6. Mencit C3H Kanker

baik yang menunjukkan kenormalan maupun yang menunjukkan ketidaknormalan pada jaringan yang sedang diamati. Pewarnaan dengan menggunakan HE biasa digunakan oleh laboratorium patologi-anatomi dan histologi. Teknik ini juga bisa digunakan untuk semua spesimen dan merupakan inti dari semua diagnosis secara mikroskopik. Hal tersebut karena semua pewarnaan khusus pada umumnya didasarkan pada diagnosis dari jaringan yang diwarnai dengan pewarnaan HE terlebih dahulu. Para ahli patologi-anatomis menggunakan HE untuk mendiagnosis penyakit, mengidentifikasi kanker, mengkonfirmasi kesalahan metabolisme dan mengidentifikasi jenis jaringan. Penggunaan campuran dari pewarna tersebut merupakan variasi dari teknik pewarnaan irisan jaringan. Adakalanya pewarnaan HE dilengkapi dengan teknik pewarnaan yang lain. Jika pewarnaan HE tidak cukup digunakan sebagai data pada diagnosis kanker, maka teknik lain seperti histokimia, pengamatan dengan mikroskop elektron, imunohistokimia, dan flow cytometry bisa digunakan.

2. 7. 2 Imunohistokimia IHK

Imunohistokimia adalah metode pewarnaan untuk mendeteksi protein di dalam sel suatu jaringan dengan prinsip ikatan antara antibodi dan antigen. Pewarnaan imunohistokimia banyak digunakan pada pemeriksaan sel abnormal seperti sel kanker. Pada prosesnya, molekul spesifik akan mewarnai sel-sel tertentu seperti sel yang membelah atau sel yang mati sehingga dapat dibedakan dari sel normal Robinson et al. 1990. Imunohistokimia adalah salah satu metode pewarnaan jaringan kuantitatif untuk mendeteksi reaksi ikatan antigen-antibodi. Pada reaksi imunohistokimia ini sifatnya sangat spesifik karena bahan yang ingin dideteksi akan direaksikan dengan antibodi spesifik yang dilabel dengan enzim. Enzim yang digunakan untuk melabel antibodi tersebut antara lain peroksidase, alkali fosfatase dan b-galaktosidase. Imunohistokimia merupakan metode alternatif yang baik, spesifik dan sensitif dan relatif cepat. Imunohistokimia telah menjadi metode terpercaya untuk diagnosis rutin dan aktivitas penelitian Damayanti et al. 2005. Imunohistokimia terdiri atas dua metode dasar, yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Metode langsung melibatkan satu tahap pewarnaan dan antibodi yang berlabel bereaksi dengan antigen dalam bagian jaringan. Teknik ini hanya menggunakan satu macam antibodi, sehingga prosedurnya pendek dan cepat. Metode ini kurang sensitif karena hanya menampilkan sedikit sinyal. Selanjutnya, metode tidak langsung adalah metode yang menggunakan dua jenis antibodi. Antibodi pertama adalah antibodi primer sebagai antibodi yang tidak berlabel. Antibodi ini digunakan pada lapisan pertama. Pada prosesnya, antibodi ini bereaksi dengan antigen jaringan. Antibodi kedua adalah antibodi sekunder sebagai antibodi yang berlabel. Antibodi ini digunakan pada lapisan kedua yang bereaksi dengan antibodi primer. Kompleks yang terbentuk dapat divisualisasikan dengan menginkubasi potongan jaringan pada substrat kromogen yang cocok Robinson et al. 1990.