a. Data primer yang dimaksud adalah data pokok yang diperoleh dari
hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh peneliti. Sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif, teknik pemilihan informan
yang digunakan penelitian ini adalah sampel bertujuan dimana teknik ini dalam non-probability sampling yang berdasarkan kepada
ciri-ciri yang dimiliki oleh subjek yang dipilih karena ciri-ciri tersebut sesuai dengan tujuan peneliti yang akan dilakukan.
7
Adapun data informan dalam penelitian ini bisa dilihat dari tabel berikut :
7
Haris Herdiansyah, Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta:Salemba Humaikan, 2010, ed- 3,hal,106
Tabel 01 Subjek
Jumlah Alasan
Lurah Pondok Putri 1 orang
Melihat, memahami,
dan mengontrol
sikap dankegiaatanustadzahdananak
santri selama 24 jam dan setiap
hari dilingkungan
pondok pesantren. Ustadzah
yang Mengajar
Kitab Al
Akhlaq Lil Banat 1 orang
Merupakan ustadzah yang memberikan pelajaran akhlaq
dari kitab Al Akhlaq Lil Banat
Kerangka Subyek Penelitian Sumber: Data Primer
Dalam memilih sampel untuk anak santri, peneliti menggunaka kriteria usia anak santri yang remaja berdasarkan usia 16 sampai dengan 18 tahun.
Adapun mengutip Hurlock dalam Yudarik Jahja, membagi masa remaja awal 13 hingga 16 atu 17 tahun dan masa remaja akhir 17 sampai 18 tahun. Masa
remaja awal dan akhir dibedakan oleh Hurlock karena pada masa remaja akhir individu telah mencapai transisi perkembangan yang lebih mendekati masa
depan.
8
Pada usia 17 atau 18 tahun ini biasanya usia yang sudah bisa memutuskan dan menentukan pillihan serta mendorong sebagian besar remaja untuk berprilaku
lebih matang. Adapun ciri-ciri dalam kriteria yang digunakan untuk responden anak santri adalah :
1. Anak santri.
8
Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, jakarta, Kencana Media Group, 2011, ed.1 Cet.1, hal.220
Anak Santri Mereka masuk dalam kriteria
sampel yang peneliti buat untuk daftar responden untuk
anak santri.
2. Sudah menjadi santri 3 tahun atau lebih.
3. Berusia 16 sampai dengan 18 tahun.
b. Data sekunder adalah data yang peneliti peroleh dari hasil
wawancara dan observasi dari berbagai pihak di pondok pesantren al washilah, bahkan dari berbagai literature atau dokumentasi misalnya
berupa buku yang memuat segala informasi terkait dengan judul penelitian.
3. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian adalah ” informan yang memberi data informasi kepada peneliti. Orang yang diteliti dikatakan subjek dalam hal ini karena merekalah yang
memberi informasi”.
9
Adapun subjek utama yaitu para pemimpin dan ustadzah di ponpes Al Washilah. Subjek pendukung adalah anak-anak santri ponpes al
washilah. Pemilihan subjek ini dilakukan karena mereka memiliki data yang dibutuhkan untuk penellitian.
Objek dalam penelitian adalah konsep atau kata-kata kunci yang diteliti atau topik peneltian.
10
Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah etika komunikasi dari kitab Al Akhlaq Lil Banat dalam komunikasi antara santri dengan
ustadzah di pondok pesantren al Washilah.
9
Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, Jakarta;Kencana Media Group, 2011 ed.1 cet.1, Hal.220
10
Hamidi, Metode Penelitian dan Teori KomunikasiT.tp:t,p, t.t, hal 15
4. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan, dimulai dari tanggal 01 April 2016 sampai dengan 31 Mei 2016. Bertempat di Pondok Pesantren Al washilah
Jakarta Jln. Kampung Baru, No. 20 Rt. 004010 Kembanga Utara, Jakarta Barat,
11610. 5.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah:
a. Observasi
Observasiadalahpengamatandanpencatatanyang sistematisterhadapgejala-gejala
yang diteliti.
11
Menurut Kartono
pengertian observasi ialah study yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan pengamatan dan
pencatatan. Selanjutnya, dikemukakan tujuan observasi adalah mengerti ciri-ciri dan luasnya signifikasi dari interelasinya elemen-elemen
tingkah laku manusia pada fenomena sosial serba kompleks dalam pola- pola kultur tertentu.
