Pengertian Implementasi Tahapan Implementasi

Etika pun bisa dikatakan sebagai sebuah ajaran. Ajaran tentang prilaku baik itu seperti apa, kelompok nilai atau asas yang berkenaan dengan moral, dan point betul atau tidaknya sesuatu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang lama, “etika” dijelaskan sebagai: “ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak moral”. Jadi kamus lama hanya mengenal satu arti, yaitu etika sebagai ilmu. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru, disitu “etika“ dijelaskan dengan membedakan tiga arti: 5 1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, dan tentang hak dan kewajiban moral akhlak, 2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak 3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Etika juga bisa dikatakan sebuah materi atau pembelajaran, sedangkan moral bersifat kegiatan atau pelaksanaanya. Etika mencari dan menimbang sesuatu yang indah dan yang tidak, dan moral mengatakan takaranyang indah bagaimana prilaku manusia ketika di dalam lingkungan sosial khusus. Seperti yang di katakan Sidi Gazalba, etika bersifat teori, moral bersifat praktek. Yang pertama membicarakan bagaimna seharusnya, yang kedua bagaimana adanya. Etika menyelidiki dan mempertimbangkan tentang yang baik dan yang buruk, moral menyatakan ukuran yang baik tentang tindakan manusia 5 K. Bertens, Etika, Yogyakarta:IKAPI, 2013, Cet ke-1, h.3-4 dalam kesatuan sosial tertentu. Moral pada dasarnya dibentuk oleh etika, ia merupakan muara etika. 6 Etika adalah bagian dari filsafat. Etika selalu menyelidiki sebuah penjelasan benar sampai ke akar-akarnya. Etika selalu menganggap menyelidiki patokan baik-buruknya prilaku manusia sebagai sebuah pekerjaan tertentu. Etika merupakan cabang dari filsafat. Etika mencari kebenaran dan sebagai filsafat ia mencari keterangan benar yang sedalam-dalamnya. Sebagai tugas tertentu bagi Etika, ia mencari ukuran baik-buruknya bagi tingkah-laku manusia. Etika hendak mencari, tindakan manusia manakah yang baik. 7 Adapun macam-macam etika yaitu etika deskriptif dan etika normatif. Pertama etika deskriptif, mencoba melihat dengan kritis atau secara nyata tingkah laku manusia dan kegiatan seperti apa yang mereka anggap penting yang mereka lakukan setiap harinya dalam kehidupan mereka. Kedua yaitu etika normatif, mencoba menentukan bermacam tingkah laku yang sempurna yang semestinya dilakukan oleh manusia, dan apa yang seharusnya kita lakukan agar kehidupan yang kita jalani selama ini memiliki nilai yang berharga. Etika deskriptif membahas tentang kenyataan yang ada, yaitu nilai dan pola prilaku manusia menjadi sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dan kenyataan yang pasti yang menyeluruh. Sedangkan etika normatif, membahas tentang norma-norma yang menjadi panutan prilaku manusia, memberi arahan, membimbing bagaimana seharusnya kita berprilaku sesuai dengan norma yang ada dan menjauhi prilaku yang tercela. Seperti yang dijelaskan oleh Burhanudin, “dalam kaitan dengan nilai dan norma yang digemuli dalam etika, kita menemukan dua macam etika: 1 Etika 6 Lorens Bagus, Kamus Filsafat, Jakarta:Gramedia Pustaka utama, 2002, h.672 7 Muhamad Mufid, Etika Filsafat dan Komunikasi, Jakarta:Kencana, 2009, cet ke-1, h.174