
= Pj
i
– Pb
i
+ B
i
Keterangan : M
i
: Marjin pada lembaga tataniaga ke-i Pj
i
: Harga penjualan pada lembaga tataniaga ke-i Pb
i
: Harga penjualan pada lembaga tataniaga ke-i atau harga pembelian pada lembaga tataniaga sebelumnya
π
i
: Keuntungan yang diperoleh pada lembaga tataniaga ke-i m
i
: Total marjin tataniaga. Bi
: Biaya tataniaga yang dikeluarkan lembaga tataniaga ke-i i
: 1,2, 3, .... n
4.4.4.2 Farmer’s Share
Indikator lain untuk mengukur tingkat efisiensi tataniaga dapat dilakukan melalui perhitungan farmer’s share. Farmer’s share ditentukan oleh besarnya
rasio harga yang diterima produsen Pf dan harga yang dibayarkan oleh konsumen Pr. Adapun rumusan perhitunganya farmer’s share adalah sebagai
berikut: SPf
Pf Pr
Keterangan : SPf : Share harga di tingkat petani
Pf : Harga di tingkat petani Pr : Harga di tingkat konsumen
38
4.4.4.3 Analisis Rasio Kentungan dan Biaya