Pengertian Etika Etika Komunikasi

dalam kesatuan sosial tertentu. Moral pada dasarnya dibentuk oleh etika, ia merupakan muara etika. 6 Etika adalah bagian dari filsafat. Etika selalu menyelidiki sebuah penjelasan benar sampai ke akar-akarnya. Etika selalu menganggap menyelidiki patokan baik-buruknya prilaku manusia sebagai sebuah pekerjaan tertentu. Etika merupakan cabang dari filsafat. Etika mencari kebenaran dan sebagai filsafat ia mencari keterangan benar yang sedalam-dalamnya. Sebagai tugas tertentu bagi Etika, ia mencari ukuran baik-buruknya bagi tingkah-laku manusia. Etika hendak mencari, tindakan manusia manakah yang baik. 7 Adapun macam-macam etika yaitu etika deskriptif dan etika normatif. Pertama etika deskriptif, mencoba melihat dengan kritis atau secara nyata tingkah laku manusia dan kegiatan seperti apa yang mereka anggap penting yang mereka lakukan setiap harinya dalam kehidupan mereka. Kedua yaitu etika normatif, mencoba menentukan bermacam tingkah laku yang sempurna yang semestinya dilakukan oleh manusia, dan apa yang seharusnya kita lakukan agar kehidupan yang kita jalani selama ini memiliki nilai yang berharga. Etika deskriptif membahas tentang kenyataan yang ada, yaitu nilai dan pola prilaku manusia menjadi sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dan kenyataan yang pasti yang menyeluruh. Sedangkan etika normatif, membahas tentang norma-norma yang menjadi panutan prilaku manusia, memberi arahan, membimbing bagaimana seharusnya kita berprilaku sesuai dengan norma yang ada dan menjauhi prilaku yang tercela. Seperti yang dijelaskan oleh Burhanudin, “dalam kaitan dengan nilai dan norma yang digemuli dalam etika, kita menemukan dua macam etika: 1 Etika 6 Lorens Bagus, Kamus Filsafat, Jakarta:Gramedia Pustaka utama, 2002, h.672 7 Muhamad Mufid, Etika Filsafat dan Komunikasi, Jakarta:Kencana, 2009, cet ke-1, h.174 deskriptif, yang berusaha meneropong secara kritis dan dan rasional sikap dan pola prilaku manusia dan apa yang dikerjakan oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif berbicara mengenai fakta apa adanya, yang mengenai nilai dan pola prilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang konkret yang membudaya. 2 Etika normatif, yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yan seharusnya dijalankan oleh manusia, dan apa tindakan yang seharusnya diambil oleh manusia untuk mencapai apa yang bernilai dalam hidup ini. Etika normatif berbicra mengenai norma-norma yang menuntun tingkah laku manusia, serta memberi penilaian dan himbawan kepada manusia untuk bertindak sebagaimana seharusnya berdasarkan norma- norma. 8 Sebenarnya dari semua teori etika dan penerapannya,ujung dari apa yang manusia lakukan dalam kehidupannya selama ini, yang mencoba berbuat baik, mengindari perbuatan tercela, baik itu perbuatan yang biasa ataupun luar biasa, yaitu tidak halnya manusia mencari sebuah kesenangan, manusia ingin senang dan nyaman selama mereka hidup. Kesenangan inilah yang dijadikan inti dalam kehidupan mereka yang selalau di buru oleh manusia sealam hidupnya. Umumnya tujuan akhir ini dari dari seluruh tindakan kecil dan besar yang kita ambil dan ajalankan dalam kehidupan sehari-hari tidak lain adalah kebahagiaan. Inilah nilai tertinggi yang selalu dikejar oleh manusia dalam hidupnya. 9 Sopan santun, etiket, budi pekerti, susial sebenranya mempunyai komitmen yang memiliki sama makna dengan etika, akhlak dan moral, namun jika sopan santun, etika, budi pekerti, susila lebih merujuk seperti apa tindakan itu terjadi, dan hanya dalam lingkup pertemanan, biasa saja, dan manusia hanya dilihat dari sisi lahirnya. 8 Burhanudin Salam, Etika Sosial Asas dalam Kehidupan Manusia , Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002, cet. 1. Hal 3-4 9 Burhanudin Salam, Etika Sosial Asas dalam Kehidupan Manusia , Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002, cet. 1. Hal 6 Sedangkan istilah lain yang sering didengar adalah sopan santun, etiket, budi pekerti, susila pada dasar prinsipnya juga mempunyai makna yang sama dengan etika, akhlak dan moral, dengan catatan bahwa sopan santun, etika, budi pekerti, susila lebih menekankan pada bagaimana suatu perbuatan itu dilakukan, hanya berlaku dalam pergaulan, bersifat relatif, dan memandang manusia dari segi lahirnya saja. 10 Akhlak merupakan tingkah laku atau sikap manusia yang selalu terjadi dalam kehidupnnya sehari-hari bahkan bisa disebut sebagai sebuah adat, sikap tersebut selalu tercermin atau diperlihatkannya secara nyata. Tidak hanya itu, setiap prilaku yang di tunjukkan oleh manusia secara nyata secara tidak langsung dapat berpengaruh terhadap perasaaan orang lain. Dalam Lisan al-Arab, makna akhlak adalah perilaku seseorang yang sudah menjadi kebiasaannya, dan kebiasaan atau tabiat tersebut selalu terjelma dalam perbuatannya secara lahir. Pada umumnya sifat atau perbuatan yang lahir tersebut akan memengaruhi batin seseorang. 