B. Perencanaan Pendidikan Karakter Terntegrasi di SMP Pangudi Luhur 1
Yogyakarta
Perencanaan pendidikan karakter terintegrasi dilaksanakan melalui perencanaan program dan kegiatan sekolah, yang kemudian dilakukan
melalui pengembangan dan penyususnan Rencana Kerja Sekolah RKS untuk jangka menengahpanjang dan Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah RKAS untuk jangka pendek dan tahunan. Dalam upaya pendidikan karakter, sekolah SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta bersama-sama dengan
pemangku kepentingan stake holder, menyusun RKS dan RKAS ini melalui berbagai proses yang dapat menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter.
Pemahaman tersebut di dukung dengan beberapa pernyataan dari guru di SMP Pangudi Luhur 1 sebagai berikut.
Tabel 11. Interpretasi Hasil Wawancara Perencanaan Pendidikan Karakter
PERENC ANAAN
Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Guru
B.Ing Guru Bhs.
Indonesia WakaesekGuru
Matematika Kesimpulan
Perencanaan Pendidikan
Karakter
- Ya bagaimana
ya. Yang jelas kalau untuk
penerapan kurikulum di
SMP ini ya tetap jalan. Baik itu
kurikulum 2013 maupun KTSP
2006. Untuk kelas 7 dan 8
sudah menggunakan
K13, sedangkan kelas 9 masih
menggunakan KTSP. Kelas 7
dan 8 kan memang karena
sudah berjalan -
Ya, tentu sebelum melaksanakan proses
pembelajaran maupun kegiatan sekolah, kami
memulai dengan perencanaan ya.
Perencanaan yang kami lakukan pertama adalah
dengan mengembangkan dan menyusun Rencana
Kerja Sekolah dan Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah. Biasanya berkaitan
dengan itu, sekolah melibatkan banyak pihak
ya, seperti yayasan, kepala sekolah, guru,
orang tua. Perencanann
pendidikan karakter di sekolah:
1. Perencanaan
didahului dengan mengembangkan
dan menyusun RKS dan RKAS.
2. Penyusunan
perencanaan melibatkan
yayasan, kepala sekolah, guru, dan
orang tua.
3. Sekolah
menggunakan dua kurikulum, yaitu
Kurikulum 2013 kelas 7 dan 8, dan
Kurikulum KTSP
3 semester ya, artinya
kurikulum ini akan tetap
diberlakukan di sekolah ini.
A2. PerPK. G.Bind
- Dalam perencanaan ini
juga menghasilkan kalender akedemik ya,
biasanya kami menggabungkan agenda
kegiatan yang ada dari yayasan Pangudi Luhur
dan juga kegiatan intern sekolah.
- Ya seperti yang sudah
saya bilang di awal tadi. Sekolah kami
menggunakan dua kurikulum. Untuk kelas
VII dan VII menggunakan kurikulum
2013, sedangkan kelas IX menggunakan
kurikulum KTSP 2006. Ya nanti bisa dilihat
sendiri di buku yang sudah saya berikan tadi
mengenai kurikulum ya, disitu sudah ada kok.
A2. PerPK. G.Mat
2006 kelas IX 4.
Sekolah memiliki kalender akedemik
yang merupakan gabungan agenda
kegiatan yayasan dan sekolah.
Berdasarkan interpretasi hasil wawancara pelaksanaan perencanaan pendidikan karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta pada tabel di atas,
dapat disimpulkan bahwa: 1 Perencanaan didahului dengan mengembangkan dan menyusun RKS dan RKAS. 2 Penyusunan perencanaan melibatkan
yayasan, kepala sekolah, guru, dan orang tua. 3 Sekolah menggunakan dua kurikulum, yaitu Kurikulum 2013 kelas 7 dan 8, dan Kurikulum KTSP 2006
kelas IX. 4 Sekolah memiliki kalender akedemik yang merupakan gabungan agenda kegiatan yayasan dan sekolah.
Selain itu, beberapa guru memiliki pendapatnya masing-masing tentang pengertian pendidikan karakter. Berikut merupakan interpretasi hasil
wawancara guru tentang pendidikan karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.
