membandingkannya dengan standar yang telah ada. Adapun acuan standar yang digunakan adalah sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor: Kep-
5151MEN1999. Dengan menggunakan data hasil perhitungan kategori beban kerja dan
ISBB, maka dihubungkan persentasi jam kerja dan jam istirahat sesuai dengan standar di atas.
Tabel 5.15. Nilai Ambang Batas Sesuai Dengan Keputusan Mentri Tenaga Kerja Nomor: Kep5151MEN1999
Indeks Suhu Bola Basah ISBB
O
C Pengukuran Waktu Kerja setiap Jam
Beban Kerja Waktu Kerja
Waktu Istirahat Ringan
Sedang Berat
30,0 26,7
25,0 Beban kerja terus-menerus
8 jamhari -
28,0 28,0
25,9 75
25 29,4
29,4 27,9
50 50
37,2 31,1
30,0 25
75
Sumber: Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor: Kep-MEN1999
Karena hasil perhitungan ISBB tidak terdapat pada tabel, maka dilakukan interpolasi untuk mendapatkan persentasi waktu kerja dan waktu istirahat.
Adapun perhitungan interpolasi untuk jam kerja adalah sebagai berikut: Dik:
x
n
= 28,0 y
n
= 0,75 x
n+1
= 29,4 y
n+1
= 0,50 Dit:
x = 28,419 y=? Maka, untuk mencari nilai y, digunakan rumus:
1 1
n n
n n
n n
x x
x x
y y
y y
− −
− +
=
+ +
Jadi, 675
, 28
419 ,
28 28
4 ,
29 75
, 5
, 75
, =
− −
− +
= y
Dari hasil interpolasi, maka didapatkan persentasi jam kerja adalah sebesar 67,5. Dengan demikian, maka persentasi jam istirahat adalah 32,5.
5. 2.4. Perhitungan Dubois Area
Dubois area atau sering disebut dengan body surface area dari tiap operator dapat dihitung dengan rumus:
A
D
= 0.202 x W
0.425
x H
0.725 14
Dengan, A
D
= Dubois Body Surface Area W = berat badan kg
H = tinggi badan m Adapun hasil perhitungan Dubois Area dapat dilihat pada Tabel 5.16.
Tabel 5.16. Hasil Perhitungan Dubois Area Tiap Operator
No Operator
Jenis Kelamin Umur
tahun Berat
Badan Kg
Tinggi Badan
m Dubois Area
m
2
1 Operator 1
Laki-laki 21
50.000 1.650
1.531 2
Operator 2 Laki-laki
27 50.000
1.620 1.511
3 Operator 3
Laki-laki 27
72.000 1.650
1.788 4
Operator 4 Laki-laki
28 52.000
1.550 1.488
14
Parson, K.C, Ibid., hal 16.
Tabel 5.16. Hasil Perhitungan Dubois Area Tiap Operator Lanjutan
No Operator
Jenis Kelamin Umur
tahun Berat
Badan Kg
Tinggi Badan
m Dubois Area
m
2
5 Operator 5
Laki-laki 32
68.000 1.720
1.799 6
Operator 6 Laki-laki
35 70.000
1.750 1.844
Rata-Rata
1,660
5.2.5. Perhitungan Keseimbangan Termal
15
Keseimbangan panas adalah antara panas yang dihasilkan dengan panas yang dikeluarkan. ASHRAE 1989a memberikan persamaan keseimbangan panas
sebagai berikut. M – W = C + R + Esk + Cres + Eres
Dimana M
: tingkat produksi energi metabolisme W
: tingkat pekerjaan mekanik Q
sk
: total tingkat kehilangan panas dari kulit Q
res
: tingkat kehilangan panas dari pernapasan C
: tingkat kehilangan panas konvektif dari kulit R
: tingkat kehilangan panas radiatif dari kulit E
sk
: tingkat kehilangan panas penguapan total dari kulit C
res
: tingkat kehilangan panas konvektif dari pernapasan E
res
: tingkat kehilangan panas penguapan dari pernapasan Sedangkan lambang-lambang lain yang digunakan selama perhitungan
keseimbangan panas adalah: t
a
= Suhu udara
o
C
15
Parson, K.C, Ibid., hal 17-25.