Pengertian Belajar Pengertian Mengajar

7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Pengertian Belajar

Dalam pengertian yang umum atau popular, belajar adalah mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh dari seseorang yang lebih tahu atau yang sekarang dikenal dengan guru. Para penulis buku psikologi belajar, umumnya mendefinisikan belajar sebagai suatu perubahan tingkah laku dalam diri seseorang yang relatif menetap sebagai hasil dari sebuah pengalaman. Menurut W.S Winkel 1996:53 belajar adalah suatu aktivitas mentalpsikis yang berlangsung dalam interaksi yang aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan. Wittig Muhibbin Syah, 2003:65 dalam bukunya Psychology of Learning mendefinisikan belajar sebagai: any relatively permanent change in an organis’m behaviorial repertoire that occurs as a result of experience Belajar adalah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Pengertian Mengajar

Mengajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggung jawab yang cukup berat, karena berhasilnya pendidikan pada siswa sangat bergantung pada pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan tugasnya. Mengajar pada prinsipnya membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar atau mengandung pengertian bahwa mengajar merupakan suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan proses belajar. Pengertian ini mengandung makna bahwa guru dituntut untuk dapat berperan sebagai organisator kegiatan belajar siswa dan juga hendaknya mampu memanfaatkan lingkungan, baik yang ada di kelas maupun yang ada di luar kelas yang menunjang kegiatan belajar mengajar. 3. Persepsi Siswa Tentang Variasi Mengajar Guru a. Pengertian Persepsi Walgito 1981 menyatakan bahwa persepsi merupakan kesan yang pertama untuk mencapai suatu keberhasilan. Persepsi pada dasarnya merupakan proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik melalui penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Dapat disimpulkan, persepsi adalah suatu penafsiran yang unik terhadap situasi, dan bukannya pencatatan yang benar terhadap situasi Thoha, 1005:141. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Persepsi dapat diartikan sebagai: 1 suatu tanggapan penerimaan lansung dari suatu serapan dan 2 proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990:675. Menurut Winkel 1986:161 persepsi adalah pengamatan secara global, kemampuan untuk membedakan antara objek yang satu dengan yang lain berdasarkan ciri-ciri fisik objek-objek itu, misalnya ukuran, warna dan bentuk. Menurut Walgito 1992: 70, ada tiga faktor utama yang berperan dalam persepsi, yaitu: 1. Objek yang dipersepsi Suatu objek dapat menimbulkan stimulus yang diterima oleh alat indera. Stimulus dapat datang dari luar maupun dari dalam diri individu yang bersangkutan. Namun, sebagian besar stimulus datang dari luar individu. 2. Alat indera, syaraf dan pusat susunan syaraf Alat indera digunakan sebagai alat untuk menerima stimulus. Di samping itu harus ada syaraf sensoris yang berfungsi untuk meneruskan stimulus. Stimulus tersebut lalu diterima oleh pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran. 3. Perhatian Perhatian diperlukan untuk membentuk atau menyadari persepsi yang merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. PengertianVariasi Mengajar Guru Variasi mengajar adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar-mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan murid. Sehingga dalam situasi belajar-mengajar, murid senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme, serta penuh partisipasi Usman, 2008:84. c. Tujuan dan Manfaat Variasi Mengajar Guru Tujuan dan manfaat variasi mengajar guru, adalah sebagai berikut Usman, 2008:85: 1 Untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek-aspek belajar-mengajar yang relevan. 2 Untuk memberikan kesempatan bagi berkembangnya bakat ingin mengetahui dan menyelidiki pada siswa hal-hal yang baru. 3 Untuk memupuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan sekolah dengan berbagai cara mengajar yang lebih hidup dan lingkungan belajar yang baik. 4 Untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh cara menerima pelajaran yang disenangi. d. Prinsip Penggunaan Variasi Mengajar Guru Prinsip penggunaan variasi mengajar guru, adalah sebagai berikut Usman, 2008:85: 1 Variasi hendaknya digunakan dengan suatu maksud tertentu yang relevan dengan tujuan yang hendak dicapai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 Variasi harus digunakan secara lancar dan berkesinambungan sehingga tidak akan merusak perhatian siswa dan tidak menggangu pelajaran. 