Dasar-dasar AHP LANDASAN TEORI

II-1 Penggunaan QFD sebaiknya tidak dibatasi oleh pemecahan masalah saja. Fungsi utama QFD adalah mengungkapkan kepuasan konsumen melalui perbaikan kualitas. Basic feature sangat diharapkan bahkan seringkali harus dimasukkan begitu saja tanpa banyak pertimbangan taken for granted.

3.2. Dasar-dasar AHP

Pada dasarnya pengambilan keputusan adalah suatu proses pemilihan satu atau beberapa di antara beberapa alternatif. Proses pemilihan menjadi penting karena hampir tidak ada sesuatu tanpa keterbatasan sumber. Karena dalam banyak masalah keterbatasan sumber menjadi kendala penting maka perlu diambil sumber alternatif terbaik di antara beberapa alternatif sesuai dengan ketersediaan sumber. Proses pengambilan keputusan sudah menjadi bagian dari sejarah manusia. Dengan berkembangnya pengetahuan manusia maka mereka semakin bersikap rasional dalam mengambil keputusan. Kemampuan logika, penalaran, dan kemampuan ilmiah manusia telah membantu suatu keputusan lebih dapat diterima orang banyak dan lebih dapat dipertanggungjawabkan, karena semua unsur-unsur subjektif, irrasional dan emosional telah dihilangkan atau telah dieliminasi seminimal mungkin. Tetapi seiring dengan itu duniapun tidak hanya dihadapi dengan masalah sederhana. Jenis permasalahan telah berkembang menjadi semakin kompleks. Untuk memilih suatu alternatif manusia tidak hanya melihat pada patokan single criteria tetapi juga pada multiple criteria. Dan proses II-1 pemilihan alternatif tersebut kadang tidak lagi menjadi proses individual tetapi sudah menjadi proses pemilihan yang melibatkan banyak pihak. Selain kenyataan bahwa suatu masalah memiliki banyak kriteria untuk dipertimbangkan, terdapat fakta lain bahwa permasalahan dewasa ini memiliki struktur yang lebih rumit, terkadang sama sekali tidak terstruktur. Untuk sampai pada pemilihan alternatif maka harus melalui proses pengembangan kriteria terlebih dahulu. Sedangkan kriteria-kriteria tersebut didapatkan dari sintesis permasalahan. Suatu hal lain yang penting dalam proses pengambilan keputusan adalah faktor penilaian judgement. Bila suatu masalah telah terstruktur dalam suatu hierarki maka untuk memilih suatu alternatif harus dilakukan penilaian atas beberapa alternatif dengan didasarkan pada kriteria yang sudah tersusun dalam hierarki. Penilaian menjadi penting karena dalam kenyataannya suatu masalah dapat sedemikian kompeks sehingga terdapat kriteria yang tidak dapat dinilai secara kuantitatif, tetapi lebih didasarkan secara kualitatif pada subjektifitas dan referensi manusia. AHP memberikan suatu metode agar kedua faktor penilaian tersebut kualitatif dan kuantitatif dapat dijalankan dengan baik. Skala ukuran panjang seperti meter, temperatur seperti derajat, waktu seperti detik, uang seperti rupiah telah digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengukur bermacam-macam kejadian yang sifatnya fisik. Namun demikian apakah penggunaan ukuran tersebut juga dapat dilakukan untuk mencerminkan perasaan-perasaan pada bermacam-macam persoalan sosial, ekonomi, dan politik?. Jelas bukan merupakan suatu jawaban yang mudah, hal ini dikarenakan II-1 ruang lingkup permasalahan sangat kompleks dan dengan unsur ketidakpastian yang sangat tinggi. Variabel-variabel sosial, ekonomi, dan politik tidak jarang sulit diukur seperti mengukur produk berupa rasa aman karena tidak adanya serangan dari negara lain, mengukur kerugian yang diderita masyarakat karena bermacam- macam polusi dan kerusakan lingkungan sebagai akibat dari proses industrialisasi, bagaimana caranya mengukur dan mengkuantifikasikan suatu kesenangan karena dapat menikmati waktu senggang dan sebagainya. Di samping itu, sering ditemui tindakan yang dilakukan perusahaan, seringkali memberikan berbagai macam pengaruh pada banyak segi kehidupan. Kemudian pertanyaannya adalah bagaimana mengatakan suatu tindakan lebih baik dibanding tindakan lain? Kesulitan menjawab pertanyaan ini disebabkan dua alasan utama. Pertama, pengaruh yang terjadi kadang tidak dapat dibandingkan karena satuan ukuran atau bidang yang berbeda. Kedua, pengaruh tersebut kadang sering bentrok, artinya perbaikan pengaruh yang satu hanya dapat dicapai dengan perburukan pengaruh yang lainnya. Alasan-alasan ini akan menyulitkan dalam membuat ekuivalensi antar pengaruh. Untuk itu diperlukan suatu skala yang luwes yang disebut prioritas yaitu suatu ukuran abstrak yang berlaku untuk semua skala. Penentuan prioritas inilah yang merupakan unsur penting dan merupakan bagian penting dari penggunaan metode AHP.

3.3. Ergonomi

Dokumen yang terkait

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : di PT. Oleochem and Soap Industri)

9 100 164

Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : Di PT. Oleochem and Soap Industri)

18 109 164

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

0 1 35

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

0 1 14

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

0 1 22