2. 2. Masa Laten Rancangan Percobaan dan Analisis Data

Gambar 10 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang cukup signifikan pada pertumbuhan jaringan kanker antara mencit kelompok B dan mencit kelompok perlakuan lain C, D dan E. Volume jaringan kanker mencit B meningkat secara signifikan pada 11 hari setelah tranplantasi sel kanker. Hal ini sesuai dengan pernyataan Pranoto 2003, bahwa sel kanker yang ditransplantasikan dari mencit donor sudah berada dalam tahap propagasi atau mungkin metastasis. Pada tahap tersebut sel kanker bisa beredar ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah maupun limfatik sehingga sulit untuk dicegah. Walaupun hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pertambahan volume jaringan kanker pada mencit kontrol B dan perlakuan C, D dan E tidak berbeda nyata p0,05 Lampiran 21, namun jika dilihat dari data pengukuran volume jaringan kanker Lampiran 20 terlihat bahwa kelompok B memiliki volume jaringan kanker dua kali lipat lebih besar jika dibandingkan dengan kelompok perlakuan C, D dan E. Ukuran volume jaringan kanker pada penelitian ini menunjukkan adanya kemungkinan pengaruh konsumsi bubuk daun cincau hijau dalam menghambat pertambahan volume jaringan kanker pada mencit perlakuan, sehingga diduga bubuk daun cincau hijau mengandung senyawa atau komponen yang mampu mengganggu pertumbuhan jaringan kanker yang dapat menghambat pertambahan volume jaringan kanker. Sejalan dengan Chalid 2003 yang menyatakan bahwa pemberian cincau hijau pada pakan mampu menekan pertumbuhan jaringan kanker. Selain itu Pranoto 2003 melaporkan bahwa cincau hijau mampu meningkatkan jumlah limfosit T dan B serta memiliki daya sitotoksik yang baik. Komponen atau senyawa kimia seperti antioksidan, termasuk senyawa fitokimia pada tanaman, menunjukkan kemampuan selektif dalam hal membunuh sel kanker dengan cara apoptosis, serta mengambat angiogenesis tumor dan metastasis Borek 2004. Alkaloid yang terdapat pada tomat, baik hijau maupun merah, menunjukkan kemampuan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Ekstrak tomat hijau aktif melawan semua galur sel kanker dan lebih mampu menghambat sel kanker dibandingkan tomat merah. Komponen alkaloid yang diduga bertanggung jawab dalam efek antikarsinogenik adalah glikoalkaloid, yang memiliki mekanisme antikanker berbeda dengan likopen pada tomat Friedman et al. 2009. Reaksi biokimia kompleks juga berperan mempengaruhi metabolisme seperti enzim pencernaan, senyawa pembawa untuk absorbsi, sistem transportasi, dan gangguan metabolisme pada penderita kanker Almatsier 2001. Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa adanya senyawa atau komponen yang mampu mengganggu pertumbuhan jaringan kanker dapat menghambat pertambahan volume jaringan kanker. 4. 2. 4. Berat Jaringan Kanker Data berat jaringan kanker diperoleh pada akhir penelitian pada akhir masa pemeliharaan mencit melalui proses terminasi mencit. Berat jaringan kanker mencit kelompok B, C, D dan E secara berturut-turut adalah 0,87±0,81 g, 1,17±0,12 g, 0,15±0,09 g dan 0,27±0,28 g Lampiran 22. Analisa sidik ragam berat jaringan kanker secara lengkap tersaji pada Lampiran 23, hasil uji sidik ragam menyatakan beda nyata antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Grafik berat jaringan kanker mencit disajikan pada Gambar 11. Kelompok Mencit Keterangan : A= kelompok kontrol negatif; B= kelompok kontrol positif; C= kelompok 0,88 cincau hijau; D= kelompok 1,76 cincau hijau; E= kelompok 2,64 cincau hijau. Gambar 11. Grafik berat jaringan kanker mencit C3H. Berat jaringan kanker pada kelompok perlakuan D dan E yang diberikan prosentase bubuk daun cincau hijau meningkat secara berturut-turut 1,76 dan 0,0 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0 1,2 1,4 B C D E B er a t jar ingan k ank er g