12
Pengamatan ini dilakukan dengan melihat dan mencermati kegiatan santri ketika berkomunikasi dengan ustadzahnya
ketika berada di dalam asrama dan di sekolah. Hasil observasi ini ada di bab 4.
11
Husaini Usman dan Purnomo Setiady, Metodologi Penelitian Sosial.Jakarta:Bumi Akasara, 200,h.54
12
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitataif teori dan praktik, T.tp:t.p:t.thal.143
b. Wawancara
Wawancara berarti “proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya-jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau informan dengan
menggunakan alat yang dinamakan interview guide pedoman wawancara.”
13
Dalam penelitian ini yang menjadi sumber adalah para ustdazah dan santri putri pondok pesantren al washilah. Adapun lurah
pondok putri yaitu Ustadzah Hj. Ati Rohayati, SPd.I, Ustadzah yang mengajar kitab Al Akhlaq Lil Banat ustadzah St. Suaebah Aslamiyah,
SPd.I., dan santri. c.
Dokumentasi Dokumentasi
adalah “teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian. Dokumen yang diteliti
tidak hanya dokumen resmi”.
14
Teknik dokumentasi sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai
sumber data, “karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk
menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan”.
15
Peneliti menggunakan metode dokumentasi untuk mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan penelitian. Untuk melengkapi data
13
Moh. Nazir, Metode Penelitian. Jakarta:Galia Indonesia. 1999.h.63
14
Irwan Soehartono, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:Remaja Rosdakarya, 2004, h.70
15
Lexy J. Moleong, M.A. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2010, h.217
yang sudah diperoleh melalui observasi dan wawancara. Data-data tersebut berasal dari artikel, media elektronik, dan foto-foto sebagai
lampirannya.
6. Teknik Pengolahan Data
Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik triangulasi, dan dilakukan secara terus menerus samapai
datanya jenuh.
16
Dalam penelitian seluruh temuan harus dicek keabsahannya, agar hasil penelitiannya dapat dipertanggungjawabkan dan dibuktikan. Untuk
mengecek keabsahan temuan ini teknik yang dipakai oleh peniliti adalah triangulasi.
Triangulasi menurut Moeloeng adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan
atau sebagai pembanding terhadap data itu”,
17
Pengolahan data yang dilakukan oleh peneliti adalah :
1. Triangulasi Data, yaitu dengan cara membandingkan data hasil
pengamatan dengan hasil wawancara, data hasil wawancara dan data hasil denga dokumentasi. Hasil perbandingan ini diharapkan dapat
menyatukan persepsi atas data yang diperoleh.
2. Triangulasi Metode, yaitu dengan cara mencari data lain tentang
sebuah fenomena yang diperoleh dengan menggunakan metode yang beebeda yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Kemudian
hasil yang diperoleh dengan menggunakan metode ini dibandingkan dan disimpulkan sehingga memperoeh data yang bisa dipercaya.
3. Triangulasi Sumber, yaitu dengan cara membandingkan kebenaran
suatu fenomena berdasarkan data yang diperoleh oleh peneliti, baik dilihat dari dimensi waktu maupun sumber lainnya.
18
16
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kulaitatif dan RD. Bandung:Alfabeta, 2013, h.243
17
Lexy J Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif,hlm. 178
18
Rofa’atul Fauziyah, Aplikasi Pembelajaran Kitab Al-akhlâq Lil Banîn Dalam Pembentukan Akhlaq Santri Di Pondok Pesantren Babussalam Kalibening Tanggalrejo Mojoagung
7. Teknik Analisis Data
Analisis Data menurut Moeleong adalah proses mengorganisasikan dan menggurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga
dapat ditemukan tema dan dapat dirumusan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.
19
Teknik Analisis data yang digunakan peneliti yaitu dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
20
a. Tahap pertama adalah pengumpulan data yang didapat saat observasi
dan wawancara di lapangan. b.
Tahap kedua adalag reduksi data, dimana reduksi adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-
hal yang penting, dicari tema dan polanya. c.
Tahap ketiga tahap display data adalah tahap penyajian data, dimana dalam penyajian data yang sudah dikelompokkan akan disajikan
dalam bentuk uraian singkat, hubungan anatara kategori, flowchart dan sejenisnya.
d. Tahap keempat adalah tahap penarikan kesimpulan atau verifikasi
atas data yang sudah disajikan.atau menarik kesimpulan.
