1. Simulasi pertama 0 clo – 0,1 clo
Gambar 6.5. Hasil Simulasi untuk Nilai Clo = 0 sd 0,1
2. Simulasi kedua 0,2 clo – 0,3 clo
Gambar 6.6. Hasil Simulasi untuk Nilai Clo = 0,2 sd 0,3
3. Simulasi ketiga 0,4 clo
Gambar 6.7. Hasil Simulasi untuk Nilai Clo = 0,4
4. Simulasi keempat 0,5 clo – 0,6 clo
Gambar 6.8. Hasil Simulasi untuk Nilai Clo = 0,5 sd 0,6
5. Simulasi Kelima 0,7 clo – 1,4 clo
Gambar 6.9. Hasil Simulasi untuk Nilai Clo = 0,7 sd 1,4
6. Simulasi Keenam 1,5 clo – 2,2 clo
Gambar 6.10. Hasil Simulasi untuk Nilai Clo = 1,5 sd 2,2
Panduan yang lain harus berdasarkan ACGIH, 1992 yaitu penyediaan air putih dan garam harus dilakukan agar operator memperoleh masukan cairan sebagai
pengganti cairan hilang dengan ketentuan minum air berion contohnya: pocari sweat, mizone, dll setiap 15-20 menit sekali ± 150 ml. Temperatur air tersebut
harus dijaga 10-15
o
C, dan ditempatkan ditempat yang mudah dijangkau oleh operator tanpa meninggalkan pekerjaannya. Operator disarankan untuk lebih
banyak mengkonsumsi garam pada makanan mereka, dan ditempat kerja disediakan air minum bergaram dengan konsentrasi 0.1 1 gram NaCl dalam 1 L
air atau 1 sendok makan garam setiap 15 quarts air minum.
6.2.3. Evaluasi HSI Heat Stress Index
Dengan dilakukan perancangan terhadap pakaian 1,27 clo dan pemasangan turbin agar terjadi penurunan suhu maka data-data perhitungan HSI
akan menjadi: Suhu udara
= 28
o
C Suhu globe radian rata-rata tr
= 32,063
o
C Kelembaban relatif Rh
= 60 Kecepatan angin
= 0,12 ms I
clo
= 1,27 Clo Sedangkan metabolic rate untuk pekerja dengan beban kerja yang tergolong
sedang ringan yaitu 116 Wm
-2
berdasarkan panduan Andris Auliciems dan Steven V. Szokolay dalam bukunya Thermal Comfort.
Adapun keterangan yang digunakan adalah: Re,cl
= 0,015 m
2
kPa W
-1
t
sk
= 37,242
o
C Metabolisme rate
= 116 W m
-2
Eksternal work = 0 W m
-2
Pakaian = 1,27 Clo
Rcl = 1,27 x 0,155 = 0,197 m
2
C W
-1
1 Clo = 0,155 m
2
C W
-1
ε = 0,95
ArA
D
= 0,73 A
D
= 1,660 m
2
Perhitungan: Simple calculation
Metabolic heat production Wm
-2
= M – W = 116 – 0 = 116 f
cl
= 155
, 31
, 1
31 ,
1 Rcl
clo +
= +
f
cl
= 394
, 1
155 ,
197 ,
. 31
, 1
= +
Untuk t
sk
= 37,242, maka tekanan suhu kulit adalah: P
sk,s
=
mb
tsk 235 18
, 4030
956 ,
18 exp
+
−
= 63,582 mb = 6,358 kPa 1 mb = 0,1 kPa Untuk t
a
= 33,039, maka tekanan suhu udara adalah P
sa
=
mb
ta 235 18
, 4030
956 ,
18 exp
+
−
= 37793 mb = 3,779 kPa P
a
= Rh x P
sa
P
a
= 0,60 x 3,779 = 2,268 kPa Heat transfer coefficient
h
c
= 8,3.v
0,6
, untuk 0,2 v 4,0 h
c
= 3,1, untuk 0 v 0,2 maka, h
c
= 3,1 Wm
-2
K
-1
h
e
= 16,5 x h
c
= 16,5 x 3,1 = 51,150 Wm
-2
kPa
-1
Hitung nilai h
r
dan t
cl
dengan melakukan iterasi terhadap rumus:
h
r
=
3
2 2
, 273
4
+
+ tr
tcl A
A
D r
εσ
, dan
t
cl
=
1 1
r c
cl r
r a
c cl
h h
f Rcl
t h
t h
f tsk
Rcl +
+ +
+
Mulai dengan t
cl
= 0,0 dan lakukan evaluasi terhadap nilai-nilai baru untuk h
r
, t
cl
, h
r
, t
cl
, … hingga terjadi selisih antar t
cl
≤ 0,01. Dari perhitungan di atas, maka hasil iterasi untuk h
r
dan t
cl
dapat dilihat pada Tabel 6.6.
Tabel 6.6. Hasil Perhitungan Iterasi untuk Nilai h
r
dan t
cl
Perhitungan ke- h
r
t
cl
1 3,806
32,657 2
4,487 32,621
3 4,486
32,621
Iterasi berhenti karena t
cl-3
– t
cl-2
= 0 0 ≤ 0,01, maka:
h
r
= 4,486
t
cl
= 32,621
Operative temperature t
o
=
c r
a c
r r
h h
t h
t h
+ +
Operative temperature t
o
=
1 ,
3 486
, 4
28 .
1 ,
3 063
, 32
. 486
, 4
+ +
Operative temperature t
o
= 30,403
o
C Combined heat transfer coefficient:
h = h
c
+ h
r
h = 3,1 + 4,486 = 7,586 Calculation of the components of the heat balance equation
C + R =
+ −
h f
R t
t
cl cl
o sk
. 1
C + R =
+ −
586 ,
7 .
394 ,
1 1
197 ,
403 ,
30 242
, 37
C + R = 23,458 Wm
-2
E
sk
=
+ −
e cl
cl e
a s
sk
h f
R P
P w
. 1
, ,
E
sk
=
+ −
150 ,
51 .
394 ,
1 1
015 ,
268 ,
2 358
, 6
w
E
sk
= w x 140,937 Wm
-2