dependen.  Rumus  utuk  menghitungnya  seperti  rumus persamaan 1.
b.  Untuk  menguji  pre-test  kelas  eksperimen  dan  kelas  kontrol apakah sama atau sungguh berbeda, dengan menggunakan uji-t
untuk  2  grup  yang  independen.  Rumus  untuk  menghitungnya alah sebagai berikut Suparno, 2010:80-81.
t =
�
1
− �
2
[
�12 �1
+
�22 �2
]
 Significant level α = 0.05;
  df untuk t = n
1
- 1 + n
2
- 1 atau N – 2
  Cari t critical dari tabel t   Cari daerah rejection
  Hitunng t observed dan ambil keputsan tentang Ho. c.  Untik  menguji  pos-test  kelas  eksperiment  dan  kelas  kontrol
apakah sama atau sungguh berbeda, dengan  menggunakan uji t  untuk  2  grup  yang  independent.  Rumus  untuk  menghitung
seperti rumus pada persamaan diatas.
2. Minat Belajar Siswa
Minat belajar siswa diukur dalam dua kelas yaitu kelas eksperimen yang  metode  pembelajarannya  Hands-on  Activitesdan  kelas  kontrol  yang
menggunakan  metode  ceramah  dan  demonstrasi.Jawaban    sangat  setuju
diberi  skor  4,  setuju  diberi  skor  3,  tidak  setuju  diberi  skor  2  dan  sangat tidak  setuju  diberi  skor  1.  Skor  terendah  10  sedangkan  skor  tertinggi
adalah 40. Untuk  menghitung  prosentase  jumlah  skor  perorangan  maupun
seluruh  siswasampel,  yaitu  dengan  cara  membagi  jumlah  skor  yang dicapai  dengan skor total  dikalikan 100. Mengetahui tingkat  prosentase
minat perorangan maupun seluruh siswasample digunakan persamaan:
Minat belajar siswa =
� ��
� � �
�
×
Hasil penskoran angket minat belajar siswa untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen kemudian dimasukkan ke dalam tabel 11 berikut ini;
Tabel 11.Hasil klasifikasi minat belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen
Siswa Jumlah skor minat belajar
Kelas kontrol Kelas eksperment
A B
Skor  yang  diproleh  dari  angket  belajar  siswa  dibagi  menjadi  4 kategori yang tercantum dalam tabel 12berikut:
Tabel 12.  Kategori minat belajar siswa Interval
Kategori
76-100 Sangat berminat
51-75 Berminat
26-50 Kurang berminat
0-25 Tidak berminat
Untuk  mengetahui  peningkatan  minat  belajar  siswa  maka  peneliti membandingkan  minat  belajar  kelas  kontroldan  kelas  eksperimen  yang
menggunakan metode pembelajaran Hands-on Activites, pengujian dengan menggunakan program SPSS versi 16,0 for windows.
3. Keaktifan Belajar Siswa
Keaktifan belajar siswa terhadap pebelajaran di kelas kontrol yang menggunakan  metode  pembelajaran  ceramah  dan  kelas  eksperimen  yang
pembelajarannya  menggunakan  metode  Hands-on  Activites.  Penilaian keaktifan  belajar  siswa  dengan  menggunakan  tally  setiap  satu  satuan
aktifitas  yang  dilakukan  siswa.  Pengisian  lembar  observasi  keaktifan belajar siswa seperti tabel 13 berikut.
Tabel 13. Pengisian hasil penilaian keaktifan belajar siswa
No. Indikator Keaktifan Belajar Siswa
Standar satuan
keaktifan Tally
1.  Siswa  ikut  terlibat  dalam  pemecahan masalah  dalam  proses  pembelajaran
berlangsung Sakali
ikut menjawab
pertanyaan =  1 tally
2.  Siswa bertanya kepada siswa lain dalam proses pembelajaran berlangsung
Sekali bertanya
kepada siswa = 1 tally
3.  Siswa  bertanya  kepada  guru  dalam proses pembelajaran berlangsung
Sekali bertaya
kepada  guru = 1 tally
4.  Siswa berusaha
mencari berbagai
informasi yang
diperlukan untuk
memecahkan masalah Sekali
membaca buku = 1tally
5.  Siswa  melaksanakan  diskusi  kelompok sesuai dengan petunjuk guru
Sekali ikut
berdiskusi  = 1 tally
6.  Siswa mengejakan
soal-soal yang
diberikan guru Sekali
mengerjakan soal-soal dari
guru =
1 tally
Untuk  mengetahui  keaktifan  belajar  siswa  maka  peneliti membandingkan  keaktifan  belajar  kelas  eksperimenyang  menggunakan
metode  pembelajaran  Hands-on  Activitiesdengan  kelas  kontrol  yang menggunakan metode pembelajaran ceramah dan demonstrassi.
51
BAB IV DATA DAN ANALISA DATA
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII A dan kelas VII B SMP Plus Fajar Sentosa Cileungsi, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat
dan dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus sampai dengan 15 Agustus 2014. Penelitian dilaksanakan pada saat jam pembelajaran fisika berlangsung.
Pembelajaran fisika di kelas VII A dan kelas VII B dilaksanakan 2 kali pertemuan dalam seminggu. Kelas VII A dilaksanakan pada hari Rabu
2  x  40  menit  dan  hari  Jumat  3  x  40  menit,  sedangkan  kelas  VII  B dilaksanakan pada hari Selasa 2 x 40 menit dan hari Kamis 3 x 40 menit.
Kelas  VII  A  dijadikan  sebagai  kelas  kontrol  dan  kelas  VII  B  dijadikan sebagai kelas eksperimen.
Dalam  penelitian  ini,  peneliti  berlaku  sebagai  guru,  fasilitator, observer  dan  dokumentator  dalam  proses  pembelajaran.  Proses
pengambilan data di jelaskan sebagai berikut.
1. Sebelum penelitian
Sebelum  melaksanakan  penelitian,  peneliti  terlebih  dahulu menyiapkan instrumen yang digunakan dalam penelitian seperti: RPP, pre-