Third parties Continued 2 0 1 0 73 financial statement 30 september 2010
Ekshibit E39 Exhibit E39
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009
Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated
8. ASET LANCAR LAIN-LAIN
8. OTHER CURRENT ASSETS
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2 0 1 0 2 0 0 9
Uang muka investasi 204.000.000
- Advances for investment
Uang muka kepada pemasok 100.987.886
197.937.471 Advances to suppliers
Uang muka kepada kontraktor 12.169.632
1.167.128 Advances to contractors
Lain-lain 324.140.193
390.477 Others
J u m l a h 641.297.711
199.495.076 T o t a l
9.
PIUTANG PLASMA 9.
DUE FROM PLASMA
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2 0 1 0 2 0 0 9
Perkebunan Inti Rakyat Nucleus Estate
PIR – Plasma
49.761.570 35.892.370
Smallholders PIR – Plasma
Kredit Koperasi Primer Primary Cooperative Credit
untuk para Anggotanya KKPA 47.768.699
37.964.200 for the Members KKPA
J u m l a h 97.530.269
73.856.570 T o t a l
Akun ini merupakan penggunaan sementara dana Anak Perusahaan, menunggu pengucuran dana dari bank
sebagai penyandang dana untuk proyek-proyek: This account represents advances given by Subsidiaries and
awaiting reimbursement from banks as the lenders to the following projects:
i. Piutang Plasma
KKPA merupakan
kelebihan penggunaan dana yang digunakan untuk pembangunan
proyek kebun plasma yang dibiayai oleh PT Bank Nusa Nasional
“BNN”, Medan, sehubungan dengan dua 2 perjanjian kerjasama antara PT Agrowiyana
“AGW”, Anak Perusahaan, Koperasi Unit Desa Swakarsa,
Koperasi Unit Desa Suka Makmur Catatan 36d dan 36e serta BNN dalam mengembangkan dua 2 areal
proyek kebun plasma. Karena BNN berstatus sebagai Bank Take Over
“BTO” maka pembangunan proyek kebun plasma diteruskan oleh PT Bank Muamalat
Indonesia Tbk “BMI”, sebagai bank pelaksana yang
baru. Bunga dibebankan pada proyek kebun plasma. i. Due from Plasma from KKPA is the excess usage of the
funds used for the development of the plantation project and funded by the PT Bank Nusa Nasional
“BNN”, Medan, in connection with two 2 agreements between PT Agrowiyana
“AGW”, a Subsidiary, Unit Cooperative Desa Swakarsa, Unit Cooperative Desa Suka
Makmur Notes 36d and 36e and BNN for the development of two 2 areas of the plantations projects
plasma. Since the status of BNN is a Taken Over Bank “BTO”, the project development and plasma
plantation were forwarded by PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
“BMI”, as the new implementing bank. Interest is charged by plasma in the plantation project.
Sampai dengan tanggal 30 September 2010 dan 2009, AGW mengembangkan perkebunan plasma dengan
pembiayaan dari BMI masing-masing seluas 4.915,31 hektar, dimana perkebunan plasma yang telah
diserahterimakan kepada
petani plasma
seluas 4.915,31
hektar, masing-masing
pada tanggal
30 September 2010 dan 2009. Up to 30 September 2010 and 2009, AGW developed
plasma plantations with BMI funding totaling 4,915.31 hectares, respectively, in which plasma plantations had
been handed over to plasma farmers totaling 4,915.31 hectares as of 30 September 2010 and 2009,
respectively.
Ekshibit E40 Exhibit E40
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009
Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated
9.
PIUTANG PLASMA Lanjutan 9.
DUE FROM PLASMA Continued
ii. Pembangunan Proyek Kebun Plasma yang dibiayai oleh PT Bank Danamon
Indonesia Tbk “Bank Danamon” sehubungan dengan perjanjian kerjasama antara
PT Bakrie Pasaman
Plantations “BPP”, Anak
Perusahaan, Bank Danamon dan beberapa koperasi tertentu Catatan 36b dan 36c. Namun mulai tanggal
6 Maret 1998, proyek ini tidak lagi didanai oleh Bank Danamon tetapi oleh Perusahaan sendiri.
ii. The development of Plasma Estate Project was funded by PT Bank Danamon
Indonesia Tbk “Bank Danamon”, in connection with the cooperation agreements between
PT Bakrie Pasaman Plantations “BPP”, a Subsidiary,
Bank Danamon and certain cooperatives Note 36b and 36c. However, starting on 6 March 1998, the project
has been financed by the Company itself instead of Bank Danamon.
Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, perkebunan plasma yang telah dikembangkan dengan
pembiayaan sendiri oleh BPP masing-masing seluas 7.247,60
hektar, dimana
masing-masing seluas
7.247,60 hektar telah diserahterimakan kepada petani plasma. Sisa lahan dalam pengembangan akan
diserahterimakan pada saat perkebunan plasma sudah mencapai standar untuk serah terima.
As of 30 September 2010 and 2009, plasma plantations is developed with self funding by BPP totaling 7,247.60
hectares, respectively, in which 7,247.60 hectares had
been handed over to plasma farmers. The remaining areas under development will be handed over when the
plasma plantations reach the standard condition to be handed over.
iii. Pembangunan Proyek Kebun Plasma yang dibiayai oleh PT Sumbertama N
usapertiwi “SNP” sehubungan dengan perjanjian kerjasama antara SNP dengan
Koperasi Unit Desa Wahana Jaya Catatan 36g. Bunga dibebankan pada proyek kebun plasma.
iii. The development of Plasma Estate Project is funded by PT Sumbertama N
usapertiwi “SNP” in line with cooperative agreements between SNP and Koperasi Unit
Desa Wahana Jaya Note 36g. The interest is charged to plasma plantations project.
Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, perkebunan plasma yang telah dikembangkan dengan
pembiayaan sendiri oleh SNP masing-masing seluas 8.000
hektar, dimana masing-masing seluas 1.600
hektar telah diserahterimakan kepada petani plasma. Sisa
lahan dalam
pengembangan akan
diserahterimakan pada saat perkebunan plasma sudah mencapai standar untuk serah terima.
As of 30 September 2010 and 2009, plasma plantations is developed with self funding by SNP totaling 8,000
hectares, respectively, in which 1,600 hectares had been handed over to plasma farmers. The remaining areas
under development will be handed over when the plasma plantations reach the standard condition to be handed
over.
AGW, BPP
dan SNP,
Anak Perusahaan,
tidak mencadangkan piutang plasma yang tidak tertagih karena
manajemen Anak Perusahaan berpendapat bahwa seluruh piutang plasma tersebut masih dapat tertagih.
AGW, BPP and SNP, the Subsidiaries, do not provide any allowance for doubtful accounts sin
ce the Subsidiaries’ management believes that all plasma receivables are
collectible. 10.
INVESTASI 10.
INVESTMENTS a. Investasi pada perusahaan asosiasi