Lokasi dan Waktu Penelitian Sumber Data Instrumen Penelitian Metode Pengumpulan Data

II-1

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di PT.Carsurindo Siperkasa di Jalan Pulau Sumbawa II No.4 Kawasan Industri Medan, Sumatera Utara. PT.Carsurindo Siperkasa merupakan perusahaan yang bergerak dalam usaha pembuatan pallet kayu. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2011.

4.2. Jenis Penelitian

“Penelitian adalah suatu investigasi atau pencarian secara ilmiah, terorganisir, sistematis, obyektif, didukung oleh data terhadap suatu masalah tertentu yang dilaksanakan dengan maksud menemukan jawaban terhadap masalah tersebut 12 Jenis Penelitian adalah penelitian terapan action research yaitu penelitian yang melakukan penyelidikan secara sistematis terhadap suatu masalah dengan tujuan untuk tercapai suatu hasil yang lebih baik berupa pemecahan masalah yang dapat dipertanggung jawabkan. . Hasil rancangan yang diberikan dalam penelitian diharapkan dapat menurunkan potensi terjadinya penyakit akibat kerja dalam memproduksi produk. ”. 12 Sinulingga, sukaria. 2011. Metode Penelitian. Hal 23. II-1 4.3. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel 13 adalah sesuatu yang memiliki nilai yang berbeda-beda atau bervariasi. Nilai dari variabel dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif.

4.3.1. Variabel Independen

Variabel independen bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen terikat. Variabel independen yang berpengaruh terhadap perancangan penelitian merupakan kriteria produk yang harus diamati yaitu : 1. Tingkat kepentingan kriteria 2. Keluhan musculoskeletal 3. Data atribut dan karakteristik produk yang diinginkan operator 4. Postur Kerja 5. Dimensi tubuh operator pengukuran anthropometri Pengukuran data anthropometri tubuh operator digunakan untuk mendapatkan dimensi dari bagian tubuh operator yang akan dijadikan dasar perancangan fasilitas agar terjadi kesesuaian fasilitas kerja dengan operator.

4.3.2. Variabel Dependen

Variabel dependen terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Disebut variabel terikat karena variabel dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel dependen yang dipengaruhi 13 Ibid. Hal 77-78. II-1 terhadap perancangan penelitian adalah kenyamanan kerja operator. Dengan adanya perancangan fasilitas kerja maka diharapkan operator dapat bekerja dengan ENASE dan efektif.

4.4. Kerangka Konseptual

“Seluruh kegiatan penelitian, mulai dari tahap awal sampai tahap akhir harus merupakan suatu kesatuan kerangka pemikiran yang utuh dalam rangka mencari jawaban-jawaban ilmiah terhadap masalah yang diteliti 14 ”. Dimana yang menjadi permasalahan adalah fasilitas kerja yang kurang ergonomis. Dimana pada saat melakukan kegiatan kerja, para pekerja banyak melakukan postur kerja yang salah sehingga timbul keluhan musculoskeletal disorder yang pada akhirnya menimbulkan ketidaknyamanan kerja dari operator. Oleh karena itu dilakukan pembangkitan alternatif perancangan dengan mempertimbangkan tingkat kepentingan kriteria, data atribut, dan karakteristik yang diinginkan oleh operator sehingga diperoleh alternatif perancangan yang lebih efektif, aman, sehat, nyaman dan efisien. Kerangka konseptual penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.1. Postur Anthropometri Kenyamanan kerja Keluhan Musculoskeletal disorder Perbaikan Fasilitas Kerja Perancangan fasilitas kerja menggunakan QFD dengan pendekatan AHP dan prinsip ergonomi Gambar 4.1. Kerangka Konseptual Penelitian 14 Umar, Husein. 2009. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Hal 339. II-1 Defenisi variabel operasional 1. Postur kerja adalah perpaduan postur dan gerakan yang digunakan oleh masing- masing sendi utama untuk melaksanakan urutan tindakan teknis yang membentuk suatu siklus. Postur kerja merupakan faktor penting dalam menentukan tingkat kenyamanan kerja. 2. anthropometri adalah studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. 3. Fasilitas adalah sarana dan prasarana yang berguna untuk memperlancar dan memberikan kemudahan dalam melakukan suatu pekerjaan. 4. Keluhan musculoskeletal Disorders adalah keluhan pada bagian–bagian otot skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan sangat ringan sampai sangat sakit II-1 4.5. Prosedur Penelitian Tahapan-tahapan dalam penelitian disebut juga dengan prosedur penelitian. Adapun prosedur penelitian tersebut dalam Gambar 4.2. Gambar 4.2. Blok Diagram Prosedur Penelitian Studi Pendahuluan • Observasi langsung • wawancara Studi Literatur • Buku • Jurnal Internet Perumusan masalah Terdapatnya keluhan musculo skeletal disorder pada bagian pemotongan di PT.Carsurindo Siperkasa Penetapan Tujuan Memperbaiki fasilitas kerja dengan cara merancang ulang faslikitas kerja yang lebih ergonomis dengan metode QFD dan pendekatan AHP Pengolahan Data Analisis Pemecahan Masalah - Evaluasi ergonomi terhadap hasil perancangan fasilitas dilihat dari posisi kerja sebelum dan sesudah perancangan - Evaluasi dimensi peracangan fasilitas kerja sesuai dengan dimensi pengguna - Evaluasi atribut perancangan sesuai keinginan pengguna Kesimpulan dan Saran Pengumpulan Data Data Primer : • Keluhan Musculoskeletal • Dimensi Tubuh Operator • Atribut dan Karakteristik Fasilitas Kerja yang Akan Dirancang Data Sekunder : • Data proses produksi. • Sejarah perusahaan dan struktur organisasi • Jumlah pekerja di lantai produksi. II-1 4.6. Populasi dan Sampel 4.6.1. Populasi Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang diteliti. Populasi dalam penelitian adalah semua pekerja yang ada pada proses produksi di PT. Carsurindo Siperkasa.

