Kekerasan dan Kriminalitas HAL-HAL YANG DIKRITIK DALAM LIRIK LAGU

lagu i ni lebih mengacu pada keadaan „sangat marah‟. Sementara itu, kata histeris memiliki makna „bersifat histeris‟ Sugono, dkk. , 2008: 503 yang masih berhubungan dengan kata histeri, sedangkan kata histeri memiliki makna „gangguan pada susunan saraf, dengan luapan emosi yang tidak terkendalikan‟ Sugono, dkk., 2008: 503. Pada bait keempat, kata korban memiliki makna „orang, binatang, dsb yang menderita mati dsb akibat suatu kejadian, perbuatan jahat, dsb‟ Sugono, dkk., 2008: 733. Sementara itu, kata bentrok memiliki makna „bercekcok; berselisih‟ Sugono, dkk., 2008: 173. Pada bagian refren, kata anarki memiliki makna „kekacauan dl suatu negara‟ Sugono, dkk., 2008: 59. Selanjutnya, berikut ini merupakan contoh-contoh penggalan lirik yang juga mengandung hal kekerasan dan kriminalitas. 17 Papa bilang gugurkan sajalah kandungan SLANK , “Aborsi” Kritik kekerasan dan kriminalitas juga terlihat dalam contoh 17. Hal itu dibuktikan dengan penggunaan kata gugurkan yang bermakna „sengaja mengeluarkan janin sebelum waktunya‟ Sugono, dkk., 2008: 491. 18 Banyak Cina melarat Apes kena disikat SLANK , “Aktor Intelektual” Contoh 18 juga mengandung kritik tentang kekerasan. Hal itu dibuktikan dengan pemakaian kata disikat yang memiliki kata dasar sikat yang memiliki makna „pembersih‟ Sugono, dkk., 2008: 1304. Jadi makna kata disikat dalam bagian ini adalah „dibersihkan‟ atau „disingkirkan secara paksa‟. 19 Pernah denger „gak triakan Allahu Akbar? Pake peci, tapi kelakuan bar-bar? Ngerusakin bar, orang ditampar-tampar SLANK , “Gossip Jalanan” Contoh 19 mengandung kritik kekerasan. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan kata bar-bar yang memiliki makna „tidak beradab‟ Sugono, dkk., 2008: 140. Bukti selanjutnya, digunakan kata ditampar-tampar yang bermakna „memukul dengan telapak tangan‟ Sugono, dkk., 2008: 1389. 20 Di alam merdeka butuh toleransi Cara kekerasan gak “welcome” di sini SLANK , “Jakarta Meledak Lagi” Contoh 20 mengandung kritik kekerasan. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan kata kekerasan yang memiliki makna „perbuatan seseorang atau sekelompok orang yg menyebabkan kerusakan fisik atau matinya orang lain atau barang orang lain‟ Sugono, dkk., 2008: 677. 21 Dia terpaksa turun ke jalan Dia jalani dunia hitam Karna Jakarta penuh curiga Karna Jakarta bukan kota yang ramah SLANK , “Jerry Preman Urban” Contoh 21 mengandung kritik kekerasan dan kriminalitas. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan istilah dunia hitam yang mengacu pada „dunia kriminalitas ‟. Sementara itu, penggunaan istilah bukan kota yang ramah mengacu pada suatu hal, yaitu „sebuah kota dengan kadar kriminalitas yang tinggi‟. Berikut ini disajikan tabel daftar katafrasa yang digunakan dalam mengkritik kekerasan dan kriminalitas: Tabel 3: Daftar KataFrasa untuk Mengkritik Kekerasan dan Kriminalitas No. Data Judul Lagu KataFrasa Makna 16 Anarki di RI lempar-lemparan saling melempar getok-getokan saling memukul Ribut Rusuh Kerusuhan keadaan rusuh tidak aman; keributan; kekacauan; huru- hara Ngamuk menyerang secara membabi buta karena sangat marah Emosi sangat marah Histeris luapan emosi yang tidak terkendalikan Korban orang, binatang, dsb yang menderita mati dsb akibat suatu kejadian, perbuatan jahat, dsb Bentrok bercekcok; berselisih Anarki menentang setiap kekuasaan negara 17 Aborsi Gugurkan sengaja mengeluarkan janin sebelum waktunya 18 Aktor Intelektual Disikat dibersihkan atau disingkirkan secara paksa 19 Gossip Jalanan bar-bar tidak beradab ditampar-tampar memukul dengan telapak tangan 20 Jakarta Meledak Lagi Kekerasan sifat hal keras 21 Jerry Preman Urban dunia hitam dunia kriminalitas bukan kota yang ramah sebuah kota dengan kadar kriminalitas yang tinggi

