Data Keluhan Musculoskeletal Pengumpulan Data

II-1

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan pada penelitian merupakan data primer yang dihasilkan melalui pengamatan postur kerja, pengukuran data anthropometri, wawancara dan karyawan-karyawan serta pengisian kuesioner SNQ, Kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup.

5.1.1. Data Keluhan Musculoskeletal

Data didapatkan melalui penyebaran kuesioner SNQ yang ditujukan untuk mengetahui bagian tubuh operator yang mengalami keluhan sewaktu melakukan aktivitasnya. Kuesioner SNQ terdapat 27 bagian pertanyaan yaitu : 1. Leher Bag. Bawah 2. Bahu Kiri 3. Bahu Kanan 4. Lengan Atas Kiri 5. Punggung 6. Lengan Atas Kanan 7. Pinggang 8. Bokong 9. Pantat 10. Siku Kiri II-1 11. Siku Kanan 12. Lengan Bawah Kiri 13. Lengan Bawah Kanan 14. Pergelangan Tangan Kiri 15. Pergelangan Tangan Kanan 16. Telapak Tangan Kiri 17. Telapak Tangan Kanan 18. Paha Kiri 19. Paha Kanan 20. Lutut Kiri 21. Lutut Kanan 22. Betis Kiri 23. Betis Kanan 24. Pergelangan Kaki Kiri 25. Pergelangan Kaki Kanan 26. Telapak Kaki Kiri 27. Telapak Kaki Kanan Data hasil penyebaran Standard Nordic Questionnaire diberi penilaian atau pembobotan untuk masing-masing kategori sebagai berikut: Tidak sakit : bobot 0 Agak sakit : bobot 1 Sakit : bobot 2 Sangat sakit : bobot 3 II-1 Untuk setiap kategori yang dirasakan oleh operator adalah sebagai berikut: Tidak sakit : Jika operator merasakan bagian tubuhnya tidak terasa nyeri sedikitpun karena kontraksi otot yang terjadi berjalan normal, biasanya terjadi jika bagian tubuh tidak langsung bersentuhan dengan benda kerja. Agak sakit : Jika operator merasakan bagian tubuhnya mulai terasa nyeri, namun rasa nyeri yang timbul tidak membuat operator jenuh atau cepat lelah. Operator masih bisa bekerja seperti kondisi semula. Sakit : Jika operator merasakan bagian tubuhnya nyeri yang cukup hebat dan keadaan membuat operator mulai jenuh dan cepat lelah, sehingga operator cenderung mengalami keluhan yang sangat hebat pada bagian tubuh tertentu. Sangat sakit : Jika operator merasakan bagian tubuhnya nyeri yang sangat luar biasa disertai dengan ketegangan kontraksi otot yang sangat hebat membuat operator merasakan jenuh dan kelelahan yang cukup besar. Hasil penyebaran keluhan yang dirasakan oleh operator dapat dilihat pada Tabel 5.1. II-1

5.1.2. Postur Kerja Operator

Dokumen yang terkait

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : di PT. Oleochem and Soap Industri)

9 100 164

Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : Di PT. Oleochem and Soap Industri)

18 109 164

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

0 1 35

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

0 1 14

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

0 1 22