Pengamatan Konsumsi Pakan dan Monitoring Berat Badan Mencit Pengamatan Masa Laten dan Volume Jaringan Kanker

a b c d Gambar 8. Proses pembedahanpengambilan jaringan kanker mencit meliputi terminasi a, peletakan mencit di papan fiksasi b, proses pengambilan jaringan kanker c dan jaringan kanker d. Sumber : dokumentasi pribadi. Jaringan kanker yang diambil kemudian dibungkus menggunakan aluminium foil yang sebelumnya dilakukan penimbangan. Jaringan kanker yang telah ditimbang kemudian dimasukkan dalam larutan buffer formalin 10 selama 24 jam untuk selanjutnya dibuat preparat histologi.

3.3.8 Pembuatan Preparat Histologi

Proses pembuatan preparat dan pewarnaan histologi ini disesuaikan dengan metode yang biasa digunakan di Laboratorium Patologi Anatomi FKUI Stevens Bancroft 1990. Pemrosesan jaringan untuk dibuat menjadi preparat histopatologi melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: fiksasi jaringan, dehidrasi, clearing, infiltrasi, embedding, trimming. Jaringan kanker difiksasi dengan cara direndam dalam larutan formalin, kemudian dilakukan dehidrasi, penjernihan, infiltrasi lalu dibuat blok paraffin melalui proses yang disebut embedding agar jaringan yang sudah dalam bentuk blok parafin dapat dipotong menggunakan microtom rotary. Proses pemotongan jaringan dalam bentuk blok paraffin disebut dengan trimming. Sampel yang telah dipotong dengan ketebalan ± 4µm dilekatkan pada gelas objek, sampel dapat digunakan untuk proses pewarnaan seperti HE.

3.3.9. Pewarnaan HE Stevens Bancroft 1990

Blok sampel jaringan dipotong, kemudian sampel siap digunakan untuk pewarnaan HE. Proses pewarnaan HE dimulai dengan penjernihan menggunakan xylol, kemudian rehidrasi menggunakan alkohol dengan konsentrasi menurun dari 100 sampai 70, kemudian direndam aquades selama 5 menit. Pewarnaan inti dimulai dengan perendaman menggunakan hematoxylin selama 5-10 menit, kemudian dibilas dengan air mengalir. Hematoxylin akan mewarnai inti sel pada sampel jaringan dengan warna biru. Pewarnaan dilanjutkan dengan alkohol asam jika terlalu biru, dibilas dengan air mengalir, dan dilanjutkan dengan litium karbonat untuk memperjelas warna biru yang terbentuk. Pewarnaan dilanjutkan dengan pewarnaan sitosol pada jaringan menggunakan eosin, setelah tahap ini sampel melalui tahapan rehidrasi menggunakan alkohol dengan konsentrasi meningkat dari 70 sampai 100, setelah itu dilakukan penjernihan menggunakan xylol, dan sampel jaringan ditutup dengan gelas penutup dan direkatkan dengan entellan. Sampel histopatologi siap diamati di bawah mikroskop dan difoto untuk selanjutnya dianalisa. Pembacaan sampel yang telah diwarnai menggunakan metode HE dilakukan dibawah mikroskop dengan pembesaran 200x dengan bimbingan dokter spesialis patologi anatomi. Perubahan sel yang diamati meliputi diferensiasi sel. Diferensiasi sel adalah perubahan bentuk sel dari bentuk aslinya. Diferensiasi dikatakan baik jika bentuk sel atau struktur penyusun sel menyerupai bentuk aslinya, dan dikatakan buruk jika sedikit atau bahkan tidak ada lagi sel yang menyerupai bentuk aslinya. Mitosis menunjukkan pembelahan sel yang terjadi pada jaringan kanker yang sedang diamati sedang aktif membelah. Gambaran mikroskopis secara keseluruhan dilakukan dengan melihat 5x bidang lapang pandang dengan pembesaran 200x hasilnya dirata-rata. Berikut merupakan keterangan skoring terhadap pewarnaan HE Elston Ellis 1991. Skor derajat diferensiasi merupakan penjumlahan dari tiga kategori yang meliputi tingkat kepadatan sel, pleomorfisme sel dan mitosis sel. Klasifikasi dari skor derajat diferensiasi setelah dijumlahkan meliputi derajat diferensiasi antara 3-5, maka jaringan kanker termasuk dalam kelompok terdiferensiasi baik. Jika skor derajat diferensiasi sel antara 6-7, maka jaringan termasuk ke dalam kelompok diferensiasi sedang. Jika skor derajat diferensiasi antara 8-9, maka jaringan termasuk dalam kelompok diferensiasi buruk yang