Ekshibit E20 Exhibit E20
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009
Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Lanjutan 2.
SUMMARY OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
Continued
e. Instrumen Keuangan Lanjutan e. Financial Instruments Continued
7. Penghentian pengakuan aset dan kewajiban keuangan Lanjutan
7. Derecognition of financial assets and liabilities
Continued Ketika suatu kewajiban keuangan yang ada
digantikan oleh kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan
yang berbeda secara substansial, atau ketika telah dilakukannya modifikasi secara substansial atas
persyaratan dari suatu kewajiban yang saat ini ada,
pertukaran atau
modifikasi tersebut
diperlakukan sebagai penghentian pengakuan kewajiban awal dan pengakuan kewajiban baru,
dan selisih antara nilai tercatat masing-masing kewajiban diakui dalam laporan laba rugi
konsolidasian. When an existing financial liability is replaced by
another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability
are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the
original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective
carrying amounts is recognized in consolidated statements of income.
8. Instrumen keuangan derivatif 8. Derivative financial instruments
Derivatif dicatat sebagai aset keuangan saat memiliki nilai wajar positif dan sebagai kewajiban
keuangan apabila memiliki nilai wajar negatif. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari
perubahan nilai wajar derivatif selama periode berjalan yang tidak memenuhi persyaratan sebagai
akuntansi lindung nilai diakui langsung pada laporan laba rugi konsolidasian.
Aset dan kewajiban derivatif disajikan masing- masing sebagai aset dan kewajiban lancar.
Derivatif melekat disajikan bersama dengan kontrak utamanya pada neraca konsolidasian yang
mencerminkan penyajian yang tepat atas seluruh arus kas pada masa datang dari instrumen
tersebut secara keseluruhan. Perubahan bersih nilai wajar instrumen derivatif,
pendapatan atau beban swap, pendapatan atau beban terminasi, dan penyelesaian dari instrumen
derivatif dibebankan pada Rugi Laba atas Instrumen Derivatif - Bersih, yang disajikan
sebagai bagian Beban Penghasilan Lain-lain dalam laporan laba rugi konsolidasian.
Derivatives are carried as financial assets when the fair value is positive and as financial liabilities when
the fair value is negative. Any gains or losses arising from changes in fair value
of derivatives during the period that do not qualify for hedge accounting are taken directly to
consolidated statements of income.
Derivative assets and liabilities are presented under current
assets and
liabilities, respectively.
Embedded derivative is presented with the host contract on the consolidated balance sheets which
represents an appropriate presentation of overall future cash flows for the instrument taken as
a whole.
The net changes in fair value of derivative instruments, swap cost or income, termination cost
or income, and settlement of derivative instruments are charged to “Loss Gain on Derivative
Instruments -
Net”, which is presented under Other Charges Income in the consolidated statements of
income.
f. Piutang f. Receivables
Sebelum tanggal 1 Januari 2010, piutang diakui dan dicatat sebesar nilai asalnya dikurangi dengan
penyisihan piutang ragu-ragu. Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan hasil penelaahan
terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode. Besarnya penyisihan ini
ditentukan berdasarkan pertimbangan manajemen dan faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kemungkinan
tidak tertagihnya piutang. Before 1 January 2010, receivable are recognized and
carried at original amount less any allowance for doubtful accounts. Allowance for doubtful accounts is
provided based on a review of the status of individual receivable accounts at the end of the period. The level
of this
allowance is based on management’s evaluation of collection experience and other factors that may
affect collectability.
Ekshibit E21 Exhibit E21
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009
Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Lanjutan
2.
SUMMARY OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
Continued
g. Transaksi dengan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
g. Transactions with Related Parties
Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa,
sebagaimana yang didefinisikan oleh
PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-Pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa
”.
The Company and Subsidiaries have transactions with certain parties, which have a related party relationship,
as defined in
SFAS No . 7, “Related Party Disclosures”.
Semua transaksi yang penting dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan
dengan syarat dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga ataupun tidak, diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan konsolidasian. All significant transactions with related parties whether
or not conducted under the same terms and conditions as those with third parties, are disclosed in notes to the
consolidated financial statements.
h. Persediaan h. Inventories
Efektif tanggal 1 Januari 2009, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan
PSAK No. 14 Revisi 2008, “Persediaan” “PSAK 14 Revisi” yang menggantikan
PSAK No. 14 1994, “Persediaan”. Penerapan PSAK
14 Revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective 1 January 2009, the Company and Subsidiaries applied
SFAS No. 14 Revised 2008, “Inventories”
“Revised SFAS 14”, which supersedes SFAS No. 14 1994, “Inventories”. The adoption of Revised SFAS 14
had no significant impact on the consolidated financial statements.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih the
lower of cost or net realizable value. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata
average method. Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan atas keadaan
persediaan pada akhir periode. Inventories are valued at the lower of cost or net
realizable value. Cost is determined using the average method. Allowance for inventory obsolescence is
provided based on a review of the condition of inventories at the end of the period.
i. Biaya Dibayar di Muka i. Prepaid Expenses
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya.
Prepaid expenses are amortized over the periods benefited.
j. Perkebunan Inti Plasma Plasma j. Nucleus Plasma Plantations Plasma
Plasma merupakan kebijakan pemerintah Indonesia berkaitan
dengan kerjasama
pengembangan perkebunan. Sebagai pihak inti, Anak Perusahaan
tertentu berkewajiban untuk melatih dan mengawasi Plasma dan membeli hasil perkebunan milik Plasma.
Plasma is a government of Indonesia’s policy in
connection with the development of plantations. Certain Subsidiaries, being a major part of the project, are
required to train project personnel and control the Plasma project, as well as purchase Plasma plantation
crops.