Etika komunikasi ketika santri berbicara dengan ustadzahnya
“Sebaiknya kita tidak menengadahkan kepala kita ketika kita berbicara dengan ustadzah. Kita harus bersuara pelan tidak boleh melebihi suara
ustadzah kita. Kita tidak boleh menatap muka beliau, bersuara pelan. Itu berlaku di dalam dan diluar kelas, bahkan dimana saja dan kapan saja..”
8
Keterangan tersebut diperkuat kembali oleh salah satu santri yang menjadi responden penelitian, melalui wawancara, berikut hasil wawancara tersebut:
“Kalau Tria biasanya jongkok dan menundukkan kepala, suaranya dipelanin, direndahin..”
9
e. Ketika mereka liburan pun jika bertemu dengan ustadzahnya di
perjalanan ataupun dimana saja, mereka selalu menemui, menyapa bahkan bersalaman dengan ustadzahnya.
f. Bahkan ketika mereka liburan, jika mereka berkomunikasi dengan
usazdahnya secara tidak langsung melalui handphone atau media sosial lainnya, mereka selalu bersikap baik dengan menggunakan
kata-kata yang santun dan baik ketika mereka menyapa ataupun bertanya.
Penjelasan diatas diperkuat dengan penuturan ustadzah Siti Suaebah Aslamiyah melalui wawancara, berikut hasil wawancaranya :
“oh iya kalau lagi libur sih mereka kalau ketemu di mall atau dimana sih masih salaman, karena kita menerapkan banget namanya akhlak yang
8
Wawancara pribadi dengan Nurjannah santri pon pes al Washilah pada Selasa 14062016 di Pondok Pesantren pukul: 21.00 WIB
9
Wawancara pribadi dengan Tria Fitria santri pon pes al Washilah pada sabtu 18062016 di Pondok Pesantren pukul: 08.00 WIB
baik, berpakaian yang baik, sopan santun yang baik.Ketika mereka sms kalau selama ini sih mereka selalu mengucapkan salam terlebih dahulu lalu
bertanya. Kalau mereka bertanya pun masih dengan bahasa “mohom maaf ustadzah kalau misal ganggu”. Nah saya kalau anak-anak yang bertanya
kemudian tanpa mengucapkan salam atau tidak dengan menyebutkan nama kita, nah biasanya kita tidak meladeni atau tidak membalas..
.”
10
Kemudian diperkuat kembali dari hasil wawancara dengan salah satu santri yang menjadi responden penelitian, berikut hasil wawancaranya:
“Kalau misalnya ketemu ustazah Tria samperin, salim, trus nanya ustadzah mau kemana? Apa kabar? Pernah sms k, Tria biasanya
Assalamualaikum ustadzah, maaf kalau Tria ganggu. Biasanya sih kalau nanyain ada kegiatan pondok gitu k..
.” g.
Untuk alumni oleh ustadzahnya dianggap sebagai teman. Kebanyakan santri putri pon pes al Washilah dekat dengan ustadzahnya guru yang
mengajarkan kitab Al Akhlaq Lil Banat, namun menurut ustadzahnya kebenyakan dari mereka masih memiliki batasan-batasan kesopanan
ketika bercanda dengan ustadzahnya. Misalkan mereka lupa sedang berbicara dengan siapa, dan lupa kontrol kesopanan maka ustadzahnya
akan mengingatkannya bahwa itu tidak baik. Penjelasan diatas diperkuat oleh hasil wawancara dengan ustadzah Siti
Suaebah Aslamiyah, berikut hasil wawancaranya:
10
Wawancara pribadi dengan Ustadzah Siti Suaebah Aslamiyah Ustadzah yang mengajar Kitab Al Akhlak Lil Banat Pada tanggal 09062016 di Pondok Pesantren pukul : 21.00 WIB
“Nah untuk alumni biasanya rada sedikit berbeda, mereka lebih ke jatohnya seperti teman, berteman yang penting masih ada batesan-batesan
kesopaan. Seperti berkata yang baik, bercanda pun masih yang sedikit hormat, maksudnya masih hormat, cara mereka berjalanpun masih hormat
gitu. Apa bila, kalau mereka sudah berubah pun kita selalu mengingatkan. Kepada mereka, jangan begitu.. “
11