Analisis Perancangan dengan QFD Analisis Pendekatan AHP terhadap QFD

II-1 kayu agar tidak bergeser. Lengan bawah kiri mengayun kebawah untuk memotong kayu. 4 kegiatan dilakukan dengan posisi kerja batang tubuh 20-60 dan bungkuk, leher 20 dan posisi kaki yang agak ditekuk dalam posisi berdiri seimbang. 5 kegiatan dilakukan dengan posisi kerja batang tubuh 20-60 dan bungkuk, leher 20 dan posisi kaki yang agak ditekuk dalam meletakkan kayu.

6.3. Analisis Perancangan dengan QFD

Perancangan QFD dilakukan untuk mengetahui tingkat kesulitan, derajat kepentingan, dan perkiraan biaya dari karakteristik produk yang dilihat dari House of Quality HOQ. 1. Tingkat Kesulitan II-1 Level 4 pada karakterisitk teknik jenis bahan. Dimana bahan yang digunakan tidak terlalu sulit untuk ditemukan dan diproses dalam perancangan. 2. Derajat Kepentingan Nilai 20 untuk karakteristik teknik kekuatan bahan, dan jenis bahan. Dimana kekuatan bahan dan jenis bahan sangat penting dalam perancangan sebagai pertimbangan dalam daya tahan produk. 3. Perkiraaan Biaya Nilai 16 untuk jenis bahan. Dimana jenis bahan termasuk mahal dikarenakan bahan yang digunakan untuk mendukun kenyamanan produk.

6.4. Analisis Pendekatan AHP terhadap QFD

Pendekatan AHP dilakukan untuk mengetahu kebutuhan mana yang lebih di inginkan konsumen sehingga dapat menjadi pertimbangan dalam perancangan. Dengan membuat tabel matrix kebutuhan dan perhitungan matrix kebutuhan diperoeh hasil untuk tingkat pertimbangan dalam merancang memiliki bobot paling kuat sebesar 5 dan desain warna hitam mendapat bobot paling lemah sebesar 1. Hal tersebut menjadi perimbangan bagi perancang. dengan hasil akhir berupa rumah mutu. Untuk pertimbangan dalam merancang atribut yang menjadi pertimbangan dalam merancang adalah kenyamanan 24.3, berat 4kg 12.5, dan daya tahan 12.5. Dari hasil tersebut aspek kenyamanan merupakan hal yang diinginkan konsumen dalam produk yang dirancang. II-1 6.5. Analisis Data Anthropometri Setelah dilakukan identifikasi terhadap keluhan musculoskeletal dan postur kerja maka diketahui bahwa ada beberapa elemen yang mengakibatkan terjadinya keluhan diakibatkan postur kerja yang tidak nyaman bagi operator. Untuk memperoleh rancangan fasilitas kerja yang ergonomis maka akan dianalisis bagian tubuh mana yang akan menggunakan fasilitas tersebut kemudian akan disesuaikan dengan dimensi operator pengguna rancangan tersebut. Adapun dimensi yang diperlukan untuk rancangan dapat dilihat pada Tabel 6.4. Tabel 6.4. Hasil Penentuan Dimensi Anthropometri Untuk Perancangan Fasilitas Kerja No. Dimensi Rancangan Dimensi Tubuh yang Diukur Ukuran Rancangan cm 1 Tinggi kursi kerja Tinggi Badan Tegak – Tinggi Badan Duduk 76.23 2 Lebar dudukan kursi Lebar Pinggul 8.68 3 Panjang dudukan kursi Pantat ke Lutut 45.1 4 Tinggi sandaran kursi Tinggi Siku Duduk 19.07

6.6. Hasil Akhir Rancangan Fasilitas Kerja

Dokumen yang terkait

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : di PT. Oleochem and Soap Industri)

9 100 164

Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : Di PT. Oleochem and Soap Industri)

18 109 164

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

0 1 35

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

0 1 14

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

0 1 22