b Pola guru-murid-guru: Ada balikan feedback bagi guru, tidak ada interaksi antar siswa komunikasi sebagai interaksi
c Pola guru-murid-murid: Ada balikan bagi guru, siswa saling belajar satu sama lain.
d Pola guru-murid, murid-guru, murid-murid: Interaksi optimal antara guru dengan murid dan antara murid dengan murid.
f. Persepsi Siswa Terhadap Variasi Gaya Mengajar Guru Ketrampilan menggunakan variasi diadakan karena faktor
kebosanan yang disebabkan oleh adanya penyajian kegiatan belajar yang begitu-begitu saja akan mengakibatkan perhatian, motivasi, dan
minat siswa terhadap pelajaran, guru, sekolah menurun. Untuk itu diperlukan adanya keanekaragaman dalam penyajian kegiatan
belajar. Menurut Winkel 1986:139 ketrampilan menggunakan
variasi diartikan sebagai perbuatan guru dalam konteks proses belajar mengajar yang bertujuan mengatasi kebosanan siswa
sehingga dalam proses belajar siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, keantusiasan, serta berperan serta secara aktif.
4. Motivasi
a. Pengertian
Motivasi
Motivasi berasal dari kata motivation yang berarti dorongan. Kata kerjanya to motive yang berarti mendorong, menyebabkan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
merangsang. Motive sendiri berarti alasan, sebab,dan daya penggerak Echols,1984. Motif adalah keadaan dalam diri seseorang yang
mendorong individu tersebut untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai tujuan yang diinginkan Suryabrata, 1984.
Secara serupa Winkel 1987 mengemukakan bahwa motif adalah adanya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu.
b. Karakteristik dan Prinsip Motivasi
1 Karakteristik umum motivasi Ada lima karakteristik umum motivasi menurut Thornburgh,
yaitu sebagai berikut Prayitno,1989:26: a Tingkah laku yang bermotivasi adalah digerakkan
b Tingkah laku yang termotivasi memberi arah c Motivasi menimbulkan intensitas bertindak
d Motivasi itu adalah elektif e Motivasi merupakan kunci untuk pemusatan kebutuhan
2 Prinsip umum motivasi Prayitno,1989:26: a Pengenalan tugas-tugas belajar penting dalam usaha
mendorong siswa untuk mempelajari urutan-urutan belajar selanjutnya.
b Motivasi menyangkut keinginana untuk beprestasi dalam menguasai berbagai hal dan keinginan untuk sukses.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c Penyusunan dan pencapaian tujuan haruslah denan memberikan tugas-tugas belajar yang pantas, perasaan sukses
terhadap tugas-tugas belajar yang terakhir akan meningkatkan motivasi untuk menyelesaikan tugas-tugas
berikutnya. d Mendapatkan informasi tentang pengerjaan tugas-tugas yang
benar dan pembetulan pengerjaan tugas-tugas yang salah, mendorong siswa untuk melakukan penampilan yang lebih
baik dan bersikap yang lebih bermanfaat terhadap tugas-tugas belajar.
c. Tipe-tipe Motivasi
Dikenal dua tipe motivasi yaitu Prayitno,1989:10: 1 Motivasi Intrinsik
Thornburgh 1984 berpendapat bahwa motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak yang disebabkan faktor pendorong
dari dalam diri individu. De Chams 1977 mengemukakan bahwa individu yang melakukan kegiatan yang didorong oleh
motivasi intrinsik, maka kegiatannya adalah untuk mencapai tujuan yang merupakan hasil kegiatan itu Prayitno, 1989:11.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Phil Louther 1984 mempergunakan strategi berikut ini dalam mengajar agar siswa-siswa termotivasi secara intrinsik
Prayitno, 1989:11: a Mengaitkan tujuan belajar dengan tujuan siswa sehingga
tujuan belajar menjadi tujuan siswa atau sama dengan tujuan siswa.
b Memberi kebebasan kepada siswa untuk memperluas kegiatan dan materi belajar selama masih dalam batas-batas
daerah yang pokok. c Memberikan waktu ekstra yang cukup banyak bagi siswa-
siswa untuk mngembangkan tugas-tugas mereka dan memanfaatkan sumber-sumber belajar yang ada di sekolah.
d Kadang kala memberikan penghargaan atas pekerjaan siswanya.
e Meminta kepada siswa untuk menjelaskan atau membacakan tugas-tugas yang mereka buat.
2 Motivasi Ekstrinsik Menurut Thornburgh 1984 motivasi ekstrinsik bukan
merupakan perasaan atau keinginan yang sebenarnya yang ada didalam diri siswa untuk belajar. Rumusan yang lebih baru
menegaskan bahwa motivasi ekstrinsik dinamakan demikian karena tujuan utama individu melakukan kegiatan adalah untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mencapai tujuan yang terletak di luar aktifitas belajar itu sendiri atau tujuan itu tidak terlibat di dalam aktifitas belajar Prayitno
1989:11. Phil Louther mempergunakan strategi berikut ini dalam
membimbing siswa-siswa yang termonitor secara ekstrinsik, yaitu Prayitno 1989:11:
a Memulai mengajar dengan memperkenalkan tujuan pengajaran khusus, sehingga siswa-siswa mengetahui dengan
jelas apa yang harus ia capai dalam proses belajar itu. b Memonitor kemajuan dan memberi penguatan kepada setiap
siswa lebih sering dari pada yang dilakukan kepada siswa- siswa yang memiliki motivasi intrinsik
c Menilai setiap tugas siswa dan memberikan komentar secara tertulis terhadap tugas-tugas yang berbentuk tertulis atau
makalah. d Kadang kala memasangkan seorang siswa yang memiliki
motivasi intrinsik dengan siswa yang memiliki motivasi ekstrinsik, sehingga siswa yang memiliki motivasi ekstrinsik
mengenal model cara belajar yang berbeda dari apa yang sudah dimilikinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Motivasi Belajar