Penarikan Sampel Secara Acak Random sampling Penarikan Sampel Secara NonAcak Nonr andom sampling

II-1 5. Lingkar telapak kaki D 6. Lingkar kaki membujur E

3.7. Teknik Penarikan Sampel

7

3.7.1. Penarikan Sampel Secara Acak Random sampling

Tipe pemilihan sampel secara acak terdiri dari berbagai tipe yang umum dipakai dalam penarikan contoh yaitu : 1. Sampel acak sederhana, adalah suatu metode pemilihan sampel dimana setiap unit sampel yang terdapat dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel. 2. Sampel sistematik, adalah suatu pemilihan sampel yang diperoleh dari suatu kerangka sampel atau daftar semua unit dalam populasi, sesuai dengan suatu pola pengambilan yang sistematis yang telah dilakukan. Bentuk yang lain dari sampel sistematik disebut sampel sistematik berimbang. Dengan metode ini, populasi disusun berdasarkan urutan yang cocok dan pemilihan dibuat dengan jarak yang sama dari setiap ujung daftar. 3. Sampel Berlapis Stratified Sampling, suatu populasi dapat terbentuk dari sederetan subpopulasi yang dapat diambil sampelnya secara terpisah dan masing-masing subpopulasi tersebut dikatakan sebagai strata. Sebagai contoh misalnya, industri besar, industri sedang, industri kecil dan industri rumah tangga dapat dibentuk menjadi empat subpopulasi disebut strata. 4. Sampel Berkelompok Cluster Sampling, sampel berkelompok kadang- kadang dikenal sebagai area sampling karena biasanya metode ini diterapkan berdasarkan daerah. Sebagai contoh, dari suatu sampel berkelompok kita ingin 7 Setiawan, Rony. 2005. Pengantar Statistik II-1 memilih sampel rumah tangga dengan manggunakan SAS, kita pertama sekali memilih desa dan kemudian mencacah semua rumah tangga pada desa terpilih.

3.7.2. Penarikan Sampel Secara NonAcak Nonr andom sampling

Untuk tipe sampel non acak juga terdiri dari beberapa tipe yaitu : 1. Sampel Bertujuan Purposive Sampling, dimana unit yang mudah untuk diambil keterangannya saja yang diambil sebagai sampel. Satu diantara contoh tipe ini adalah pemilihan sawah sepanjang untuk penentuan produksi. 2. Judment Sampling, dimana sampel dipilih menurut pencacah atau pengwas secara intuisi akan mewakili seluruh populasi. Masalah yang serius dengan metode ini adalah mengandung bias. 3. Sampel Kuota, bila peneliti memperoleh jumlah unsur tertentu yang memiliki beberapa karakteristik dalam sampelnya, dapat ditempuh dengan cara pengambilan sampel kuota. Dalam metode ini peneliti menetapkan beberapa tingkatan kriteria bagi berbagai jenis unsur. 4. Accidental Sampling, Teknik penarikan sampel yang memilih sampel secara kebetulan. Misalnya, akan dilakukan penelitian terhadap dampak meningkatnya harga sembako, maka peneliti pergi ke pasar untuk meneliti, dan langsung mengambil pengunjung yang secara kebetulan ditemui sebagai sampel. 5. Snowball Sampling, Teknik pengambilan sampel yang memilih sampel secara berantai, dari ukuran kecil sampai dengan ukuran besar. Misalnya, dilakukan penelitian terhadap menyebarnya penyakit gonorhoe di kalangan PSK, maka II-1 peneliti memulainya dari satu PSK yang dijumpai. Dari PSK tersebut, peneliti kemudian mengembangkan jaringan penelitiannya hingga teman-teman PSK tersebut sampai jumlah sampel yang dibutuhkan mencukupi.

3.7.3. Ukuran Sampel

Dokumen yang terkait

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : di PT. Oleochem and Soap Industri)

9 100 164

Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : Di PT. Oleochem and Soap Industri)

18 109 164

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

0 1 35

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

0 1 14

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

0 1 22