C. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah anggota sekolah, diantaranya kepala sekolah, guru mata pelajaran, dan guru BK SMP Pangudi Luhur 1
Yogyakarta. Beberapa subyek tersebut dipilih sebagai perwakilan anggota sekolah yang menerapkan pendidikan karakter, sehingga informasi yang
didapatkan bersifat menyeluruh. Selain informasi yang diperoleh melalui wawancara kepada beberapa guru, informasi juga diperoleh melalui angket
yang diberikan kepada 32 guru di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Berikut adalah daftar jumlah subyek penelitian yang menjadi sumber informasi.
Tabel 2. Subyek Wawancara dan Angket Penelitian
No. Subyek
Jumlah Keterangan
1. Kepala Sekolah
1 2.
Guru Mata Pelajaran
3 Guru Bhs. Inggris, guru Matematika,
dan guru Bahasa Indonesia. 3.
Guru BK 1
4. Semua guru
32 Diberikan melalui angket
Selain subyek penelitian yang terdapat dalam tabel, sumber data juga diperoleh melalui dua hal. Pertama, observasi terhadap proses pembelajaran
dan bimbingan di kelas. Kedua, dokumen-dokumen dan arsip-arsip di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang mendukung sumber data utama.
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan
makna dalam suatu topik tertentu Esterberg, dalam Sugiyono, 2010: 317. Jenis pertanyaan yang digunakan oleh peneliti dalam proses wawancara
adalah pertanyaan terstruktur. Wawancara ditujukan kepada kepala sekolah, guru BK, dan guru mata pelajaran. Berikut ini adalah panduan
wawancara terstruktur yang diaplikasikan pada subyek. Tabel 3.
Panduan Wawancara Terstruktur Kepala SekolahWakasek
PERENCANAAN PENDIDIKAN KARAKTER
No. Pertanyaan
1 Bagaimana tanggapan ibubapak dengan polemik pemberhentian
kurikulum 2013 oleh Annis Baswedan ini bu? 2
Bagaimana sekolah merancang perencanaan pembelajaran, kurikulum, dan kegiatan pengembangan diri yang terintegrasi
dengan pendidikan karakter?
3 Langkah-langkah apa yang dilakukan sekolah untuk merancang
pendidikan karakter tersebut? 4
Apakah sekolah melakukan pengembangan dan penyususnan Rencana Kerja Sekolah RKS untuk jangka menengahpanjang
dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah RKAS?
5 Apakah sekolah mengikuti peraturan pemerintah dalam
merancang pendidikan karakter ataukah sekolah berinisiatif merancang pendidikan karakter berdasarkan visi misi sekolah?
6 Apakah sekolah pernah membaca peraturan direktorat pembinaan
SMP tahun 2010 mengenai pendidikan karakter dalam merancang pendidikan karakter di sekolah ini?
7 Bagaimana bentuk-bentuk pembelajaran direncanakan yang
memuat pendidikan karakter saat di kelassekolah?Metode dan pendekatan
PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER
1 Apa yang dipahami sekolah mengenai pendidikan karakter?
2 Bagaimana pelaksanaan pendidikan karakter dalam
pembelajaran, kegiatan pengembangan diri, dan manajemen sekolah
3 Karakter-karakter siswa apa saja yang dibentuk oleh sekolah?
4 Bagaimana pengintegrasian dalam muatan lokal?
5 Bagaimana pengintegrasian dalam kegiatan pengembangan diri?
EVALUASI PENDIDIKAN KARAKTER
1 Bagaimana sekolah melihatmengukur keberhasilan pendidikan
karakter? 2
Apakah kepala sekolah memonitoring dan melakukan supervisi kepada sitiap guru?
HAMBATAN DAN SOLUSI
1 Hambatan apa saja yang ditemukan sekolah dalam menerapkan
pendidikan karakter? 2
Solusi seperti apa yang diambil oleh sekolah setelah sekolah mengetahui hambatan-hambatan keterlaksanaan pendidikan
karakter?
