II-1
BAB VI ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH
6.1. Analisis Tingkat Keluhan
Musculoskeletal
Pembobotan dilakukan untuk mengetahui bagian tubuh mana yang mengalami rasa sakit, dengan demikian akan dirancang fasilitas kerja baru yang
dapat meminimalkan rasa sakit tersebut. Setelah dilakukan perhitungan persentase keluhan secara keseluruhan
terhadap 9 orang operator, maka diperoleh bahwa rata-rata operator mengalami keluhan terbesar pada bagian tubuh antara lain :
10. Bagian pinggang 11. Bagian bokong
12. Bagian punggung 13. Bagian betis kiri
14. Bagian betis kanan 15. Bagian paha kiri
16. Bagian paha kanan 17. Bagian bahu kiri
18. Bagian bahu kanan Keluhan musculoskeletal pada beberapa bagian tubuh operator disebabkan
karena posisi kerja yang tidak ergonomis pada saat melakukan pekerjaan, dikarenakan fasilitas kerja yang kurang ergonomis sehingga operator bekerja
II-1 dengan posisi kerja yang tidak ergonomis. Untuk mengatasi hal tersebut perlu
dilakukan perancangan fasilitas kerja yang ergonomis yaitu fasilitas kerja yang efektif, nyaman, dan aman. Sehingga dapat merubah atau menghilangkan
beberapa posisi kerja yang tidak ergonomis yang dapat menimbulkan keluhan musculoskeletal.
6.2. Analisis Postur Kerja Aktual
Analisis postur dapat diuraikan dari hasil rekapitulasi penilaian postur kerja menggunakan metode REBA pada Tabel 6.1.
Tabel 6.1. Rekapitulasi Hasil Penilaian Postur Kerja dengan Metode REBA
No. Kegiatan
Total Skor Postur Kerja dengan Metode REBA
Tindakan Kanan
Kiri Kanan
Kiri
1 Mengambil bahan baku
kayu 9
tinggi 11
tinggi Segera
diperbaiki Sekarang
juga diperbaiki
2 Mengukur kayu
8 tinggi
8 tinggi
Segera diperbaiki
Segera diperbaiki
3 Memotong kayu
8 tinggi
9 tinggi
Segera diperbaiki
Segera diperbaiki
4 Membuang sisa potongan
kayu 5
sedang 5
sedang Perlu
diperbaiki Perlu
diperbaiki 5
Meletakkan kayu 11
sangat tinggi 11
sangat tinggi Sekarang
juga diperbaiki
Sekarang juga
diperbaiki
Dimana penilaian skor dan level tindakan mengacu kepada tabel skor level tindakan dengan menggunakan metode REBA pada Tabel 6.2.
Tabel 6.2. Skor Level Tindakan dengan Metode REBA
II-1 Skor REBA
Level Resiko Level Tindakan
Tindakan 1
Dapat diabaikan Tidak diperlukan
2-3 Kecil
1 Mungkin diperlukan
4-7 Sedang
2 Perlu
8-10 Tinggi
3 Segera
11-15 Sangat tinggi
4 Sekarang juga
Dari hasil analisis postur kerja yang diperlihatkan pada Tabel 6.1. bahwa terdapat beberapa tindakan yang sekarang juga perlu diperbaiki dan memiliki
level skor kerja yang tinggi, hal tersebut terjadi pada beberapa kegiatan yang dapat dilihat pada Tabel 6.3. berikut :
Tabel 6.3. Kegiatan Dengan Level Resiko Kerja Tinggi No.
Gambar Elemen Kegiatan Kegiatan
1 kegiatan
dilakukan dengan posisi kerja batang tubuh 0-60
dan berputar, leher 20
bengkok dan berdiri secara
II-1 seimbang. Dengan mengangkat
beban kayu yang akan diletakkan di meja potong.
2 kegiatan
dilakukan dengan posisi kerja batang tubuh 20-60
dan berputar. Hal dikarenakan operator mengukur dan
menyesuaikan dengan mesin potong. leher 20
bengkok dan berdiri secara seimbang.
Tabel 6.3. Kegiatan Dengan Level Resiko Kerja Tinggi Lanjutan No.
Kegiatan Uraian Kegiatan
3 kegiatan dilakukan dengan posisi kerja
batang tubuh 20-60 dan bungkuk, leher
20 bengkok dan tangan kanan menahan
II-1 kayu agar tidak bergeser. Lengan bawah kiri
mengayun kebawah untuk memotong kayu.
4 kegiatan dilakukan dengan posisi kerja
batang tubuh 20-60 dan bungkuk, leher
20 dan posisi kaki yang agak ditekuk
dalam posisi berdiri seimbang.
5 kegiatan dilakukan dengan posisi kerja
batang tubuh 20-60 dan bungkuk, leher
20 dan posisi kaki yang agak ditekuk
dalam meletakkan kayu.
6.3. Analisis Perancangan dengan QFD