11 Dengan melihat rumusan pengertian diatas pada dasarnya istilah tersebut bermuara pada satu makna yaitu tentang baik dan buruknya, pantas tidak pantasnya, diterima atau ditolak perbuatan manusia. Maka untuk lebih terlihatnya perbedaan antara akhlak moralitas Islami dibandingkan dengan berbagai istilah yang lahirnya perlu dikemukakan beberapa karakteristik akhlaketika Islam miralitas Islam itu, yaitu: 12 10 Kasmuri Selamat dan Ihsan Sanusi, Akhlak Tasawuf : Upaya Meraih Kehalusan Budi dan Kedekatan Ilahi, Jakarta:Kalam Mulia, 2012, h.4-5 11 Muhammad Abdurahman, Akhlak; Menjadi Seseorang Muslim Berakhlak Muia, Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada, 2016, cet.1, hal.6 12 Abd Rahman Assegaf, Studi Islam Kontekstual; Elaborasi Paradigma Baru Muslim Kaffah, Yogyakarta:Gama Media, 2005, h.171 a. Akhlaketika Islam mengajarkan dan menuntun manusia kepada tingkah laku yang baik dan menjauhkan dari tingkah laku yang buruk. b. Etika Islam menetapkan bahwa yang menjadi sumber moral, ukuran baik dan buruk adalah Allah SWT. c. Etika Islam bersifat universal dan komprehensif dapat dijadikan petunjuk dan pedoman bagi seluruh umat manusia kapan dan dimanapun. d. Etika Islam mengatur dan mengarahkan fitrah manusia kejenjang akhlak yang luhur dan meluruskan perbuatan manusia. Hampir sama dengan etika dan moral, ilmu akhlak merupakan materi atau pembelajaran yang membahas tentang prilaku atau sikap manusia, sedangkan akhlak adalah sikap atau prilaku manusianya. Akhlaq dan Ilmu Akhlaq memiliki perbedaan, akhlaq diartikan sebagai tingkah laku manusia, sedangkan ilmu akhlaq diartikan sebagai teori yang mempelajari tingkah laku manusia. 13 Berdasarkan pengertian dan penjelasan diatas, dapat dikatakan bahwa etika adalah suatu ilmu aturan yang ada di dalam diri kita yang selanjutnya harus diikuti, karena etika merujuk kepada suatu kebaikan dan kebenaran, yang nantinya etika menjadi sebuah kebiasaan atau adat manusia selama berada dalam kehidupannya. Etika memiliki arti yang sama dengan akhlak, sehingga ketika kita membahas sebuah etika maka tidak akan lepas dari pembahasan akhlak yang dimiliki manus, yang sebenarny sudah tertanam dalam diri manusia sejak lahir. 13 Mahjuddin, Akhlak Tasawuf II;Pencarian Ma’rifah Bagi Sufi Klasik dan Penemuan Kebahagiaan Batin Bagi Sufi Kontemporer, Jakarta:Kalam Mulia, 2010, cet.1, h.1 Akhlak atau etika Islam sebagai sebuah pedomanyang harus dilaksanakan umat jelas bersumber dari al- Qur’an dan pemikiran manusia itu sendiri. a. Diantara ayat al-Quran yang menjadi sumber ajaran akhlak diantaranya: َه ا و ج ْرَي اك ْ َ ل ٌةَنَسَح ٌةَوْس ا ه ْو س َر ْيف ْم َل َ اَك ْدَقَل ارْيثَك َهَرَكَ َو َرخ َ ْاا َم ْوَيْلاَو Artinya: Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang-orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah QS.al-Ahzab33:21 Sikap atau tingkah laku manusia merupakan inti dari pembahasan dari ilmu etika, dan baik-tidaknya atau benar-tidaknya sikap merupakan inti formulanya yang merujuk kepada norma moral atau aturan yang berlaku. Norma moral dijakdikan sebagai ukuran manusia itu sudah bersikap baik atau tbelum. Objek material ilmu etika adalah, tingkah laku atau tindakan manusia sebagai manusia: sedangkan objek formulanya adalah segi baik-buruknya atau benarsalahnya, tindakan tersebut berdasarkan norma moral. Penilaian dan putusan tentang apakah tingkah laku seseorang dapat dikatakan baik atau buruk, atau apakah tindakannya sebagai manusia itu benar atau salah secara moral tentunya mengandaikan adanya suatu tolek ukur disebut norma moral. 14 Sikap dan prilaku manusia biasanya ada yang dilakukan dengan sesuai keinginan manusia itu sendiri, dan ada sikap atau prilaku yang mereka lakukan 14 J.Sudarminta, Etika Umum, yogyakarta:IKAPI, 2006, cet: ke-1, h.3-4 tanpa keinginannya, namun dengan secara spontan prilaku tersebut terjadi begitu saja. Secara umum perbuatan manusia dapat dikelompokkan menjadi dua: 15 a. Perbuatan yang lahir dengan kehendak dan disengaja b. Perbuatan yang lahir tanpa kehendak dan tidak disengaja Dari dua bentuk perbuatan itu maka bagian yang pertamalah yang menjadi objek kajian ilmu akhlak. Sedangkan yang kedua bukanlah menjadi objek kajian ilmu akhlak. Namun sebagai pertimbangan untuk melihat apakah perbuatan itu disengaja atau tidak.