Tabel 12. Interpretasi Hasil Wawancara Pengertian Pendidikan Karakter
PERENCA NAAN
Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Guru Bhs. Inggris
Guru Bhs. Indonesia
WakasekGuru Matematika
Kesimpulan Pengertian
Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter ya. Ya kalau saya
simpel aja ya. Pendidikan karakter
adalah proses pembiasaan
berdasarkan nilai- nilai positif yang
diberikan kepada siswa. Sudah cukup,
titik.
A1.PK.G.Bing
Menurut saya pendidikan
karakter adalah pendidikan yang
diberikan kepada peserta didik
berdasarkan pada nilai-nilai
karakter yang ada di sekolah.
A1.PK.G.Bind Pendidikan
karakter adalah upaya-
upaya yang dilakukan oleh
guru kepada siswa untuk
menanamkan nilai-nilai
karakter.
A1.PK.G.Mat
Pendidikan karakter adalah
prosesupaya- upaya
pembiasaan yang dilakukan oleh
guru untuk menanamkan
nilai-nilai karakter nilai-
nilai positif yang ada dan
direncanakan sekolah kepada
peserta didik.
Tabel di atas menjabarkan tentang pendapat beberapa guru tentang pendidikan karakter. Berdasarkan tiga pendapat tersebut, disimpulkan bahwa
pendidikan karakter adalah prosesupaya-upaya pembiasaan yang dilakukan oleh guru untuk menanamkan nilai-nilai karakter nilai-nilai positif yang ada
dan direncanakan sekolah kepada peserta didik. Integrasi pendidikan karakter juga di lakukan di dalam pembelajaran.
Pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Berikut adalah hasil
interpretasi hasil wawancara tentang perencanaan silabus, RPP, dan bahan ajar.
Tabel 13. Interpretasi Hasil Wawancara Perencanaan Silabus, RPP, dan Bahan Ajar
PERENCA NAAN
Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Guru Bhs. Inggris
Guru Bhs. Indonesia
WakasekGuru Matematika
Kesimpulan Perencanaan
Silabus, RPP, dan Bahan Ajar
Ya gimana ya, memang karena
tuntutan administrasi yang
harus dibuat RPP dan silabus itu
tetap memang harus dibuat. Ga
mungkin kan, kita mengawang-
awang rencana kegiatan yang
akan dilakukan selama satu tahun
dalam waktu yang terbatas.
A3.PerSil.PK. G.Bing
Untuk pembuatan RPP
dan silabus, memang tidak
semua membuat lembar baru
lagi ya. Artinya, kami para guru
mengembangka n dari RPP dan
silabus yang sudah ada
sebelumnya ya. Kemudian, kami
melakukan penyesuaian
dengan format yang ditetapkan
pada K13 itu. A3.PerSil.PK.
G.Bind -
Iya, ya itu dalam format
pembelajaran dan evaluasi yang ada
di silabus dan RPP kan sudah ada.
- Ya, menurut saya,
saya selalu berusaha
semaksimal mungkin melakukan
kegiatan sesuai dengan RPP dan
silabus yang sudah saya buat. Meski
terkadang saya mengalami
kesulitan. Ya saya selalu berusaha
semaksimal mungkin
menyesuaikan dengan RPP.
A3.PerSil.PK. G.Mat
Perencanaan Silabus, RPP, dan Bahan Ajar:
1. Sebelum
pelaksanaan proses pembelajaran di
kelas guru membuat dan
menyususn Silabus, RPP, dan
Bahan Ajar.
2. Penyususnan
Silabus, RPP, dan Bahan Ajar juga
untuk memenuhi tuntutan
administrasi sekolah.
3. Penyususnan
Silabus, RPP, dan Bahan Ajar dibuat
dan disusun dengan
mengembangkan dan melakukan
penyesuaian dari yang sebelumnya.
Pada tahap ini silabus, RPP, dan bahan ajar disusun oleh guru. Baik silabus, RPP, dan bahan ajar dirancang agar muatan maupun kegiatan
pembelajarannya memfasilitasiberwawasan pendidikan kakrakter. Dari interpretasi hasil wawancara guru di atas, dapat disimpulkan bahwa: 1
Sebelum pelaksanaan proses pembelajaran di kelas guru membuat dan menyususn Silabus, RPP, dan Bahan Ajar. 2 Penyusunan Silabus, RPP, dan
Bahan Ajar juga untuk memenuhi tuntutan administrasi sekolah. 3 Penyususnan Silabus, RPP, dan Bahan Ajar dibuat dan disusun dengan
mengembangkan dan melakukan penyesuaian dari yang sebelumnya. Ketiga
simpulan tersebut sejalan dengan panduan pendidikan karakter di SMP oleh Kemendikbud, 2010.
