Contoh  87  dan  88  disebut  literal  karena  memiliki  makna  yang  sama dengan  maksud  pengutaraan  kritik  atas  korupsi.  Contoh  87  menggunakan  kata
suap yang  bermakna  ‘uang  sogok’  Sugono,  dkk.,  2008:  1343  untuk
mengungkapkan kritik tentang korupsi. Contoh 88 menggunakan kata foya-foya yang bermakna ‘menghamburkan uang untuk tujuan bersenang-senang’ Sugono,
dkk., 2008: 399 dengan menggunakan uang hasil korupsi.
3.3.2 Tindak Tutur Mengkritik Korupsi secara Langsung Tidak Literal
Berikut  ini  disajikan  contoh-contoh  tindak  tutur  mengkritik  korupsi secara langsung tidak literal.
89 Untuk kepentingan pribadi dan memperkaya diri
90 Yang sering banyak nyunat duit haram punya rakyat
91 Sogok sini, sogok sana
92 Minta disuap, doyan disogok
93 Cari yang basah, yang banyak air
94 Terhukum mati, tapi bisa ditunda
95 Dikasih uang, habis perkara
96 Bikin UUD, ujung-ujungnya duit
Contoh  89  sampai  dengan  96  merupakan  tindak  tutur  mengkritik  korupsi
secara  langsung  tidak  literal.  Dikatakan  langsung  karena  contoh  89  sampai dengan 96 tersebut menggunakan kalimat deklaratif untuk mengkritik korupsi.
Contoh  89  sampai  dengan  96  disebut  tidak  literal  karena  tidak memiliki  makna  yang  sama  dengan  maksud  pengutaraan  kritik  atas  korupsi.
Secara  berturut-turut,  contoh  89  mengunakan  frasa  untuk  kepentingan  pribadi dan  memperkaya  diri
;  kata  memperkaya bermakna  ‘menjadikan  lebih  kaya’
Sugono, dkk., 2008: 640 untuk mengungkapkan kritik atas korupsi, contoh 90 menggunakan kata nyunat yang
bermakna ‘memotong secara tidak sah’ Sugono,
dkk., 2008: 1355, contoh 91 menggunakan kata sogok yang bermakna ‘sesuatu
yg  digunakan  untuk  menyogok:  uang’  Sugono,  dkk.,  2008:  1327,  contoh  92 menggunakan  kata  disuap
yang  bermakna  ‘diberi  uang  sogok’  Sugono,  dkk., 2008:  1343  dan  disogok
yang  bermakna  ‘disuap’  Sugono,  dkk.,  2008:  1327, contoh  93  menggunakan  frasa  yang  banyak  air
yang  bermakna  ‘licin  atau banyak  komisi  uang  suap’,  contoh  94  menggunakan  frasa  tapi  bisa  ditunda
yang bermakna ‘bisa ditunda jika ada uang suap’, contoh 95 menggunakan frasa dikasih  uang,  habis  perkara
yang bermakna  ‘tidak  diperkarakan  kembali  jika
diberi uang suap’, dan contoh 96 menggunakan frasa ujung-ujungnya duit yang bermakna ‘berujung dengan membayar’.
3.3.3 Tindak Tutur Mengkritik Korupsi secara Tidak Langsung Literal