2. Sistematika Etika

Ada etika umum ada etika khusus. Pertama, etika umum yaitu membahas tentang keadaan-keadaan awal pertama kali ketika manusia berprilaku nyata, membuat kepastian nyata, pembahasan atau teori tentang etika, aturan-aturan awal moral yang dimiliki dan memang seharusnya menjadi panutan bahkan menjadi ukuran ketika melihat prilaku baik dan tidaknya prilaku manusia. Etika secara umum dapat dibagi menjadi etika umum dan etika khusus. Etika umum berbicara mengnai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik buruknya suatu tindakan. 16 Kedua, etika khusus merupakan pelaksanaan atau praktek aturan moral ketika dalam bidang tertentu. Pelaksaan ini nampak keadaannya, ketika seseorang 15 Kasmuri Selamat dan Ihsan Sanusi, Akhlak Tasawuf : Upaya Meraih Kehalusan Budi dan Kedekatan Ilahi, Jakarta:Kalam Mulia, 2012, h.7 16 Burhanudin Salam, Etika Sosial Asas dalam Kehidupan Manusia , Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002, cet. 1. Hal 7 membuat kepastian, melakukan kegiaatan tertentu dalam kesehariannya, sesuai dengan materi-materi dan aturan-aturan moral dasar seharusnya yang telah dipelajari. Etika khusus adalah penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud:Bagaimana saya mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. 17 Dalam etika khusus terpecah lagi menjadi dua bagian yang lebih diperinci, yaitu etika individu dan etika sosial. Pertama, etika individu membahas tentang sebuah kewajiban dan prilaku yang dimiliki oleh seseorang, berdasarkan orang tersebut. Kedua, etika sosial yaitu membahas tentang tanggung jawab atau kewajiban, prilaku, dan pandangan sebagai kelompok atau bagian dari seluruh manusia. Etika khusus dibagi lagi menjadi dua, yaitu etika individu dan etika sosial. Etika individual menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri. Etika sosial berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola prilaku manusia sebagai anggota umat manusia. 18 Etika sosial membicarakan bagaimana manusia berhubungan dengan manusia lainnya, baik manusia itu sendiri atau kelompok. Prilaku yang banyak menimbulkan pertanyaan terhadap pemikiran dunia zaman sekarang, tingkah laku dan cara pandang terhadap dunia, alam serta kewajban manusia kepada manusia 17 Burhanudin Salam, Etika Sosial Asas dalam Kehidupan Manusia , Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002, cet. 1. Hal 7 18 Burhanudin Salam, Etika Sosial Asas dalam Kehidupan Manusia , Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002, cet. 1. Hal 8 lainnya. Etika yang memang harus mereka gunakan dalam kehidupan sosialnya seperti ketika mereka berada di dunia pendidikan, kerja dan sebagainya. Etika sosial menyangkut hubungan manusia dengan manusia baik secara perorangan dan langsung maupun secara bersama dan dalam bentuk kelembagaan keluarga, masyarakat, negara, sikap kritis terhadap pandangan-pandangan dunia dan ideologi, sikap dan pola perilaku dalam bidang kegiatan masing-masing, maupun tentang tanggung jawab manusia terhadap makhluk hidup lainnya serta alam semesta pada umumnya. 19 Etika Umum Etika Etika Individual Etika Khusus Sikap terhadap Biomedis Etika Sosial sesama Bisnis Etika Keluarga Hukum Etika Profesi GuruDosen Etika Politik Pekerja Sosial Etika Lingkungan Hidup ABRI Kritik Ideologi Wartawan I.Pengetahuan Dan Lain-lain Sesungguhnya membangun dan membuat manusia sadar terhadap kewajiban mereka bahwa mereka itu berada dalam lingkungan sosial di setiap keadaanya merupakan sesuatu yang menjadi tujuan bahkan fungsi etika sosial tersebut. Tujuan dan fungsi dari etika sosial pada dasarnya adalah untuk menggugah kesadaran kita akan tanggung jawab kita sebagai manusia dalam kehidupan bersama dalam segala dimensinya. 20 19 Burhanudin Salam, Etika Sosial Asas dalam Kehidupan Manusia , Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002, cet. 1. Hal 8 20 Burhanudin Salam, Etika Sosial Asas dalam Kehidupan Manusia , Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002, cet. 1. Hal 9