Beberapa hal yang telah dijelaskan di atas merupakan hasil interpretasi melalui metode wawancara. Berikut akan disajikan hasil
interpretasi melalui observasi dan studi dokomentasi. Berdasarkan hasil observasi dan studi dokumentsi, perencanaan
pelaksanaan pendidikan karakter juga direalisasikan dalam seluruh kegiatan di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Adapun pelaksanaan perencanaan yang
dilakukan adalah melalui langkah-langkah sebagai berikut. 1.
Memilih dan menentukan nilai-nilai yang diprioritaskan untuk dikembangkan
berdasarkan hasil
analisis konteks
dengan mempertimbangkan ketersediaan sarana dan kondisi yang ada.
2. Kepala sekolah melakukan sosialisasi ke semua warga sekolah pendidik,
tenaga kependidikan, peserta didik, komite sekolah, dan orang tua peserta didik agar pembentukan karakter melalui nilai-nilai yang diprioritaskan.
3. Merevisi kurikulum Kurikulum KTSP 2006 dan Kurikulum 2013 yang
telah dimiliki dengan mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan karakter yang menjadi prioritas di sekolah tersebut.
4. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan silabus dan RPP yang
telah diintegrasikan nilai-nilai pembentukan karakter.
5. Melakukan pembiasaan dalam bentuk perilaku dan kegiatan yang
mencerminkan dari nilai-nilai pendidikan karakter yang menjadi prioritas dari SMP Pangudu Luhur 1 Yogyakarta.
6. Menyusun Dokumen Kurikulum
Tujuan dari kegiatan ini adalah agar sekolah dapat menyusun dokumen kurikulm KTSP 2006 dan kurikulum 2013 yang mengintegrasikan nilai-
nilai karakter, agar setiap komponen yang dikembangkan di dalam kurikulum memiliki koridor yang jelas, dan agar setiap komponen yang
ada dalam kurikulum memiliki persepsi yang sama dengan sinergi dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuan masing-masing satuan pendidikan,
sehingga pelaksanaan kurikulum 2013 dapat tercapai dengan baik. Berikut merupakan tahapan pengembangan dokumen kurikulum di SMP
Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. a.
Penyusunan Dokumen Kurikulum KTSP 2006 Penyusunan dokumen kurikulum KTSP 2006 termuat dalam
lima bab yang juga disertai dengan lampiran-lampiran pendukung. Lima bab tersebut adalah pendahuluan, tujuan pendidikan, struktur
dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, dan pedoman umum pengembangan silabus dan RPP.
Bab pendahuluan berisikan enam sub penjabaran. Sub penjabaran tersebut adalah latar belakang, pengertian-pengertian
kurikulum, dasarlandasan pengembangan kurikulum SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, tujuan penyusunan, prinsip pengembangan
kurikulum, dan acuan operasional penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Bab tujuan pendidikan berisikan dua sub penjabaran. Dua sub penjabaran tersebut adalah tujuan pendidikan dan visi, misi, dan
tujuan SMP Pangudi Luhur 1 Sint Joseph Yogyakarta. Bab struktur dan muatan kurikulum berisikan tiga sub
penjabaran, yaitu kerangka dasar dan struktur kurikulum, muatan kurikulum, dan standar kompetensi lulusan. Pada sub pertama
berisikan dua hal pokok, yaitu kelompok mata pelajaran dan struktur kurikulum. Sub muatan kurikulum berisikan hal berikut, mata
pelajaran, muatan lokal, kegiatan pengembangan diri, pengaturan beban belajar, ketuntasan belajar, penilaian-kenaikan kelas-
kelulusan-dan mutasi, pendidikan kecakapan hidup, keunggulan lokal dan global, pendidikan budaya, karakter bangsa dan
kewirausahaan. Sub ketiga berisikan tiga hal sebagai berikut, standar kompetensi lulusan satuan pendidikan, standar kompetensi kelompok
mata pelajaran, standar kompetensi lulusan mata pelajaran. Bab kalender pendidikan berisikan dua sub penjabaran. Dua
sub penjabaran tersebut adalah alokasi waktu dan penetapan kalender pendidikan.
