Perpindahan Panas dari Tubuh ke Kulit A Simple Clothing Model

3.4. Kenyamanan Termal

10 American Society of Heating Refrigerating and Air-Conditioning Engineers ASHRAE standar 55 1992 mendefinisikan kenyamanan termal sebagai sebuah kondisi dari pikiran yang mengekspresikan kepuasan terhadap lingkungan termal. Definisi ini biasanya menjawab pertanyaan apakah penghuni merasa terlalu panas, terlalu dingin, atau sudah netral. Pada umumnya, kenyamanan termal berkaitan erat dengan energi kalor yang diserap dan dikeluarkan, seperti dapat dilihat pada Gambar 3.5. Gambar 3.5. Respon Penghuni Terhadap Energi yang Diterima dan Energi yang Hilang 10 Watson, D Richard, Radiant Heating and Cooling Handbook, hal 3.3.

3.5. Parameter Tekanan Panas

Terdapat beberapa cara untuk menetapkan besarnya tekanan panas sebagai berikut Suma’mur, 1996 : 1. Suhu efektif, yaitu indeks sensoris dari tingkat panas yang dialami oleh seseorang tanpa baju kerja ringan dalam berbagai kombinasi suhu, kelembaban dan kecepatan aliran udara. Kelemahan penggunaan suhu efektif ialah tidak memperhitungkan panas radiasi dan panas metabolisme tubuh sendiri. Untuk menyempurnakan pemakaian suhu efektif dengan memperhatikan panas radiasi, dibuatlah Skala Suhu Efektif Dikoreksi Corected Effektive Temperature Scale. Namun tetap ada kekurangannya yaitu tidak diperhitungkannya panas hasil metabolisme. 2. Indeks suhu bola basah, Wet Bulb-Globe Temperature Index, yaitu rumusan- rumusan sebagai berikut: I.S.B.B. : 0,7 x suhu basah + 0,2 x suhu radiasi + 0,1 suhu kering. Untuk pekerjaan dengan radiasi matahari. I.S.B.B. : 0,7 x suhu basah + 0,3 x suhu radiasi. Untuk pekerjaan tanpa radiasi matahari Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor: Kep-5151MEN1999, tentang nilai ambang batas faktor fisika di tempat kerja adalah sebagai berikut: Tabel 3.4. Kep-51 Men1999 Tentang NAB Iklim Kerja ISBB yang Diperkenankan Pengukuran Waktu Kerja setiap Jam Indeks Suhu Bola Basah ISBB O C Waktu Kerja Waktu Istirahat Beban Kerja Ringan Sedang Berat Beban kerja terus-menerus 8 jamhari - 30,0 26,7 25,0 75 25 28,0 28,0 25,9 50 50 29,4 29,4 27,9 25 75 37,2 31,1 30,0 Sumber: Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor: Kep-MEN1999 3. Indeks kecepatan keluar keringat selama 4 jam Predicted – 4 – hour sweat rate disingkat P4SR, yaitu banyaknya keringat keluar selama 4 jam, sebagai akibat kombinasi suhu, kelembaban dan kecepatan angin serta panas radiasi. Dapat pula dikoreksi dengan pakaian dan tingkat kegiatan pekerjaan- pekerjaan. 4. Heat Stress Index HSI Heat stress index dirumuskan oleh Belding and Hatch 1955. Dalam lingkungan panas, efek pendinginan dari penguapan keringat adalah terpenting untuk keseimbangan panas. Maka dari itu, Belding dan Hatch mendasarkan indeknya atas perbandingan banyaknya keringat yang diperlukan untuk mengimbangi panas dan kapasitas maksimal tubuh untuk berkeringat. Untuk menentukan indeks tersebut, diperlukan pengukuran-pengukuran suhu kering dan basah, suhu globe termometer, kecepatan aliran udara, produksi panas akibat kegiatan dalam pekerjaan Suma’mur P.K., 1996:86. HSI = E req E max ×100 5. Required Sweat Rate SW req Bentuk dasar indeks ini dari ISO 7933 1989. Indeks ini merupakan pengembangan dari dua indeks tekanan panas yaitu HSI dan ITS dan indeks ini dihitung untuk keseimbangan panas Vogtet, 1981. Required Sweat Rate SWreq dapat dihitung sebagai berikut: S req = E req r req

3.6. Effective Temperature ET

11 Adapun formula untuk menghitung ET Effective Temperature adalah: ET = DBT – 0,4 DBT – 10 1-RH100  dalam o C Gambar 3.6. Representasi Yagloulo Terhadap Suhu Efektif 11 Auliciems, Andris and Steven V. Szokolay. Ibid., hal 22.