Siklus Sel The Influence of Green Cincau Leaf Powder on Cancer Tissue Histopatology and Expression of Proapototic and Antiapoptotic Proteins on Adenocarcinoma Mammae in C3H Mice

untuk persiapan fase M sebagai fase berikutnya. Jika terjadi kerusakan DNA atau DNA tidak bereplikasi dengan sempurna, maka proliferasi sel menuju fase M diberhentikan pada fase G2. Jika pada fase G2 tidak terjadi hambatan, maka sel akan memasuki fase M yang terdiri dari profase, metafase, anafase dan telofase, sehingga satu sel membelah menjadi dua sel identik Alberts et al. 2002. G0 adalah fase istirahat, tidak ada mitogen, sel maturakhir diferensiasi. Keluar dan masuknya sel kedalam siklus sel dikontrol oleh perubahan tingkatan dan aktivitas protein yang disebut cyclins. Protein yang berhubungan dengan siklus sel yaitu cyclins dependent kinase CDKs dan cyclin-dependent kinase inhibitor CKIs. Cyclins memiliki peranan penting pada sinyal transduksi dan koordinasi pada tiap fase siklus sel. Sintesis dan degradasi dari CDKs diatur oleh ikatan CDK inhibitors, hal ini penting untuk pengaturan cek poin pada siklus sel G1  S dan G2  M yang berfungsi untuk menahan siklus sel bila terjadi kerusakan DNA supaya tidak terjadi replikasi. Cek poin pada siklus sel berfungsi untuk merespon kerusakan DNA, proses ini penting untuk menjaga integritas sel. Pada siklus sel terdapat beberapa cek poin yaitu cek poin G1 pada fase S, cek poin G2 menahan siklus sel sebagai respon kerusakan DNA yang tidak bereplikasi selama fase S, cek poin M untuk menginaktifkan chromosomal segregation sebagai respon dari misalignment pada mitotic spindel. Gangguan fungsi pada cek poin akan mengakibatkan mutasi pada sel yang dapat menginduksi karsinogenesis. Pada kanker terjadi perubahan genetik yang mendasar dalam mengontrol pembelahan sel, sehingga menghasilkan proliferasi sel yang tidak terkendali. Perubahan genetik tersebut disebabkan oleh mutasi pada protoonkogen maupun tumor supresor gen. Mutasi pada protoonkogen menjadi onkogen memicu pertumbuhan tumor, sedangkan inaktivasi tumor supresor gen menghasilkan disfungsi protein yang terlibat dalam menghambat progresi siklus sel Vermeulen et al. 2003.

2.5. Kanker

Kanker adalah suatu penyakit yang diakibatkan oleh sel yang telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak terkendali. Pertumbuhan sel kanker tidak mengikuti pola sel yang normal Kumar et al. 1997. Pertumbuhan sel abnormal diklasifikasikan sebagai pertumbuhan nonneoplastik dan neoplastik. Kanker mengikuti pola pertumbuhan neoplastik dimana memiliki ciri anaplasia. Pola pertumbuhan neoplastik bersifat nonreversibel. Pertumbuhan neoplastik dibagi menjadi neoplasma benigna dan neoplasma maligna. Neoplasma benigna meliputi papiloma atau kutil, sedangkan neoplasma maligna meliputi tumor padat dan leukemia. Kanker adalah istilah umum untuk semua neoplasma maligna. Sifat mikroskopik dari sel kanker adalah pleomorfisme di mana sel kanker bervariasi ukuran dan bentuknya, hiperkromatin, polimorfisme, dan aneuploidi. Pada kanker payudara penamaannya mengikuti tempat dan bentuk jaringan. Kanker payudara termasuk tumor jaringan epitel, dengan susunan sel berbentuk epitel glandular maka diberi nama adenocarsinoma Otto 2003.

2. 5. 1 Karsinogenesis

Karsinogenesis adalah proses perubahan sel normal menjadi sel kanker, proses ini memerlukan waktu yang lama. Pada umumnya kanker timbul karena paparan karsinogen secara berlebihan yang menyebabkan kerusakan DNA. Karsinogenesis dapat dibagi dalam tiga tahap utama yaitu inisiasi, promosi dan progresi Gambar 3. Tahap inisiasi berlangsung cepat. Karsinogen yang masuk ke dalam tubuh akan berikatan dengan DNA, menyebabkan DNA mengalami mutasi Hodgson Levi 2000. Pada akhir tahap inisiasi belum terlihat perubahan histologis dan biokimiawi, hanya terlihat nekrosis dan peningkatan proliferasi sel Hejmadi 2010. Sel berusaha mengoreksi mutasi yang terjadi. Jika perbaikan DNA mengalami kegagalan, maka sel yang termutasi merupakan cikal bakal kanker dan menandai dimulainya tahap promosi Zakaria 2001. Gambar 3. Skema utama karsinogenesis zat kimia Hodgson Levi 2000. Sel terinisiasi yang terpapar promotor akan memperpendek masa laten dan mempercepat pembentukan tumor. Selanjutnya, induksi promotor pada sel terinisiasi, menyebabkan sel kehilangan kontrol terhadap pertumbuhan, sehingga sel mengalami pertumbuhan tidak normal. Tahap promosi adalah proses yang menyebabkan sel termutasi berkembang menjadi sel preneoplasma oleh stimulus promotor lihat Gambar 3. Senyawa karsinogenik, senyawa hasil oksidasi selama proses detoksifikasi dan senyawa polutan dapat berperan sebagai promotor. Tahap promosi berlangsung bertahun-tahun dan reversibel sebelum terbentuknya sel tumor yang otonom. Sel prenoeplasma dapat tumbuh terus, sedangkan sel normal akan berhenti tumbuh. Sel preneoplasma lebih tahan terhadap lingkungan dan memiliki kemampuan berkembang biak lebih besar dari pada sel normal. Pada tahap ini sebagian sel mengalami perkembangan progresif Pembentukan tumor Aktivasi metabolik Zat kimia karsinogen Reaksi detoksifasi konjugasi, dsb Karsinogen utama Detoksifikasi selular berikatan dengan nukleofil yang lain Berikatan dengan DNA INISIASI Perubahan DNA Perbaikan DNA Replikasi Sel tumor laten Pertumbuhan PROMOSI PROGRESI Kanker Malignan