Terminasi dan Penimbangan Jaringan Kanker

xylol, kemudian rehidrasi menggunakan alkohol dengan konsentrasi menurun dari 100 sampai 70, kemudian direndam aquades selama 5 menit. Pewarnaan inti dimulai dengan perendaman menggunakan hematoxylin selama 5-10 menit, kemudian dibilas dengan air mengalir. Hematoxylin akan mewarnai inti sel pada sampel jaringan dengan warna biru. Pewarnaan dilanjutkan dengan alkohol asam jika terlalu biru, dibilas dengan air mengalir, dan dilanjutkan dengan litium karbonat untuk memperjelas warna biru yang terbentuk. Pewarnaan dilanjutkan dengan pewarnaan sitosol pada jaringan menggunakan eosin, setelah tahap ini sampel melalui tahapan rehidrasi menggunakan alkohol dengan konsentrasi meningkat dari 70 sampai 100, setelah itu dilakukan penjernihan menggunakan xylol, dan sampel jaringan ditutup dengan gelas penutup dan direkatkan dengan entellan. Sampel histopatologi siap diamati di bawah mikroskop dan difoto untuk selanjutnya dianalisa. Pembacaan sampel yang telah diwarnai menggunakan metode HE dilakukan dibawah mikroskop dengan pembesaran 200x dengan bimbingan dokter spesialis patologi anatomi. Perubahan sel yang diamati meliputi diferensiasi sel. Diferensiasi sel adalah perubahan bentuk sel dari bentuk aslinya. Diferensiasi dikatakan baik jika bentuk sel atau struktur penyusun sel menyerupai bentuk aslinya, dan dikatakan buruk jika sedikit atau bahkan tidak ada lagi sel yang menyerupai bentuk aslinya. Mitosis menunjukkan pembelahan sel yang terjadi pada jaringan kanker yang sedang diamati sedang aktif membelah. Gambaran mikroskopis secara keseluruhan dilakukan dengan melihat 5x bidang lapang pandang dengan pembesaran 200x hasilnya dirata-rata. Berikut merupakan keterangan skoring terhadap pewarnaan HE Elston Ellis 1991. Skor derajat diferensiasi merupakan penjumlahan dari tiga kategori yang meliputi tingkat kepadatan sel, pleomorfisme sel dan mitosis sel. Klasifikasi dari skor derajat diferensiasi setelah dijumlahkan meliputi derajat diferensiasi antara 3-5, maka jaringan kanker termasuk dalam kelompok terdiferensiasi baik. Jika skor derajat diferensiasi sel antara 6-7, maka jaringan termasuk ke dalam kelompok diferensiasi sedang. Jika skor derajat diferensiasi antara 8-9, maka jaringan termasuk dalam kelompok diferensiasi buruk yang berarti bahwa bentuk sel sama sekali tidak mirip dengan sel asal. Rincian kriteria penilaian skor derajat diferensiasi dijelaskan sebagai berikut : a. Tingkat Kepadatan Sel Tumor : Skor 1 : tingkat kepadatan sel tumor rendah, ruang antar sel terlihat kurang rapat. Skor 2 : tingkat kepadatan sel tumor sedang, ruang antar sel terlihat cukup rapat. Skor 3 : tingkat kepadatan sel tumor tinggi, ruang antar sel terlihat sangat rapat. b. Tingkat Mitosis Sel : Skor 1 : sel yang mitosis dengan jumlah sedikit 5-10 sel Skor 2 : sel yang mitosis dengan jumlah sedang 6-10 sel Skor 3 : sel yang mitosis dengan jumlah banyak ≥ 11 sel c. Pleomorfisme Inti Sel : Skor 1 : Bentuk sel beragam dan dapat dibedakan satu dengan yang lain, ukuran sitoplasma besar, inti sel berukuran kecil, warna inti sel pada bagian dalam mulai lebih gelap pada bagian lain masih berwarna lebih terang. Skor 2 : Bentuk sel mulai seragam, ukuran sitoplasma mulai mengecil, inti sel mulai membesar dan semakin jelas duplikasidi dalam sel, warna inti sel semakin gelap. Skor 3 : Bentuk sel seragam, ukuran sitoplasma mengecil, inti sel berukuran sangat besar, terlihat jelas duplikasi di dalam sel dan warna inti sel gelap.

3.3.10. Pewarnaan Imunohistokimia Robinson et al. 1990

Pada pewarnaan imunohistokimia ada beberapa tahapan yang harus dilakukan sebelum pewarnaan IHK dilakukan, yaitu preparasi gelas obyek disebut pelapisan coating yang digunakan untuk penempelan sampel menggunakan gelatin seperti pada Lampiran 31, pengirisan sectioning sediaan blok embeding menggunakanan microtom rotary dengan ketebalan ± 4 µm, selanjutnya dilanjutkan dengan proses penempelan affixing sampel ke gelas obyek dan