contoh  110  menggunakan  kalimat  interogatif  untuk  mengkritik  prostitusi  dan pergaulan bebas, sehingga modusnya berbeda dengan maksud tuturan.
Contoh  110  disebut  tidak  literal  karena  tidak  memiliki  makna  yang sama  dengan  maksud  pengutaraan  kritik  atas  prostitusi  dan  pergaulan  bebas.
Contoh  110  menggunakan  kata s’langkangan  yang  menjurus  ke  hal  ‘kelamin’
untuk mengungkapkan kritik atas prostitusi dan pergaulan bebas.
3.4.3  Tabel  Daftar  Jenis-jenis  Tindak  Tutur  Mengkritik  Prostitusi  dan Pergaulan Bebas
Berikut  ini  disajikan  tabel  daftar  jenis-jenis  tindak  tutur  mengkritik prostitusi dan pergaulan bebas.
Tabel 11: Jenis-jenis Tindak Tutur Mengkritik Prostitusi dan Pergaulan Bebas
No. Data
Tindak Tutur Mengkritik Prostitusi dan Pergaulan
Bebas Jenis Tindak Tutur
Judul Lagu
105  Belum dewasa main cinta Langsung Tidak
Literal Aborsi
106  Dua remaja berpeluk mesra Langsung Tidak
Literal Aborsi
107  Korban cinta lelaki dewasa Langsung Tidak
Literal Aborsi
108 Satu gadis lagi benih di
tubuhnya Langsung Tidak
Literal Aborsi
109 Perawan kini nggak ada
artinya Langsung Tidak
Literal Aborsi
110 Siapa yang tahu mafia
s’langkangan? Tidak Langsung
Tidak Literal Gossip Jalanan
3.5 Tindak Tutur Mengkritik Terorisme
Untuk  mengkritik  masalah  terorisme,  SLANK  menggunakan  tindak  tutur langsung literal dan tindak tutur langsung tidak literal.
3.5.1 Tindak Tutur Mengkritik Terorisme secara Langsung Literal
Berikut  ini  disajikan  contoh-contoh  tindak  tutur  mengkritik  terorisme secara langsung literal.
111 Jakarta meledak lagi
112 Kemarin ada bom lagi
113 Cara kekerasan ‘gak welcome di sini
Contoh  111 sampai  dengan 113 merupakan tindak tutur mengkritik  terorisme secara  langsung  literal.  Dikatakan  langsung  karena  contoh  111  sampai  dengan
113 tersebut menggunakan kalimat deklaratif untuk mengkritik terorisme. Contoh  111  sampai  dengan  113  disebut  literal  karena  memiliki  makna
yang  sama  dengan  maksud  pengutaraan  kritik  atas  terorisme.  Contoh  111 menggunakan kata  meledak
yang bermakna ‘meletus’ Sugono, dkk., 2008: 802 untuk mengungkapkan kritik atas terorisme, contoh 112 menggunakan kata bom
yang  bermakna  ‘senjata  yg  bentuknya  spt  peluru  besar  yg  berisi  bahan  peledak untuk  menimbulkan  kerusakan  besar’  Sugono,  dkk.,  2008:  205,  dan  contoh
113  menggunakan  kata  kekerasan yang  bermakna  ‘perbuatan  seseorang  atau
sekelompok orang yg menyebabkan kerusakan fisik atau matinya orang lain atau barang orang lain’ Sugono, dkk., 2008: 677.
3.5.2 Tindak Tutur Mengkritik Terorisme secara Langsung Tidak Literal