2.6.1. Standar Mutu Produk
Mutu merupakan faktor penting yang diterapkan di industri UD. Ponimin. Hal ini disebabkan mutu produk yang tidak berkualitas akan mengurangi
kepuasan pelanggan. UD. Ponimin tidak memiliki standar mutu produk dari tahu yang dihasilkan. Akan tetapi, biasanya tahu yang dikategorikan baik adalah
sebagai berikut. 1. Tingkat kepadatan
Semakin padat tahu yang dihasilkan, maka mutu produk akan semakin meningkat.
2. Adanya bau asam 3. Penampilan tahu
4. Cita rasa tahu
2.6.2. Bahan yang digunakan
Adapun bahan yang digunakan oleh UD. Ponimin terdiri dari tiga bagian besar, yaitu bahan baku, bahan penolong, dan bahan tambahan.
2.6.2.1.Bahan Baku
Bahan baku merupakan bahan utama yang digunakan dalam proses produksi. Adapun bahan baku yang digunakan oleh UD. Ponimin adalah kacang
kedelai, yang merupakan bahan utama dalam pembuatan tahu.
2.6.2.2.Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan-bahan yang diperlukan dalam memperlancar penyelesaian suatu produk dimana keberadaan bahan penolong ini
tidak mengurangi nilai tambah produk yang dihasilkan tersebut, dan bahan penolong ini tidak terdapat pada produk akhir. Adapun bahan penolong yang
digunakan oleh UD. Ponimin adalah minyak solar. Minyak solar digunakan dalam proses produksi tahu di UD. Ponimin pada proses penguapan.
2.6.2.3.Bahan Tambahan
Bahan tambahan merupakan bahan yang digunakan dalam proses produksi dan bercampur dengan bahan baku membentuk produk akhir. Bahan tambahan
biasanya ditujukan untuk menambah kualitas produk yang dihasilkan. Adapun bahan tambahan yang digunakan adalah:
1. Air Air merupakan bahan tambahan yang jumlahnya paling banyak digunakan
dalam proses produksi tahu UD. Ponimin. Air ini digunakan pada setiap kegiatan kerja, mulai dari bahan baku hingga terbentuknya produk jadi tahu.
2. Air cuka Air cuka juga digunakan dalam proses produksi UD. Ponimin, yang
merupakan resep dari pembuatan tahu yang berkualitas dan rasa tahu itu sendiri.
2.6.3. Uraian Proses Produksi
Adapun uraian proses produksi tahu pada UD. Ponimin adalah sebagai berikut:
1. Proses perendaman kacang kedelai Perendaman kacang kedelai merupakan proses pertama dalam proses produksi
tahu di UD. Ponimin. Kacang kedelai yang telah dipasok dari UD. Alam Semesta langsung dikenakan proses perendaman dalam ember yang besar.
Biasanya, proses perendaman kacang kedelai ini dilakukan pada pagi hari pukul 05.00 WIB sebelum menjalankan proses produksi selanjutnya.
2. Proses penggilingan kacang kedelai Penggilingan kacang kedelai merupakan proses yang dilakukan setelah proses
perendaman kacang kedelai. Proses penggilingan kacang kedelai ini ditujukan untuk mendapatkan sari kacang kedelai. Proses penggilingan kacang kedelai
menggunakan bahan penolong air dan diproses dalam mesin penggiling. 3. Proses perebusan bubur kedelai
Setelah proses penggilingan kacang kedelai, tahap selanjutnya adalah perebusan bubur kedelai. Proses perebusan ini dilakukan dengan
menggunakan bantuan uap panas yang dihasilkan dari steam. Pada proses perebusan, bubur kedelai yang telah mendidih akan membentuk busa di
permukaan bubur kedelai. Proses ini biasanya dilanjutkan dengan menyiram air dingin bersih secukupnya ke permukaan bubur kedelai sehingga busa
tersebut tidak akan meluap. Hal ini biasanya dilakukan hingga dua kali dalam proses produksi tahu.