Guru Bimbingan dan Konseling
PERENCANAAN PENDIDIKAN KARAKTER
No. Pertanyaan
1 Bagaimana tanggapan ibubapak dengan polemik pemberhentian
kurikulum 2013 oleh Annis Baswedan ini bu? 1
Apa yang BapakIbu pahami mengenai pendidikan karakter? 2
Bagaimana ibu merencanakan pelaksanaan pendidikan karakter? 3
Bagaimanakah guru BK memadukan materi pendidikan karakter dengan bimbingan klasikal?
PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER
1 Bagaimana cara atau metode yang digunakan oleh guru BK
dalam menyampaikan pendidikan karakter kepada siswa? 2
Bagaimana mekanisme kolaborasi guru BK dan guru Mapel untuk melaksanakan pendidikan karakter
3 Apakah pendidikan karakter di sekolah sesuai dengan kebutuhan
anak? 4
Apakah guru BK memberikan bimbingan klasikal secara rutin minimal satu minggu satu kali di setiap tingkat kelas?
EVALUASI PENDIDIKAN KARAKTER
1 Bagaimanakah BapakIbu mengukur atau mengetahui perubahan-
perubahan karakter baik yang terjadi dalam diri siswa? 2
Hal apa yang mengindikasikan bahwa pendidikan karakter di
sekolah ini berhasil
HAMBATAN DAN SOLUSI
1 Hambatan apa yang dialami oleh guru BK dalam menerapkan
atau mengimplementasikan pendidikan karakter? 2
Solusi seperti apa yang diambil oleh guru BK setelah mengetahui hambatan-hambatan penerapan pendidikan karakter?
Guru Mata Pelajaran
PERENCANAAN PENDIDIKAN KARAKTER NO
Pertanyaan 1
Bagaimana tanggapan ibubapak dengan polemik pemberhentian kurikulum 2013 oleh Annis Baswedan ini bu?
2 Apa yang BapakIbu pahami mengenai pendidikan karakter?
3 Bagaimana ibubapak merencanakan pendidikan karakter dalam
pembelajaran?
PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER
1 Bagaimana ibubapak melaksanakan dan memadukan pendidikan
karakter di kelas? 2
Bagaimana kesesuaian antara rencana dalam RPP dengan pelaksanaan di kelas?
3 Metode apa yang digunakan ibubapak dalam menyampaikan
pendidikan karakter kepada siswa?
EVALUASI PENDIDIKAN KARAKTER
1 Bagaimanakah ibubapak mengukur atau mengetahui perubahan-
perubahan karakter pada diri siswa? 2
Hal apa yang mengindikasikan bahwa pendidikan karakter di kelas berhasil? bentuk perubahan
HAMBATAN DAN SOLUSI
1 Kesulitan apa yang dihadapi oleh ibubapak dalam menerapkan
pendidikan karakter melalui pembelajaran di kelas? 2
Solusi seperti apa yang diambil ibubapak setelah mengetahui hambatan-hambatan penerapan pendidikan karakter melalui
pembelajaran di kelas?
2. Observasi
Observasi adalah salah satu cara mengumpulkan data dengan mengamati perilaku subjek secara langsung. Melalui observasi peneliti
belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut Marshall,
dalam Sugiyono 2010:310. Peneliti melakukan observasi saat pertama kali datang ke sekolah dan selama proses penggalian data yang dilakukan
bersama subyek di sekolah. Dalam penelitian ini, metode observasi digunakan untuk
mengetahui gambaran umum sekolah, meliputi geografis, sarana dan prasarana, kegiatan ekstrakurikuler, serta pelaksanaan integrasi pendidikan
karakter dalam proses pembelajaran dan bimbingan pada semua mata pelajaran dan kegiatan pengembangan diri oleh guru BK. Berikut ini
adalah panduan observasi pelaksanaan pengintegrasian pendidikan karakter dalam pembelajaran, kegiatan pengembangan diri, dan kegiatan
rutin, spontan, serta kegiatan keteladanan. Tabel 4.