2.2 Kerusakan Lingkungan

Kerusakan lingkungan juga menjadi salah satu perhatian SLANK dalam menciptakan karya mereka. Kritik kerusakan lingkungan terdapat dalam lagu “Krisis Air”, “Jakarta Pagi Ini”, dan “L.A.P.I.N.D.O.”. Berikut ini merupakan lirik sebuah lagu yang mengandung kritik tentang kerusakan lingkungan. 22 Ketika sungai-sungai kotor Mata air terkontaminasi Ketika air tanah berlimbah Jangan cuma diam dan menunggu Berbuatlah untuk air Ketika sumur-sumur mengering Ketika bumi makin memanas Sumber kehidupan nggak ada lagi Jangan cuma diam dan menunggu Berhematlah untuk air Krisis-krisis, air-air Ketika kesegaran hilang Ketika kehausan datang Ketika kematian menjelang Jangan cuma diam dan menunggu Berlarilah untuk air Krisis-krisis, air-air SLANK , “Krisis Air” Dalam contoh 22, SLANK mengkritik tentang kerusakan lingkungan. Hal ini dibuktikan dalam masing-masing bagian lirik pada masing-masing bait yang mengacu pada hal kerusakan lingkungan. Pada bait pertama, ditandai dengan penggunaan frasa sungai-sungai kotor. Kata kotor, dari frasa sungai-sungai kotor memiliki makna „jorok atau menjijikkan‟ Sugono, dkk., 2008: 759, maka maknanya adalah „sungai-sungai yang menjadi jorok atau menjijikkan‟. Pada bait pertama juga ditandai dengan penggunaan frasa mata air terkontaminasi. Kata terkontaminasi , dari frasa mata air terkontaminasi dibentuk dari kata dasar kontaminasi yang memiliki makna „pengotoran atau pencemaran‟ Sugono, dkk., 2008: 751, maka maknanya adalah „mata air yang telah mengalami proses pengotoran atau pencemaran ‟. Selain itu juga ditandai dengan penggunaan frasa air tanah berlimbah . Kata berlimbah, dari frasa air tanah berlimbah berasal dari kata limbah yang memiliki makna „sisa proses produksi, spt air buangan dr pabrik serpihan bahan karet, kayu, plast ik, dsb‟ Sugono, dkk., 2008: 861, maka makna dari frasa tersebut adalah „air tanah yang telah tercampur dengan sisa proses produksi ‟. Pada bait kedua, ditandai dengan penggunaan frasa sumur-sumur mengering . Kata mengering, dari frasa sumur-sumur mengering dibentuk dari kata dasar kering yang memiliki makna „tidak basah; tidak berair; tidak lembab; tidak ada airnya lagi‟ Sugono, dkk., 2008: 702, maka makna frasa tersebut adalah „sumur-sumur yang tidak ada airnya lagi‟. Selanjutnya, yang dimaksud dengan bumi makin memanas adalah „lapisan ozon lapisan pelindung bumi yang semakin menipis atau berlubang karena telah mengalami kerusakan, sehingga sinar matahari bebas masuk tanpa ada penghalangnya ‟. Sementara itu, frasa lain yang digunakan dalam bait ini adalah sumber kehidupan ga ada lagi . Sumber kehidupan dalam istilah ini lebih mengacu kepada „air‟, maka yang dimaksud dalam istilah ini adalah „keadaan kekurangan air‟. Pada bait ketiga, ditandai dengan penggunaan frasa kesegaran hilang dan kehausan datang , yang mengacu pada hal „akibat yang ditimbulkan apabila terjadi krisis air atau kekeringan‟. Sementara itu pada bagian refren ditandai dengan frasa krisis-krisis yang memiliki makna „keadaan suram tt ekonomi, moral, dsb‟ Sugono, dkk., 2008: 761, dalam hal ini adalah krisis air. Selain itu, kritik tentang kerusakan lingkungan juga terdapat dalam kutipan-kutipan berikut ini. 23 Pagi dingin gak ada sinar mentari Dan langit pun terlihat gelap Mendung datang lagi SLANK , “Jakarta Pagi Ini” Contoh 23 mengandung kritik tentang kerusakan lingkungan. Hal itu ditandai dengan penggunaan kata gelap, yang mengacu pada „langit yang tertutup oleh asap polusi‟. Sementara itu penggunaan kata mendung mengacu pada „asap polusi‟. 24 Putih embun pun kini telah terkontaminasi SLANK , “Jakarta Pagi Ini”