Group A REBA Group B REBA bagian kanan

II-1 8. Bagian bahu kiri 6,3 9. Bagian bahu kanan 6,3 5.2.2. Pengolahan Data Postur Kerja 5.2.2.1.Pemberian Skor Postur Group A dan B Dari hasil kegiatan rekaman operator maka dapat dilakukan penilaian postur kerja menggunakan metode REBA Rapid Entire Body Assessment untuk menentukan level resiko kerja dan level tindakan yang perlu dikakukan.

1. Pengambilan bahan baku

Dari rekaman kegiatan operator pada bagian pengumpulan data, maka dapat dilakukan penilaian postur kerja.

a. Group A REBA

Skor untuk group A REBA adalah : 1. Skor batang tubuh Trunk : 2 + 1 2. Skor Leher Neck : 2 3. Skor Kaki Legs : 1 + 1 Gambar 5.2. Postur Batang Tubuh REBA II-1 Gambar 5.3. Postur Leher REBA Gambar 5.4. Postur Kaki REBA Skor kombinasi group A dapat dilihat pada Tabel 5.8. Tabel 5.8. Skor tubuh bagian A Pengambilan Bahan Baku Legs Trunk Neck 1 2 3 4 5 1 1 1 2 2 3 4 2 2 3 4 5 6 3 3 4 5 6 7 4 4 5 6 7 8 2 1 1 3 4 5 6 2 2 4 5 6 7 3 3 5 6 7 8 4 4 6 7 8 9 II-1 3 1 3 4 5 6 7 2 3 5 6 7 8 3 5 6 7 8 9 4 6 7 8 9 9 Pada Tabel 5.9. dapat dilihat penilaian skor beban REBA Tabel 5.9. Skor Beban REBA Pengambilan Bahan Baku Pergerakan Skor Skor pergerakan 5 Kg + 1 jika kekuatan cepat 5-10 Kg 1 10 3 Setelah didapatkan skor Tabel bagian A dan skor beban REBA, maka dapat diperoleh skor A. Skor A = Skor tabel A + Beban = 5 + 0 =5

b. Group B REBA bagian kanan

skor group B untuk bagian kanan adalah : 1. Skor lengan atas : 3 + 1 2. Skor lengan bawah : 2 3. Skor pergelangan tangan : 2 II-1 Gambar 5.5. Postur Lengan Atas REBA Gambar 5.6. Postur Lengan Bawah REBA Gambar 5.7. Postur Pergelangan Tangan REBA Skor kombinasi group B bagian kanan dapat dilihat pada Tabel 5.10. Tabel 5.10. Skor Tubuh B Bagian Kanan Pengambilan Bahan Baku Lower arm Wrist Upper Arms 1 2 3 4 5 6 1 1 1 1 3 4 6 7 2 2 2 4 5 7 8 3 2 3 5 5 8 8 2 1 1 2 4 5 7 8 2 2 3 5 6 8 9 3 3 4 5 7 8 9 II-1 Pada Tabel 5.11. dapat dilihat skor coupling bagian kanan Tabel 5.11. Skor Coupling Bagian Kanan Pengambilan Bahan Baku Coupling Skor Keterangan Baik Kekuatan pegangan baik Sedang 1 Pegangan bagus tapi tidak ideal atau kopling cocok dengan bagian tubuh Kurang baik 2 Pegangan tangan tidak sesuai walaupun mungkin Tidak dapat diterima 3 Kaku, pegangan tangan tidak nyaman, tidak ada pegangan atau kopling tidak sesuai dengan bagian tubuh Setelah didapatkan skor Tabel B dan skor Coupling bagian kanan, maka dapat diperoleh skor B. Skor B = Skor Tabel B + Coupling = 6 + 2 =8 Setalah diperoleh skor A dan skor B, maka dapat diperoleh skor Tabel C REBA bagian kanan. Skor Tabel C REBA bagian kanan dapat dilihat pada Tabel 5.12. Tabel 5.12. Skor Tabel C REBA Pengambilan Bahan Baku Bagian Kanan Skor B Skor A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 1 1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 2 1 2 3 4 4 6 7 8 9 10 11 12 3 1 2 3 4 4 6 7 8 9 10 11 12 4 2 3 3 4 5 7 8 9 10 11 11 12 5 3 4 4 5 6 8 9 10 10 11 12 12 6 3 4 5 6 7 8 9 10 10 11 12 12 7 4 5 6 7 8 9 9 10 11 11 12 12 II-1 Tabel 5.12. Skor Tabel C REBA Pengambilan Bahan Baku Bagian Kanan Lanjutan Skor B Skor A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 8 5 6 7 8 8 9 10 10 11 12 12 12 9 6 6 7 8 9 10 10 10 11 12 12 12 10 7 7 8 9 9 10 11 11 12 12 12 12 11 7 7 8 9 9 10 11 11 12 12 12 12 12 7 8 8 9 9 10 11 11 12 12 12 12

c. Group B REBA bagian Kiri

Dokumen yang terkait

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : di PT. Oleochem and Soap Industri)

9 100 164

Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : Di PT. Oleochem and Soap Industri)

18 109 164

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

0 1 35

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

0 1 14

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

0 1 22