Khasiat Biologis Cincau Hijau P.oblongifolia Merr.

fase G1, S dan G2. Hal yang mendasari siklus sel menjadi empat fase yaitu fase presynthetic growth phase I G1, fase sintesis DNA S, premitotic growth phase G2 dan fase mitosis M Vermeulen et al. 2003. Pada siklus sel terdapat pula fase quiescent cells atau fase istirahat yang dibut G0. Siklus sel disajikan pada Gambar 2. Gambar 2. Siklus Sel Alberts et al. 2002. Fase G adalah “gap” antara fase M dan fase S. Terdapat dua fase G yaitu G1 dan G2 yang berfungsi sebagai penundaan waktu pertumbuhan sel. Fase G juga menyediakan waktu untuk sel memonitor keadaan internal maupun eksternal untuk memastikan bahwa kondisi memungkinkan dan cocok untuk melakukan perbanyakan pada fase S dan pembelahan pada fase M. Fase G1 memiliki peran sangat penting pada masa ini. Jika kondisi ekstraseluler tidak menguntungkan, maka sel akan memasuki fase G0 di mana sel berhenti berkembang. Jika kondisi lingkungan mendukung dan terdapat sinyal untuk tumbuh maka sel akan memulai proses perkembangan pada fase G1. Fase G1 merupakan fase terpanjang setelah sel mengalami mitosis. Selama fase ini sel menyiapkan diri untuk sintesis DNA dan biosintesis RNA dan protein. Fase G1 akan dilanjutkan dengan fase S. Pada fase S terjadi proses replikasi DNA dengan bantuan enzim DNA polimerase dan sintesa histone, pada fase akhir DNA mengandung sel ganda dan replikasi kromosom. Selanjutnya sel memasuki fase G2, pada fase ini terjadi pembentukan RNA, protein serta enzim untuk persiapan fase M sebagai fase berikutnya. Jika terjadi kerusakan DNA atau DNA tidak bereplikasi dengan sempurna, maka proliferasi sel menuju fase M diberhentikan pada fase G2. Jika pada fase G2 tidak terjadi hambatan, maka sel akan memasuki fase M yang terdiri dari profase, metafase, anafase dan telofase, sehingga satu sel membelah menjadi dua sel identik Alberts et al. 2002. G0 adalah fase istirahat, tidak ada mitogen, sel maturakhir diferensiasi. Keluar dan masuknya sel kedalam siklus sel dikontrol oleh perubahan tingkatan dan aktivitas protein yang disebut cyclins. Protein yang berhubungan dengan siklus sel yaitu cyclins dependent kinase CDKs dan cyclin-dependent kinase inhibitor CKIs. Cyclins memiliki peranan penting pada sinyal transduksi dan koordinasi pada tiap fase siklus sel. Sintesis dan degradasi dari CDKs diatur oleh ikatan CDK inhibitors, hal ini penting untuk pengaturan cek poin pada siklus sel G1  S dan G2  M yang berfungsi untuk menahan siklus sel bila terjadi kerusakan DNA supaya tidak terjadi replikasi. Cek poin pada siklus sel berfungsi untuk merespon kerusakan DNA, proses ini penting untuk menjaga integritas sel. Pada siklus sel terdapat beberapa cek poin yaitu cek poin G1 pada fase S, cek poin G2 menahan siklus sel sebagai respon kerusakan DNA yang tidak bereplikasi selama fase S, cek poin M untuk menginaktifkan chromosomal segregation sebagai respon dari misalignment pada mitotic spindel. Gangguan fungsi pada cek poin akan mengakibatkan mutasi pada sel yang dapat menginduksi karsinogenesis. Pada kanker terjadi perubahan genetik yang mendasar dalam mengontrol pembelahan sel, sehingga menghasilkan proliferasi sel yang tidak terkendali. Perubahan genetik tersebut disebabkan oleh mutasi pada protoonkogen maupun tumor supresor gen. Mutasi pada protoonkogen menjadi onkogen memicu pertumbuhan tumor, sedangkan inaktivasi tumor supresor gen menghasilkan disfungsi protein yang terlibat dalam menghambat progresi siklus sel Vermeulen et al. 2003.

2.5. Kanker

Kanker adalah suatu penyakit yang diakibatkan oleh sel yang telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak terkendali. Pertumbuhan sel kanker tidak mengikuti pola