II-1
BAB III LANDASAN TEORI
3.1. QFD Quality Function Deployment
1
Cohen 1995 mendefinisikan Quality Function Deployment adalah metode terstruktur yang digunakan dalam proses perencanaan dan pengembangan produk
untuk menetapkan spesifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen, serta mengevaluasi secara sistematis kapabilitas suatu produk atau jasa dalam memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen. Tujuan dari Quality Function Deployment tidak hanya memenuhi sebanyak mungkin harapan pelanggan, tapi juga berusaha
melampaui harapan-harapan pelanggan sebagai cara untuk berkompetensi dengan saingannya, sehingga diharapkan konsumen tidak menolak dan tidak komplein, tapi
malah menginginkannya. Perancangan produk dengan QFD melalui beberapa langkah yaitu seperti yang dijelaskan sebagai berikut:
1. Klarifikasi Tujuan Tahap ini bertujuan untuk mengklarifikasi tujuan dan sub tujuan perancangan
serta hubungannya satu sama lain. Akhir dari klarifikasi tujuan ini adalah sekumpulan tujuan perancangan objek yang harus dibuat walaupun tujuan-
tujuan yang dibuat itu mungkin saja berubah dalam proses perancangan selanjutnya. Metode yang
relevan: Pohon Tujuan Objective Tree Metode ini memberikan bentuk dan penjelasan dari pernyataan tujuan dan sasaran yang akan dicapai dengan
pertimbangan.
1
Ginting, Rosnani. 2009. Perancangan Produk
II-1 Prosedur :
1. Mempersiapkan daftar tujuan rancangan. 2. Menyusun daftar tujuan dan sub tujuan dari tingkat yang lebih tinggi ke
tingkat yang lebih rendah. 3. Membuat diagram pohon tujuan
.
2. Penetapan Fungsi Tahap ini bertujuan untuk menetapkan fungsi-fungsi yang diperlukan dan
batas-batas sistem dari rancangan produk baru. Titik pangkal untuk metode ini adalah memusatkan pada apa yang didapat dari desain baru.
Metode yang relevan: Analisis Fungsional Prosedur:
1. Menyusun fungsi sistem secara keseluruhan dalam bentuk transformasi inputoutput.
2. Mengelompokkan sub–sub fungsi. 3. Menggambar blok diagram.
4. Menggambar pembatasan sistem. 5. Mencari komponen yang sesuai untuk menghasilkan sub–sub fungsi dan
interaksi diantara sub–sub fungsi tersebut. 3. Menyusun Kebutuhan
Pada tahap ini ditujukan untuk menetapkan spesifikasi kinerja yang akurat dari solusi rancangan yang diperlukan.
Metode yang relevan : Performance Specification Method Prosedur:
II-1 1. Mempertinggi berbagai level yang sifatnya umum dari solusi yang
diusulkan. 2. Menentukan level yang sifatnya umum yang mana akan digunakan
dalam operasi level of generality. 3. Mengidentifikasi atribut pembuatan yang perlu persiapan 5W, yaitu :
a. What apa Produk apa yang akan dirancang?
b. Who siapa Kepada siapa produk ini akan dipasarkan?
c. Why mengapa Mengapa produk ini dibuat?
d. Where dimana Dimana produk ini digunakan?
e. When kapan Kapan produk ini digunakan?
4. Menguraikan syarat-syarat pembuatan secara ringkas dan jelas untuk setiap atribut.
4. Penentuan Karakteristik Tahap ini bertujuan untuk menetapkan target yang akan dicapai oleh
karakteristik teknis produk sehingga dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Metode yang relevan: Quality Functional Deployment QFD.
Prosedur :
II-1 1. Mengidentifikasi kebutuhan konsumen dalam batas pada atribut produk
kebutuhan konsumen. 2. Menentukan kepentingan relatif dari atribut.
3. Mengevaluasi atribut dari produksi pesaing. 4. Menggambarkan matriks dari produk atribut dengan karakteristik teknis.
5. Mengidentifikasikan hubungan antara karakteristik dan produk atribut. 6. Mengidentifikasi interaksi antara karakteristik teknis.
7. House of Quality. Keuntungan yang didapat dari penggunaan QFD antara lain adalah:
a. Memperbaiki kualitas b. Memperbaiki performansi perusahaan
c. Biaya mendesain dan manufaktur lebih rendah d. Menaikkan reliabilitas produk
e. Menurunkan waktu keputusanperancangan f. Menaikkan produktivitas staf dan teknisi
g. Menurunkan jaminan klaim h. Menaikkan kesempatan dan peluang pemasaran
Kekuatan QFD terletak pada keterlibatan sebuah tim, masing-masing dengan pengetahuan dan pengalaman individual. Mereka menetapkan konsensus
opini pada bagaimana kebutuhan end-user. Proses penyusunan QFD memerlukan disiplin pemikiran dan diskusi. Proses ini berguna jika digunakan untuk
menghadapi banyak situasi kompleks seperti yang pernah terjadi pada masalah karat badan mobil Toyota pada tahun 1960 dan 1970.
II-1 Penggunaan QFD sebaiknya tidak dibatasi oleh pemecahan masalah saja.
Fungsi utama QFD adalah mengungkapkan kepuasan konsumen melalui perbaikan kualitas. Basic feature sangat diharapkan bahkan seringkali harus
dimasukkan begitu saja tanpa banyak pertimbangan taken for granted.
3.2. Dasar-dasar AHP