Validitasi Instrumen Hasil Penelitian Sebelumnya

d. Alat perekam suara dan gambar Alat perekam gambar dan suara ini berupa kamera untuk mengambil video selama proses pembelajaran berlangsung. Data- data tersebut kemudian ditranskripsikan sebagai data hasil pembelajaran. e. Soal ulangan Instrumen tes ini digunakan untuk menguji kemampuan siswa pada materi kubus setelah siswa mengikuti pembelajaran kubus dengan implementasi PPR. Jenis soal yang digunakan adalah soal uraian. Kisi-kisi soal ulangan disajikan pada tabel 3.4. Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Ulangan No Indikator Jenis Soal No Soal 1. Mengidentifikasi unsur-unsur kubus Uraian 1 2. Menentukan panjang rusuk kubus Uraian 2 3. Membuat jarring-jaring kubus Uraian 3 4. Menentukan luas permukaan kubus Uraian 4 5. Menentukan volume kubus Uraian 5 Instrumen tersebut telah divalidasi oleh dosen. Kisi-kisi tersebut kemudian digunakan untuk dasar membuat soal ulangan untuk siswa.

E. Validitasi Instrumen

Validitasi instrumen digunakan untuk mengetahui kevalidan suatu instrumen. Validitasi yang akan digunakan dalam penelitian ini diuji dengan penilaian pakar expert judgment. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan berupa pedoman wawancara, lembar observasi dan kuesioner respon siswa. Validasi dilakukan oleh ahli yang sudah berpengalaman yakni oleh dosen. Hasil validasi kemudian dihitung skor rata-ratanya dan dibandingkan dengan tabel kriteria penilaian untuk melihat kelayakan instrumen yang digunakan dalam penelitian. Hasil validasi tersebutdisajikan pada tabel 3.5. Tabel 3.5 Hasil Validasi Instrumen Penelitian No Instrumen Skor rata-rata MX 1. Pedoman Wawancara 4,33 2. Lembar Observasi 4,33 3. Kuesioner Respon Siswa 4,00 Untuk menentukan kriteria penilaian instrumen penelitian digunakan pendekatan skor rata-rata dalam Mustafa, 2009: 150 dengan perhitungan sebagai berikut. Skor maksimum = 5 Skor minimum = 1 Range jarak = 5 – 1 = 4 Banyaknya kategori = 5 Interval setiap kategori adalah :Range kategori = 4 5 = 0,8 Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Instrumen Penelitian Interval tingkat pencapaian Kategori 4,2 ≤ 5,0 Sangat Baik 3,4 ≤ 4,2 Baik 2,6 ≤ 3,4 Cukup 1,8 ≤ 2,6 Kurang Baik 1,0 ≤ 1,8 Tidak Baik = Skor rata-rata PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan tabel kriteria di atas dapat diketahui bahwa hasil validasi pedoman wawancara termasuk dalam kriteria sangat baik. Hasil validasi lembar observasi termasuk dalam kriteria sangat baik sedangkan hasil validasi kuesioner respon siswa termasuk dalam kriteria baik. Sehingga ketiga instrumen tersebut layak digunakan untuk melakukan penelitian.

F. Hasil Penelitian Sebelumnya

Penelitian ini menggunakan instrumen pembelajaran berupa perangkat pembelajaran yang telah diujicobakan oleh peneliti sebelumnya, yakni Agnes Dwi Purnama Sary 2016, di SMP Negeri 1 Yogyakarta. Berikut ini merupakan kesimpulan dari hasil penelitian tersebut. 1. Kualitas perangkat pembelajaran kubus dalam pengembangannya menggunakan PPR yang mengakomodasi teori Van Hiele untuk memenuhi kebutuhan guru dan siswa telah memenuhi kriteria yang sangat baik, berdasarkan validasi oleh para ahli. Perangkat Pembelajaran divalidasi oleh ahlimenunjukkan hasil baik dengan perolehan skor 4,17 dan layak digunakan. Hasil validasi tersebut disajikan pada tabel 3.7. Tabel 3.7 Tabel Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran No Perangkat Pembelajaran Dosen Guru Rata-rata skor Kategori 1. Silabus 3,73 4,70 4,22 Sangat Baik 2. RPP 3,83 4,57 4,20 Baik 3. Bahan Ajar 4,00 4,60 4,30 Sangat Baik 4. LKS 1 3,46 4,46 3,96 Baik 5. LKS 2 3,80 4,53 4,17 Baik Rata-rata Total 4,17 Baik 2. Hasil refleksi dari pembelajaran yang telah dilaksanakandi SMP Negeri 1 Yogyakarta adalah sebagai berikut. a. Desain produk yang diujicobakan adalah produk yang menggunakan PPR dengan tahapan-tahapan yaitu: guru menggali konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi. Dalam konteks, guru mengecek pemahaman siswa mengenai kubus yang sebelumnya telah dipelajari di Sekolah Dasar SD dan memberikan contoh benda-benda dalam kehidupan sehari-hari yang berbentuk kubus. Guru juga memberikan motivasi agar siswa lebih menyadari kegunaan mempelajari kubus dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya tahap pengalaman, guru menggunakan fase Van Hiele. Tahap pengalaman ini guru lebih memfokuskan kepada siswa untuk memecahkan permasalahan dalam LKS yang diberikan guru. Kemudian untuk refleksi guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menuangkan perasaan dan apa saja yang didapat setelah mengikuti pembelajaran hari itu. Siswa diminta untuk menuliskan pada selembar kertas yang dituntun dengan beberapa pertanyaan yang sudah disusun oleh guru. Selanjutnya untuk kegiatan aksi, guru memberikan tugas berupa pekerjaan rumah untuk membuat benda yang berbentuk kubus dan hasilnya dideskripsikan pada selembar kertas sebagai prasyarat untuk mengikuti ulangan harian. Evaluasi dalam tahap PPR ini yaitu guru memberikan soal ulangan harian guna mengetahui pemahaman siswa dalam materi kubus yang sudah diberikan. b. Pembelajaran PPR telah terlaksana sesuai RPP yang telah dibuat. Hal tersebut terlihat dari hasil observasi yang dilaksanakan ketika guru mengajar menggunakan perangkat pembelajaran yang disusun peneliti, dengan 45 indikator dalam lembar observasi memperoleh hasil 4,82 dan berada pada kategori yang sangat bagus. c. Sebelum pembelajaran dilakukan dengan perangkat pembelajaran yang dibuat peneliti guru cenderung menggunakan konvensional walaupun guru menggunakan pendekatan saintifik dan guru juga belum memperlihatkan benda-benda nyata sebagai penunjang siswa dalam pembelajaran supaya siswa lebih memahami kegunaan kubus dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini terlihat pada pembelajaran sebelumnya yaitu materi lingkaran. Setelah pembelajaran ini dilakukan siswa lebih mudah dalam menangkap materi yang diberikan, berperan aktif dan juga siswa merespon dengan baik selama pembelajaran berlangsung. Respon siswa memperoleh skor rata-rata 3,88dan berada dalam kriteria sangat bagus.

G. Teknik Analisis Data