Analisis Pergaruh Kelembaban Terhadap Suhu Lantai Produksi Analisis Fisiologi Pekerja

Sedangkan nilai HSI Heat Stress Index yang didapatkan telah melebihi 100, yang artinya bahwa beban panas melebihi kapasitas maksimum penguapan M + R + C EMAX. Suhu tubuh inti akan meningkat sejalan dengan waktu. Hal ini akan memberikan dampak negatif terhadap kesehatan operator. Selain perhitungan di atas , juga ditampilkan psychrometric chart dari kondisi lingkungan termal di lantai produksi. Hasilnya adalah bahwa persentasi dissatisfied operator di lantai produksi sangat tinggi, yaitu 93. Selain itu, nilai PMV yang dihasilkan juga tinggi, yaitu 2,5 dengan nilai PMV berturut-turut adalah +3 panas, +2 hangat, +1 sedikit hangat, 0 netral, -1 sedikit sejuk, -2 sejuk, -3 dingin. Keseluruhan data hasil perhitungan di atas membuktikan bahwa memang kondisi termal di lantai produksi UD. Ponimin adalah tidak nyaman.

6.1.7. Analisis Effective Temperature ET

Dari hasil pengolahan data, didapatkan nilai Effective Temperature ET berkisar 28,37 o C 83,066 o F ≈ 83 o F. Berdasarkan NASA CR-1205-1 yang mengkaitkan nilai Effective Temperature ET dengan persentasi kehilangan output dan persentasi kehilangan akurasi, maka hubungan tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.2. Tabel 6.2. Hubungan ET dengan Output dan Akurasi Effective Temperature o F Loss in Output Loss in Accuracy 75 3 Negligible 80 8 5 85 18 40 90 29 300 95 45 700 100 62 - 105 79 - Sumber: NASA CR-1205-1 Karena nilai ET yang didapatkan dari hasil perhitungan tidak terdapat dalam tabel, maka dilakukan teknik interpolasi linier untuk mendapatkan persentasi output dan akurasi yang hilang. Untuk perhitungan persentasi output yang hilang: Dik: x n = 80  y n = 8 x n+1 = 85  y n+1 = 18 Dit: x = 83  y=? Maka, untuk mencari nilai y, digunakan rumus: 1 1 n n n n n n x x x x y y y y − − − + = + + Jadi, 14 80 83 80 85 8 18 8 = − − − + = y Sedangkan untuk perhitungan persentasi akurasi yang hilang: Dik: x n = 80  y n = 5 x n+1 = 85  y n+1 = 40 Dit: x = 83  y=? Maka, untuk mencari nilai y, digunakan rumus: 1 1 n n n n n n x x x x y y y y − − − + = + + Jadi, 26 80 83 80 85 5 40 5 = − − − + = y Dari hasil perhitungan interpolasi di atas, maka nilai ET akan berdampak pada penurunankehilangan output yang dihasilkan sebesar 14 dan akurasi sebesar 26.

6.2. Evaluasi

6.2.1. Evaluasi Fasilitas Kerja

Fasilitas kerja yang akan dibahas dalam hal ini adalah perancangan turbin ventilator. Cara kerja turbin ventilator adalah akan berputar dengan hembusan angin yang lemah sekalipun, tetapi juga mampu menahan angin berkecepatan tinggi. Berputarnya turbin ventilator juga disebabkan karena adanya perbedaan tekanan udara di dalam dan di luar ruangan, dimana secara alaminah udara panas di dalam dan di luar ruangan akan mengalir dan menekan keluar melalui sirip- sirip turbin dan membuat turbin ventilator berputar. Dengan demikian, ada atau tidak ada angin turbin ventilator akan selalu berputar menghisap udara panas dalam ruangan. Jadi, hemat listrik karena tidak memerlukan daya arus listrik sama sekali. Adapun gambar dari turbin ventilator dapat dilihat pada Gambar 6.2.