Panduan Pelaksanaan Pengintegrasian Nilai-nilai Karakter dalam Mata Pelajaran dan Pembelajaran
Pelaksanaan Pembelajaran
Hasil Observasi Terhadap Aktivitas di Kelas
Nilai Karakter
A. PENDAHULUAN
B. INTI
1. Eksplorasi
2. Elaborasi
3. Konfiramsi
C. PENUTUP
Tabel 5. Panduan Pelaksanaan Pengintegrasian Nilai-nilai Karakter
Melalui Kegiatan Pengembangan Diri
No.
Kegiatan Pengembangan Diri
Nilai-nilai yang ditanamkan
Strategi A.
Bimbingan dan Konseling
B. Kegiaran
Ekstrakurikuler 1.
Kepramukaan 2.
UKS dan PMR
3. OSIS
4. Olahraga
5. Kerohanian
6. Seni budaya
7. Festifval
sekolah
Tabel 6. Panduan Pengintegrasian Nilai-nilai Karakter
Melalui Kegiatan Rutin
No Nilai-nilai Karakter
Bentuk Pelaksanaan Kegiatan 1.
Religius 2.
Kejujuran 3.
Bertanggung Jawab 4.
Hidup Sehat 5.
Kedisiplinan
6. Nilai Diri
a. Kerja Keras
b. Percaya Diri
c. Berjiwa Wirausaha
d. Berpikir Logis,
Kritis, Kreatif, dan Inovatif
e. Mandiri
f. Ingin Tahu
g. Cinta Ilmu
7. Nilai Sosial
a. Sadar akan hak dan
kewajiban diri dan orang lain
b. Patuh pada aturan-
aturan sosial c.
Menghargai karya dan prestasi orang
lain d.
Santun e.
Demokrasi 8.
Peduli Lingkungan 9.
Nilai Kebangsaan Nasionalis dan
Menghargai Keberagaman
Tabel 7. Panduan Pengintegrasian Nilai-nilai Karakter
Melalui Kegiatan Spontan
No Nilai-nilai Karakter
Bentuk Pelaksanaan Kegiatan 1.
Religius 2.
Kejujuran 3.
Bertanggung Jawab 4.
Hidup Sehat 5.
Kedisiplinan 6.
Nilai Diri a.
Kerja Keras b.
Percaya Diri c.
Berjiwa Wirausaha d.
Berpikir Logis, Kritis,
Kreatif, dan Inovatif e.
Mandiri f.
Ingin Tahu g.
Cinta Ilmu 7.
Nilai Sosial a.
Sadar akan hak dan kewajiban diri dan
orang lain b.
Patuh pada aturan- aturan sosial
c. Menghargai karya dan
prestasi orang lain d.
Santun e.
Demokrasi 8.
Peduli Lingkungan 9.
Nilai Kebangsaan Nasionalis dan
Menghargai Keberagaman
Tabel 8. Panduan Pengintegrasian Nilai-nilai Karakter
Melalui Kegiatan Keteladanan
No Nilai-nilai Karakter
Bentuk Pelaksanaan Kegiatan 1.
Religius 2.
Kedisiplinan 3.
Peduli Lingkungan 4.
Nilai Sosial 5.
Kejujuran 6.
Nilai Kebangsaan Nasionalis dan
Menghargai Keberagaman
Tabel 9. Panduan Penilaian Keberhasilan Pengintegrasian Nilai-nilai Karakter
Melalui Evaluasi dan Monitoring No
Penilaian Keberhasilan Evaluasi dan Monitoring
Bentuk Pelaksanaan Kegiatan dan Hasil Observasi
1. Perilaku Kepala Sekolah
2. Perilaku Guru BK dan
Guru Mata Pelajaran 3.
Perilaku KaryawanStaf TU 4.
Perilaku Peserta Didik 5.
