masih konvensional; 12 pembelajaran masih berpusat pada kognitif; 13 penilaian membutuhkan perangkat portofolio yang lengkap dan waktu
pengamatan; 13 belum semua guru memahami system penilaian sikap dan keterampilan; 14 beban kerja guru semakin bertambah; 15
kebutuhan dana menjadi lebih besar dan tinggi; 16 kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung; 17 ada beberapa kegiatan ekstrakurikuler,
terkhusus pramuka yang menjadi beban da nada unsur keterpaksaan.
C. Konsep Kurikulum 2013, Manajemen dan Proses Manajemen
1. Konsep Pengembangan Kurikulum 2013
Konsep kurikulum
2013 berkembang
sejalan dengan
perkembangan teori dan praktik pendidikan, juga bervariasi sesuai dengan aliran atau teori pendidikan yang dianutnya. Pada dasarnya konsep
kurikulum baru 2013 sebenarnya dapat dianggap tidak membawa sesuatu yang baru. Konsep kurikulum baru ini di nilai sudah pernah muncul
dalam kurikulum dulu yang pernah digunakan. Ada tiga konsep tentang kurikulum 2013, yaitu:
a. Kurikulum sebagai suatu substansi
Kurikulum dipandang sebagai suatu rencana kegiatan berlajar bagi murid-murid sekolah, atau sebagai suatu perangkat tujuan yang ingin
dicapai. Suatu kurikulum juga dapat menunjuk kepada suatu
dokumen yang berisi rumusan tentang tujuan, bahan ajar, kegiatan bahan belajar-mengajar, jadwal, dan evaluasi.
b. Kurikulum 2013 sebagai suatu sistem
Sistem kurikulum merupakan bagian dari sistem persekolahan, sistem pendidikan, bahkan sistem masyarakat. Suatu sistem
kurikulum mencakup struktur personalia, dan prosedur kerja bagaimana cara menyusun suatu kurikulum, melaksanakan,
mengevaluasi, dan menyempurnakannya. Hasil dari suatu sistem kurikulum adalah tersusunya suatu kurikulum, dan fungsi dari sistem
kurikulum adalah bagaiman memelihara kurikulum agar tetap dinamis.
c. Kurikulum sebagai suatu bidang studi yaitu bidang studi kurikulum
Ini merupakan bidang kajian para ahli kurikulum dan ahli pendidikan dan pengajaran. Tujuan kurikulum sebagai bidang studi adalah
mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem kurikulum. Mereka yang mendalami bidang kurikulum, mempelajari konsep-
konsep dasar tentang kurikulum. Melalui studi kepustakaan dan berbagai kegiatan penelitian dan percobaan, mereka menemukan hal-
hal baru yang dapat memperkaya dan memperkuat bidang studi kurikulum.
Titik berat kurikulum 2013 adalah bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan yang lebih baik dalam melakukan observasi,
bertanya wawancara,
bernalar, dan
mengkomunikasikan
mempresentasikan apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran.
Konsep kurikulum 2013 menekankan pada aspek kognitif, afektif, psikomotorik melalui penilaian berbasis tes dan portofolio saling
melengkapi. Kurikulum baru tersebut akan diterapkan untuk seluruh lapisan pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah
Atas maupun Kejuruan. Untuk semua mata pelajaran siswa sudah tidak lagi banyak menghafal, tetapi lebih bayak kurikulum berbasis sains. Pada
intinya orientasi pengembangan kurikulum 2013 adalah tercapainya kompetensi
yang berimbang
antara sikap,
keterampilan, dan
pengetahuan, disamping cara pembelajarannya yang holistik dan menyenangkan.
2. Manajemen dan Proses Manajemen