4.6.2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi.

4.6.3. Teknik Sampling yang Digunakan

Pemilihan teknik pengambilan sampel merupakan upaya penelitian untuk mendapatkan sampel yang representative mewakili yang dapat mewakili populasinya. Dalam penelitian, Teknik sampling yang digunakan untuk kuesioner AHP, kuesioner SNQ, pengukuran data anthropometri, kuesioner terbuka dan tertutup adalah total sampling, dimana sampel yang diambil adalah seluruh populasi operator dari PT. Carsurindo Siperkasa, dikarenakan jumlah operator yang terbatas dan lebih kecil dari 30 sehingga dilakukan pengambilan sampel dengan cara total.

4.7. Sumber Data

Data yang diperoleh berasal dari lantai produksi. Ada dua jenis data yang harus diperoleh yaitu : II-1 1. Data primer - Data keluhan musculoskeletal. - Data kriteria produk. - Data dimensi tubuh pekerja. - Data atribut dan karakteristik produk yang diinginkan pekerja sebagai fasilitas kerja dengan kuesioner. - Data questioner SNQ, Terbuka, Tertutup, AHP 2. Data sekunder - Data proses produksi. - Sejarah perusahaan dan struktur organisasi - Jumlah pekerja di lantai produksi. - Mesin dan Peralatan yang digunakan

4.8. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian instrumen penelitian yang digunakan antara lain : 1. Kuesioner SNQ, digunakan untuk mengetahui bagian tubuh yang terasa sakit saat bekerja. 2. Martins Human Body Measuring Instrument Model YM-1 untuk mengukur data anthropometri. 3. Kuisioner terbuka dan tertutup untuk mengidentifikasi atribut fasilitas kerja yang akan dirancang. Dimana variabel untuk kuesioner tertutup diperoleh dari hasil kuesioner terbuka II-1 4. Kuesioner AHP untuk mengidentifikasi tingkat kepentingan masing- masing kriteria. 5. Dokumentasi perusahaan, yaitu mengumpulkan data yang dilakukan dengan mencatat data-data dokumentasi perusahaan yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

4.9. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian adalah : 1. Observasi adalah studi yang disengaja dan sistematik tentang fenomena social dan gejala-gejala fisik dengan jalan mengamati dan mencatat Soekidjo Notoatmodjo, 2002:93. Pada penelitian, peneliti melihat dan mengamati keadaan lingkungan di PT. Carsurindo Siperkasa. 2. Metode survey dengan kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Rangkaian pertanyaan tersebut berisi pertanyaan yang berkenaan terhadap masalah yang akan diteliti pada proses penelitian. Adapun jenis kuesioner yang dilakukan pada penelitian adalah : a. Kuesioner Standard Nordic Body Map, yaitu kuesioner yang berisi pernyataan mengenai keluhan-keluhan yang dirasakan pada bagian tubuh pekerja. b. Kuesioner AHP, yaitu kuesioner yang berisi tentang perbandingan kriteria- kriteria rancangan produk. II-1 c. Kuesioner tertutup dan terbuka, yaitu kuesioner yang berisi pernyataan mengenai atribut produk dan karakteristik produk yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pekerja. 3. Metode wawancara, teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan wawancara secara langsung kepada pemilik industri dan para pekerja untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk menunjang penyelesaian masalah. 4. Metode Pengukuran Anthropometri, adalah pengukuran terhadap dimensi tubuh pekerja, dimana dimensi-dimensi tersebut digunakan pada produk yang akan dirancang.

4.10. Pengolahan Data

Dokumen yang terkait

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : di PT. Oleochem and Soap Industri)

9 100 164

Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : Di PT. Oleochem and Soap Industri)

18 109 164

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

0 1 35

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

0 1 14

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

0 1 22