6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Metode Hand-on Activities
1. Pengertian hands-on activities
Hands-on activities adalah suatu kegiatan yang dirancang untuk melibatkan siswa dalam menggali informasi dan bertanya, beraktivitas dan
menemukan, menggumpulkan data dan menganalisis data serta membuat kesimpulan sendiri. Siswa diberikan kebebasan dalam mengkonstruk
pemikiran dan temuan selama melakukannya sendiri atau berkelompok dengan tanpa beban, menyenangkan dan dengan motivasi yang tinggi
Kartono, 2010:3. Menurut Suparno, 2007:123 pembelajaran fisika dengan
menggunakan metode Hands-on Activities membatu siswa untuk belajar fisika atau prinsip-prinsip fisika melalui keatifan membuat sesuatu benda
dan mengukur sesuatu yang didasari prinsip-prinsip fisika. Tekanan pada metode ini adalah keakitifan siswa yang biasanya aktif dalam membuat
atau menciptakan dan melakukan pengukuran yang menggunakan prinsip fisika. Segi utama metode Hands-on Activiites adalah aktifitas yang
menggunakan prinsip-prinsip fisika. Keuntungan metode ini adalah siswa dilatih untuk keterampilan
membuat sesuatu peralatan atau pengukuran yang berprinsip fisika.
2. Proses Pembelajaran dengan Metode Hands-on Activities
Proses pembelajaran dengan menggunakan metode Hand-on Activities tidak jauh berbeda dengan metode percobaan atau
eksperimen dengan beberapa petunjuk dari guru untuk menjelaskan cara kerja atau cara membuat alat.
Guru menyiapkan lembar kerja siswa yang berisi langkah- langkah percobaan dan apa saja yang ingin dilakukan dalam
pembelajaran fisika. Lembar kerja siswa itu dapat berisi:
a. Nama percobaan b. Tujuan percobaan
c. Nama alat dan bahan yang digunakan pada saat percobaan
d. Prosedur pelaksanaan e. Keterangan dari guru
3. Contoh pembelajaran dengan metode Hands-on Activities
Pengukuran panjang dengan menggunakan alat ukur mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup
Tugas :mengukur besaran panjang dengan menggunakan alat
ukur mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup Peralatan : balok, mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup
Prosedur :
a. Ukurlah panjang balok dengan menggunakan mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup.
b. Ukur panjang balok sebanyak 5 kali untuk setiap alat ukur. c. Masukkan hasil pengukuran kedalam tabel.
d. Dari hasil pengukuran panjang balok dilakukan sebanyak 5 kali untuk satu jenis alat ukur, apakah hasilnya berbeda
atau sama? Mengapa demikian? e. Dari hasil pengukuran panjang balok, alat ukur manakah
lebih teliti? Mengapa? f. Berikan kesimpulan
B. Hasil Belajar