Sarana dan Prasarana 6.
Situsi Sekolah
Tabel 10. Panduan Penilaian Keberhasilan Sarana dan Prasarana Penunjang Pelaksanaan
Pendidikan Karakter
No. Jenis
Jumlah Baik Rusak
Ringan Sedang Berat
I Ruang Belajar
1 Ruang Teori Kelas Reguler
Kelas RSBI Billingual 2
Ruang Perpustakaan 3
Ruang Bahasa 4
Ruang Lab. IPA 5
Ruang Multimedia 6
Lab. Komputer, TI dan K 7
Ruang Kesenian 8
Ruang Ketrampilan 9
Ruang Sanggar MGMP
II Ruang
Kantor 1
Ruang Kepala Sekolah 2
Ruang Wakasek 3
Ruang Guru 4
Ruang Tata Usaha 5
Ruang Meeting 6
Ruang BK
III Ruang
Penunjang 1
Gudang umum Gudang buku
2 Aula
3 Ruang DoaIbadah
4 GOR
5 Ruang Dapur
6 KM WC Guru
7 KM WC Siswa
8 Ruang UKS
9 Ruang PMR Pramuka
10 Ruang OSIS
11 Ruang Olah Raga Karate
12 Ruang Alat Olah Raga
13 Ruang RisoElektronik
14 Ruang Studio music
15 Ruang Pompa Menara
16 Bangsal Kendaraan
17 Rumah Penjaga
18 Pos Jaga
19 Selaras Teras Tangga
20 Kantin
IV Lapangan Olah raga
1 Sepak bola
2 Voli
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu suatu metode penelitian yang mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa tulisan, gambar, karya-
karya monumental dari seseorang, foto, catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya Sugiyono,
2013. Metode ini digunakan untuk menghimpun data-data yang bersifat dokumenter, misalnya data tentang jumlah siswa, guru dan kayawan,
struktur organisasi, sarana dan prasarana, letak dan geografis sekolah, serta pelaksanaan mata pelajaran-mata pelajaran dan kegiatan pengembangan
diri di SMP Pangudi Luhur Yogyakarta.
4. Angket Koesioner
Koesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Koesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efesien bila peneliti tahu apa yang bisa diharapkan
dari responden. Tipe pertanyaan dalam koesionerangket ini adalah terbuka dan tertutup. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang mengharapkan
responden untuk menuliskan jawabannya berbentuk uraian tentang suatu hal. Sedangkan pertanyaan tertutup adalah pertanyan yang mengharapkan
jawaban singkat atau mengharapkan responden untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pertanyaan yang telah tersedia Sugiyono
2010: 201.
5. Alat Perekam
Peneliti menggunakan alat perekam untuk merekam semua percakapan atau informasi yang diperoleh selama melakukan wawancara.
Tujuan peneliti menggunakan alat perekam supaya memudahkan peneliti mengumpulkan informasi yang diperoleh selama proses penelitian. Selain
itu untuk memperoleh tanda bukti berupa informasi hasil rekaman subyek yang bersifat asli dan benar adanya. Penggunaan alat perekam diberikan
atas dasar kesepakatan peneliti dengan subjek.
E. Keabsahan Data
Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi untuk melihat validitas penelitian. Sugiyono 2010: 330 menyatakan bahwa ada dua jenis triangulasi
yaitu, triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk
mendapatkan data dari sumber yang sama. Sedangkan triangulasi sumber
untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik
derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda Patton, dalam Moleong, 2009: 330-331.
Penelitian ini menggunakan dua jenis triangualasi, yaitu triangulasi teknik dan sumber. Peneliti menggunakan teknik wawancara mendalam,
observasi partisipatif, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak sebagai triangulasi teknik, sedangkan dalam triangulasi sumber,
peneliti menggunakan perbandingan tiga sumber yang berbeda, yaitu kepala sekolah, guru, dan dokumentasi.
F. Teknik Analisis Data