Oleh karena p = 0,000 α = 0,05 maka hasil signifikan. Berarti perbedaan hasil belajar praktek siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen
ada perbedaan setelah meteri pengukuran diajarkan kepada siswa. Karena mean kemampuan mengukur kelas eksperimen mean keterampilan
mengukur kelas kontrol, maka keterampilan mengukur kelas eksperimen lebih baik dari pada keterampilan mengukur kelas kontrol.
c. Kesimpulan hasil belajar siswa
Dari hasil analisa penelitian yang telah dilakukan, dalam penerapan metode Hands-on Activities pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
mengunakan metode ceramah dan demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pengukuran di kedua kelas tersebut. Hal ini
terbukti bahwa hasil analisis dengan menggunakan statistik Test-T secara dependen pre-test dan post-test adalah signifikan baik teoritis maupun
keterampilan mengukur untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil Test-T independen untuk post-test teoritis kelas kontrol dan
kelas eksperimen hasilnya tidak signifikan, ini berarti hasil belajar teoritis siswa pada materi penggukuran setelah proses belajar mengajar dengan
menggunakan metode Hand-on Activities di kelas eksperimen dan metode demonstrasi dan ceramah di kelas kontrol tidak ada perbedaan secara
statistik dengan Test-T. Namun jika dilihat mean post-test teoritis kedua kelas tersebut adalah mean post-test teoritis kelas kontrol = 55,24 dan
mean post-test teoritis kelas eksperimen = 60,06. Jadi bisa dilihat bahwa
mean post-test teoritis kelas ekperimen mean post-test teoritis kelas kontrol. Jadi post-test teoristis kelas eksperimen lebih baik dari pada post-
test teoritis kelas kontrol. Hasil Test-T independen untuk post-test keterampilan mengukur
kelas kontrol dan kelas eksperimen signifikan. Post-test keterampilan mengukur kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol, dengan
kata lain metode Hands-on Activities dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan mengukur siswa.
Selain itu dapat dilihat selisih rata-rata pre-test dan post-test teoritis hasil belajar siswa kelas kontrol adalah 35,18 dan kelas eksperimen
adalah 43,21. Selisih rata-rata pre-test dan post-test keterampilan mengukur hasil belajar siswa kelas kontrol adalah 24,03 dan kelas
eksperimen adalah 41,82. Hal in dapat terjadi karena beberapa hal yaitu: a. Penggunaan metode Hands-on Activities terhadap siswa kelas VII SMP
Plus Fajar Sentosa Cileungsi adalah hal yang baru, tetapi dengan menggunakan metode Hands-on Activities dapat meningkatkan hasil
belajar siswa baik secara teoritis maupun secara keterampilan mengukur. b. Di kelas eksperimen diberikan pembelajaran demonstrasi, praktikum,
mengerjakan soal-soal yang ada pada LKS dan persentasi ketika pembelajaran menggunakan metode Hands-on Activities, sedangkan
dikelas kontrol peneliti menggunakan metode demonstrasi dan ceramah mengenai materi penggukuran dan siswa mengerjakan soal-soal yang
diberikan peneliti. Oleh karena itu pada saat melakukan pos-test keterampilan mengukur siswa kelas eksperimen lebih memahami cara
penggunaan alat ukur dan cara pembacaan skala pada alat ukur dibandingkan dengan kelas kontrol.
Secara umum, walaupun hasil belajar teoritis siswa kelas kontrol dengan kelas eksperimen tidak signifikan namun hasil belajar
keterampilan mengukur siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol hasilnya signifikan yang berarti kelas eksperimen memperoleh keterampilan dalam
menggunakan alat ukur untuk mengukur dan membaca skala pada alat ukur dibandingkan dengan kelas kontrol.
2. Minat Belajar