6.1.5. Analisis ISBB Indeks Suhu Bola Basah
Nilai ISBB Indeks Suhu Bola Basah sangat tergantung pada suhu basah dan suhu bola. Semakin besar nilai kedua suhu tersebut, maka semakin tinggi pula
nilai ISBB yang akan dihasilkan. Dari hasil pengolahan data, didapatkan bahwa jam kerja dan jam istirahat operator
adalah 67,5 dan 32,5. Hal ini berarti: Jam kerja
= 67,5100 x total jam kerja 1 hari
Jam kerja =
67,5100 x 8 Jam kerja
= 5,4 jam
Jam Istirahat = 8 jam – 5,4 jam = 2,6 jam
Akan tetapi, bila dibandingkan dengan jumlah jam kerja dan jam istirahat di UD. Ponimin, maka terjadi perbedaan yang cukup banyak, dimana UD.Ponimin
hanya memberikan waktu istirahat sebanyak 1 jam saja kepada operator.
6.1.6. Analisis Keseimbangan Panas, Heat Stress Index HSI dan
Psychrometric Chart
Dari hasil perhitungan nilai keseimbangan panas di lantai produksi, diperoleh nilai kebasahan w sebesar 1,015. Hal ini berarti bahwa operator di
lantai produksi harus mampu menghasilkan keringat sebanyak 0,475 literjam untuk mempertahankan keseimbangan panas di dalam tubuh.
Sedangkan nilai HSI Heat Stress Index yang didapatkan telah melebihi 100, yang artinya bahwa beban panas melebihi kapasitas maksimum penguapan
M + R + C EMAX. Suhu tubuh inti akan meningkat sejalan dengan waktu. Hal ini akan memberikan dampak negatif terhadap kesehatan operator.
Selain perhitungan di atas , juga ditampilkan psychrometric chart dari kondisi lingkungan termal di lantai produksi. Hasilnya adalah bahwa persentasi
dissatisfied operator di lantai produksi sangat tinggi, yaitu 93. Selain itu, nilai PMV yang dihasilkan juga tinggi, yaitu 2,5 dengan nilai PMV berturut-turut
adalah +3 panas, +2 hangat, +1 sedikit hangat, 0 netral, -1 sedikit sejuk, -2 sejuk, -3 dingin.
Keseluruhan data hasil perhitungan di atas membuktikan bahwa memang kondisi termal di lantai produksi UD. Ponimin adalah tidak nyaman.
6.1.7. Analisis Effective Temperature ET
Dari hasil pengolahan data, didapatkan nilai Effective Temperature ET berkisar 28,37
o
C 83,066
o
F
≈
83
o
F. Berdasarkan NASA CR-1205-1 yang mengkaitkan nilai Effective Temperature ET dengan persentasi kehilangan
output dan persentasi kehilangan akurasi, maka hubungan tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.2.