Penurunan nilai dari aset keuangan Lanjutan Impairment of financial assets Continued

Ekshibit E21 Exhibit E21 PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES Continued

g. Transaksi dengan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

g. Transactions with Related Parties

Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa, sebagaimana yang didefinisikan oleh PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa ”. The Company and Subsidiaries have transactions with certain parties, which have a related party relationship, as defined in SFAS No . 7, “Related Party Disclosures”. Semua transaksi yang penting dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga ataupun tidak, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian. All significant transactions with related parties whether or not conducted under the same terms and conditions as those with third parties, are disclosed in notes to the consolidated financial statements. h. Persediaan h. Inventories Efektif tanggal 1 Januari 2009, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 14 Revisi 2008, “Persediaan” “PSAK 14 Revisi” yang menggantikan PSAK No. 14 1994, “Persediaan”. Penerapan PSAK 14 Revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Effective 1 January 2009, the Company and Subsidiaries applied SFAS No. 14 Revised 2008, “Inventories” “Revised SFAS 14”, which supersedes SFAS No. 14 1994, “Inventories”. The adoption of Revised SFAS 14 had no significant impact on the consolidated financial statements. Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih the lower of cost or net realizable value. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata average method. Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan atas keadaan persediaan pada akhir periode. Inventories are valued at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the average method. Allowance for inventory obsolescence is provided based on a review of the condition of inventories at the end of the period. i. Biaya Dibayar di Muka i. Prepaid Expenses Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya. Prepaid expenses are amortized over the periods benefited. j. Perkebunan Inti Plasma Plasma j. Nucleus Plasma Plantations Plasma Plasma merupakan kebijakan pemerintah Indonesia berkaitan dengan kerjasama pengembangan perkebunan. Sebagai pihak inti, Anak Perusahaan tertentu berkewajiban untuk melatih dan mengawasi Plasma dan membeli hasil perkebunan milik Plasma. Plasma is a government of Indonesia’s policy in connection with the development of plantations. Certain Subsidiaries, being a major part of the project, are required to train project personnel and control the Plasma project, as well as purchase Plasma plantation crops. Ekshibit E22 Exhibit E22 PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES Continued k. Investasi pada Perusahaan Asosiasi k. Investments in Associates Investasi pada perusahaan asosiasi dengan persentase kepemilikan paling sedikit 20 tetapi tidak lebih dari 50 dan tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikan, atau jika Perusahaan atau Anak Perusahaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap Perusahaan asosiasi, dicatat dengan menggunakan metode ekuitas equity method. Dengan metode ini, investasi pada perusahaan asosiasi dinyatakan sebesar biaya perolehannya dan ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atau Anak Perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan serta dikurangi dengan dividen kas yang diterima. Investasi dengan persentase kepemilikan kurang dari 20 dinyatakan sebesar biaya perolehan cost method. Investments in associates with an ownership interest of at least 20 but not exceeding 50 and with no ability to control, or when the Company or Subsidiaries have significant influence over the associates, are accounted for under the equity method whereby the costs of the investments are increased or decreased by the Company or Subsidiaries equity in the net income or loss of the associates since the date of acquisition and decreased by cash dividends received. Investment with ownership interest of less than 20 is carried at cost. Apabila perusahaan asosiasi menggunakan kebijakan akuntansi selain yang digunakan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk transaksi dan peristiwa yang sama, maka penyesuaian tertentu dilakukan terhadap laporan keuangan perusahaan asosiasi apabila laporan tersebut digunakan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan dalam menerapkan metode ekuitas. Apabila hal penyesuaian semacam itu tidak dapat dilakukan, fakta adanya perbedaan tersebut harus diungkapkan. If associates use accounting policies other than those adopted by the Company and Subsidiaries for like transactions and events in similar circumstances, appropriate adjustments are made to the associates financial statements when they are used by the Company or Subsidiaries in applying the equity method. If it is not practicable for such adjustments to be calculated, that fact is generally disclosed. l. Tanaman Perkebunan l. Plantations Tanaman perkebunan dibedakan menjadi tanaman menghasilkan dan tanaman belum menghasilkan. Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar biaya perolehan yang terdiri dari biaya pembibitan, persiapan lahan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan serta alokasi biaya tidak langsung. Plantations consist of mature and immature plantations. Immature plantations are stated at cost consisting of seedlings, land preparation, planting, fertilizing and maintenance, and allocation of indirect cost. Tanaman belum menghasilkan akan direklasifikasi ke dalam tanaman menghasilkan dan mulai disusutkan apabila sudah memenuhi kriteria sebagai berikut: Immature plantations will be reclassified to mature plantations and depreciated when they fulfill the criteria as follows: 1 Tanaman karet dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila 70 dari jumlah seluruh pohon per blok sudah dapat dideres dan mempunyai ukuran lilit batang 45 cm atau lebih pada ketinggian 160 cm dari permukaan tanah. 1 Rubber plantations is considered as mature when 70 of the trees per block are tapable, that is, the circumference of the tree trunk is 45 cm or more at the height of 160 cm from the ground. 2 Tanaman kelapa sawit dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila 60 dari jumlah seluruh pohon per blok telah menghasilkan tandan buah dan dua lingkaran tandan telah matang atau berat rata-rata buah per tandan telah mencapai 3 tiga kg atau lebih. 2 Oil palm plantations are considered as mature when 60 of the trees per block bear fruit bunches, where two rows of these bunches are ripe or if the average weight per bunch is 3 three kg or more. Tanaman menghasilkan disusutkan dengan metode garis lurus dengan perkiraan masa manfaat 20 tahun sampai 30 tahun. Mature plantation is depreciated using the straight-line method with an estimated useful life of 20 to 30 years.