Jombang.Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2011, h.11
19
Lexy J Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif, h.103
20
Haris Herdiansyah, Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: Salemba Humaika, 2012, hal. 164
8. Pedoman Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan pedoman penulisan skripsi karya ilmiah skripsi, tesis, dan disertasi yang dterbitkan oleh CeQDA
April 2007.
F. Tinjauan Pustaka
Buku yang dijadikan tinjauan pustaka oleh peneliti adalah buku sebagai berikut :
1. Kitab Al Akhlaq Lil Banat juz 1. Karangan Al Ustadz Umar Baradja
terjemahan jilid 1. 2.
Buku Teori Komunikasi Sejarah, Metode, dan Terapan di dalam Media Massa, karangan Warner J. Severin, James W dan Tankard, Jr. Tahun
2001. 3.
Buku Etika Komunikasi Richard L. Johanesen. Pengantar Dr. Deddy Mulyana, M.A. 1996.
Kemudian penelitian terhadap kitab ini di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebelumnya belum ada. Namun demikian, ada beberapa
penelitian terhadap kitab ini dan di lakukan pada Magister atau S2. Penelitian mengenai ini penulis telusuri melalui website-website dan sebagian bias dibaca
secara keseluruhan. Menurut penulis ada beberapa perbedaan yang signifikan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang penulis lakukan, khususnya
dari pendekatan yang digunakan. Bahkan tempat penelitian pun berbeda. Adapunpenelitian-penelitianterdahuluadalahsebagaiberikut:
Implementasi Pendidikan Islam di Pondok Pesantren Jagasatru Kota Cirebon
. Disusun oleh Jazuli untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Islam, di Institut Agama Isam Negeri IAIN Syekh Nurjati Cirebon tahun 2012.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui latar belakang berdirinya Pondok Pesantren Jagasatru Kota Cirebon. Menjelaskan kurikulum yang digunakan di
Pondok Pesantren Jagasatru Kota Cirebon. Menggambarkan proses pelaksanaan pendidikan Islam di Pondok Pesantren Jagasatru Kota Cirebon, dan Menunjukan
faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi pendidikan Islam di Pondok Pesantren Jagasatru Kota Cirebon.
Pola Pembentukan Akhlak dalam Kitab Al Akhlaq Lil Banin dan Kitab
Al Akhlak Lil Banat Karya Umar Bin Ahmad Baraja Kajian Pedagogis dan Psikologis.
Disusun oleh Agung Nugroho untuk memperoleh gelar Magister di Institut Agama Isam Negeri IAIN Antasari Banjarmasin. Penelitian ini
dilakukan untuk mendeskripsikan pembentukan akhlak dalam kitab tersebut dengan menggunakan pendekatan pedagodis dan psikologis. Pendekatan
pedagogis digunkan untuk mendeskripsikan pola pembentukan akhlak mulai dari tujuan, materi, pendekatan dan metode. Sedangkan pendekatan psikologis
digunakan untuk mengidentifikasi kadar dan tingkat kesesuaian materi, pendekatan dan metode dengan tingkat perkembangan kognitif, afektif dan sosial
moral anak. Tesis ini merupakan penelitian kepustakaan.
21
21
Nugroho. Agung, Pola Pembentukan Akhlaq dalam kitab Al Akhlaq Lil Banin dan Kitab Al Akhlaq Lil Banat Karya Umar bin Ahmad Baraja Kajia Pedagogis dan Psikologis, Tesis
Pascasarjana IAIN Antasari Banjarmasin, 2015, hal. i
G.
Kerangka Teoritis
Teori yang mendasari studi ini adalah teori Deontologis, dimana pemikiran etis yang menyatakan bahwa baik buruknya tindakan tidak diukur dari akibat yang
ditimbulkan, tetapi berdasar sifat tertentu dari hasil yang dicapainya. Ini berarti ada kewajiban moral atau keharusan etis yang harus dipatuhi. Ada dua jenis
pemikiran deontologis, yaitu deontologist tindakan dan deontologist aturan. Deontologis tindakan menyatakan bahwa baik dan buruknya tindakan dapat
dirumuskan atau diputuskan dalam dan untuk situasi tertentu dan sama sekali tidak ada peraturan umum. Deontologis aturan adalah bahwa kaidah moral dan
tindakan baik-buruk diukur dari aturan yang berlaku secara universal, bersifat mutlak, dan tidak dilihat dari baik buruknya akibat perbuatan itu.