3 Direncanakan dengan baik, dan secara eksplisit dicantumkan dalam pelajaran atau satuan pelajaran. e. Komponen-komponen Ketrampilan Mengadakan Variasi Mengajar Variasi dalam cara mengajar guru dapat dilakukan dengan Usman, 2008:85: 1 Variasi dalam cara mengajar guru a Penggunaan variasi suara teacher voice Variasi suara adalah perubahan suara dari keras menjadi lembut, dari tinggi menjadi rendah, dari cepat menjadi lambat, atau pada suatu saat berubah memberikan tekanan pada kata-kata tertentu. b Pemusatan perhatian siswa focusing Memusatkan perhatian siswa pada hal-hal yang dianggap penting dapat dilakukan oleh guru. c Kesenyapan atau kebisuan guru teacher silence Adanya kesenyapan, kebisuan, atau selingan diam-diam yang tiba-tiba dan disengaja selagi guru menerangkan sesuatu merupakan hal yang baik untuk menarik perhatian siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI d Mengadakan kontak pandang langsung eye contact and movement Kontak pandang digunakan untuk menyampaikan informasi dan untuk mengetahui perhatian atau pemahaman siswa. e Gerakan badan mimik Variasi dalam ekspresi wajah guru, gerakan kepala, dan gerakan badan adalah aspek yang sangat penting dalam berkomunikasi. Gunanya untuk menarik perhatian dan untuk menyampaikan arti dari pesan lisan yang dimaksudkan. f Pergantian posisi dalam kelas dan gerak guru teachers movement Pergantian posisi guru di dalam kelas dapat digunakan untuk mempertahanan perhatian siswa. 2 Variasi dalam penggunan media dan alat pengajaran Variasi dalam penggunan media dan alat pengajaran dapat dilakukan dengan Usman, 2008:86: a Variasi alat atau bahan yang dapat dilihat visual aids Alat atau bahan yang termasuk ke dalam jenis ini ialah yang dapat dilihat, antara lain grafik, bagan, poster, diorama, gambar, film. b Variasi alat atau bahan yang dapat didengar auditif aids PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Suara guru termasuk ke dalam media komunikasi yang utama di dalam kelas. Rekaman suara, suara radio, musik, deklamasi puisi, sosiodrama, puisi. c Variasi alat dan bahan yang dapat diraba, dimanipulasi, dan digerakkan motorik Yang termasuk dalam jenis ini, misalnya peragaan yang dilakukan guru dan siswa, model, spesimen, patung, topeng, dan boneka, yang dapat digunakan oleh anak untuk diraba, diperagakan, atau dimanipulasikan. d Variasi alat dan bahan yang dapat didengar, dilihat, dan diraba audio-visual aids Pengunaan alat jenis ini merupakan tingkat yang paling tinggi. Media yang termasuk dalam hal ini, misalnya televisi, radio, film, slide projector yang diiringi penjelasan guru, penggunaanya disesuaikan dengan tujuan pengajaran yang hendak dicapai. 3 Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa Penggunaan variasi pola interaksi ini dimaksudkan agar tidak menimbulkan kebosanan, kejemuan, serta untuk menghidupkan suasana belajar kelas demi keberhasilan murid dalam mencapai tujuan. Adapun jenis pola interaksi gaya interaksi guru adalah sebagai berikut Usman, 2008:87 : a Pola guru-murid: Komunikasi sebagai aksi satu arah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b Pola guru-murid-guru: Ada balikan feedback bagi guru, tidak ada interaksi antar siswa komunikasi sebagai interaksi c Pola guru-murid-murid: Ada balikan bagi guru, siswa saling belajar satu sama lain. d Pola guru-murid, murid-guru, murid-murid: Interaksi optimal antara guru dengan murid dan antara murid dengan murid. f. Persepsi Siswa Terhadap Variasi Gaya Mengajar Guru Ketrampilan menggunakan variasi diadakan karena faktor kebosanan yang disebabkan oleh adanya penyajian kegiatan belajar yang begitu-begitu saja akan mengakibatkan perhatian, motivasi, dan minat siswa terhadap pelajaran, guru, sekolah menurun. Untuk itu diperlukan adanya keanekaragaman dalam penyajian kegiatan belajar. Menurut Winkel 1986:139 ketrampilan menggunakan variasi diartikan sebagai perbuatan guru dalam konteks proses belajar mengajar yang bertujuan mengatasi kebosanan siswa sehingga dalam proses belajar siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, keantusiasan, serta berperan serta secara aktif.

4. Motivasi

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA MENGENAI VARIASI GAYA MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR Pengaruh Motivasi Belajar Dan Persepsi Siswa Mengenai Variasi Gaya Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Ne

0 1 19

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA MENGENAI VARIASI GAYA MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR Pengaruh Motivasi Belajar Dan Persepsi Siswa Mengenai Variasi Gaya Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Ne

0 1 13

Pengaruh motivasi belajar, disiplin belajar, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi : studi kasus SMA Negeri 1 Nganglik.

0 0 188

Hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, disiplin siswa, motivasi belajar siswa, dan fasilitas belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus SMA GAMA Yogyakarta.

1 11 179

Hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, disiplin siswa, dan motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus siwa-siswi SMK Koperasi Yogyakarta.

0 0 193

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI GAYA MENGAJAR GURU, PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 148

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI GAYA MENGAJAR GURU, DISIPLIN SISWA, MOTIVASI BELAJAR SISWA, DAN FASILITAS BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 177

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 186

PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI GAYA MENGAJAR GURU, MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI

0 1 175

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

0 0 118