22
Dikatakan oleh Immanuel Kant 1734-1804, kemauan baik harus dinilai baik pada dirinya sendiri terlepas dari apa pun juga. Dalam menilai seluruh
tindakan kita, kemauan baik harus selalu dinilai paling pertama dan menjadi kondisi dari segalanya.
23
Moral manusia bagi Kant berarti rasa kewajibannya. Hukum alam timbul di dalam batin manusia sebagai rasa kewajiban atau juga
disebut kata hati. Kewajiban manusia ialah patuh pada hukum moral di dalam batinnya. Hukum moral yang menghendaki supaya kewajiban seseorang harus
berada di atas keinginan dan dorongan alamnya, terkenal dirumuskan dengan
22
Muhammad Mufid. Etika dan Filsafat Komunikasi. kencana:Jakarta, 2010 hal. 183-185.
23
Burhanudin Salam, Etika Sosial Asas dalam Kehidupan Manusia , Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002, cet. 1. Hal 69
ungkapn “ Du Sollst” kamu harus. Bagi Kant perbuatan yang baik, ialah yang dilakukan dengan kemauan atau niat yang baik.
24
H. Sistematika Penulisan
Agar penulisan skripsi ini lebih sistematis dan saling berhubungan antara satu bab dengan bab berikutnya, maka penulisan skripsi ini dibagi menjadi lima
bab, adapun susunannya adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis memaparkan tentang latar belakang masalah, batasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini penulis memaparkan bebarapa landasan teori-teori relevan yang digunakan dalam penulisan skripsi yang diperoleh
dari berbagai sumber seperti buku referensi maupun internet.
BAB III GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN AL WASHILAH DAN KITAB
AL AQHLAK LIL BANAT
Dalam bab ini penulis akan memaparkan beberapa hal diantaranya meliputi profil Pondok Pesantren al Washilah, sejarah
berdirinya, kondisi umum, visi-misi, tujuan, dan program pondok pesantren al Washilah Jakarta Barat.
24
Muh. Said, Etika Masyarakat Indonesia, Jakarta: Pradnya Paramita, 1980, cet. 2. Hal 75
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA
Dalam bab ini penulis akan memaparkan hasil temuan data dilapangan mengenai, apakah terimplementasi etika komunikasi
dari kitab Al Akhlaq Lil Banatdalam komunikasi antara santri
dengan ustadzah di Pondok Pesantren Al Washilah Jakarta Barat. BAB V PENUTUP
Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran.
22
BAB II LANDASAN TEORI
A. Implementasi
1. Pengertian Implementasi
Implementasi adalah kegiatan yang kita lakukan setelah kita mendapatkan sebuah materi. Ketika kita sudah mempelajari, menelaah, kemudian mengerti,
maka selanjutnya adalah melakukan kegiatannnya dalam kehidupan kita sehari- hari. Akibat dari kegiatan yang kita lakukan maka secara tidak langsung akan
bertambahnya pengetahuan kita, keterampilan kita, dan akan mengubah prilaku kita.
Hal ini di jelaskan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahwa Implementasi adalah pelaksanaan atau penerapan.
1
Implementasi juga merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan
praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, maupun nilai, dan sikap. Implementasi dapat berarti “put something
into effect”, penerapan sesuatu yang memberikan efek dampak.
2
2. Tahapan Implementasi
Ketika berbicara tentang pelaksanaan atau penerapan sebuah kegiatan maka semua itu tidak semata-mata berlangsung sesuai dengan yang kita inginkan. Tapi
semua itu ada prosesnya, ada poin-poin atau bagian-bagian tertentu yang harus kita tentukan dan kita jalani. Seperti trik apa yang akan kita gunakan, kemudian
kita koordinir, siapa yang maju terlebih dahulu, membagikan tugas, tentukan siapa
1
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indinesia. Jakarat: Balai Putaka, 1988 h.327
2
Mulyasa, KurikulumBerbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung:PT. Remaja Rosdakarya, cet ke-1, h.32