Bab pedoman umum pengembangan silabus dan RPP terdiri dari dua sub penjabaran. Dua sub penjabaran pertama adalah silabus
yang di dalamnya berisi pengertian silabus, landasan silabus, prinsip pengembangan silabus, unit waktu silabus, komponen silabus,
pengembangan silabus, dan langkah-langkah pengembangan silabus. Sub penjabaran kedua adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPP yang terdiri dari pengertian RPP, landasan RPP, prinsip- prinsip
penyusunan RPP,
komponen RPP,
dan langkah
pengembangan RPP. Selain lima bab yang telah dijelaskan diatas, ada bebarapa
lampiran yang dicantumkan dalam penyusunan dokumen kurikulum KTSP 2006. Lampiran-lampiran tersebut adalah SK Kepala SMP
Pangudi Luhur 1 Sint Joseph tentang Tim Penyusun Kurikulum, kalender pendidikan tahun 20142015, contoh silabus, contoh model
RPP, program pengembangan diri, KKM mata pelajaran, model laporan hasil belajar, dan rekomendasi pengawas.
b. Menyusun Dokumen Kurikulum 2013
Penyusunan dokumen kurikulum 2013 termuat dalam lima bab yang juga disertai dengan lampiran-lampiran pendukung. Lima
bab tersebut adalah pendahuluan, struktur dan muatan kurikulum, pengembangan proses pembelajran-penilaian-dan layanan bimbingan
dan konseling, kalender pendidikan, dan pedoman umum pengembangan silabus dan RPP.
Bab pendahuluan berisikan empat sub penjabaran, yaitu latar belakang, kerangka dasar kurikulum, prinsip-prinsip pengembangan
dan pengelolaan kurikulum, visi-misi-dan tujuan pendidikan sekolah. Sub bab kerangka dasar kurikulum berisikan landasan filosofis,
landasan teoritis, dan landasan yuridis. Sub bab ke dua berisikan dua hal pokok, yaitu punyusunan kurikulum dan pengelolaan kurikulum.
Sab bab ke tiga berisikan visi, misi, dan tujuan pendidikan SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.
Bab struktur dan muatan kurikulum satuan pendidikan berisikan empat sub penjabaran, yaitu struktur kurikulum, muatan
kurikulum sekolah, pengaturan beban belajar, dan pendidikan karakter bangsa dan berbasis budaya. Sub bab struktur kurikulum
berisikan tiga hal pokok, yaitu standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan mata pelajaran. Sub bab muatan kurikulum
sekolah terdiri atas muatan kurikulum tingkat nasional, muatan kurikulum tingkat daerah, muatan kekhasan sekolah, dan
ekstrakurikuler. Sub bab ke tiga terdiri dari definisi beban belajar, sistem pengaturan beban belajar, beban belajar tambahan. Sub bab
ke empat terdiri dari pendidikan karakter bangsa, pendidikan etika lalu lintas, pendidikan berbasis budaya, dan pendidikan berbasis
kekhasan sekolah. Bab tiga berisikan enam sub penjabaran. Sub penjabaran
adalah konsep dan strategi, silabus dan RPP, proses pembelajaran,
pedoman pelaksanaan penilaian, pengembangan layanan bimbingan dan konseling, dan kenaikan kelas-kelulusan-dan mutasi siswa. Sub
bab pertama terdiri dari dua hal, yaitu pandangan tentang pembelajaran dan pembelajaran langsung dan tidak langsung. Sub
bab kedua berisikan silabus, hakikat RPP, prinsip-prinsip pengembangan RPP, komponen dan sistematika RPP, dan langkah-
langkah pengembangan RPP. Sub bab ketiga terdiri dari kegiatan pendahulauan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Sub bab keempat
terdiri dari pengertian penilaian, prinsip dan pendekatan penilaian, kriteria ketuntasan minimal, ruang lingkup, teknik, dan instrumen
penilaian, mekanisme dan prosedur penilaian, serta pelaksanaan dan pelaporan penilaian. Sub bab kelima terdiri dari konsep layanan
bimbingan dan konseling, komponen layanan bimbingan dan konseling, strategi layanan bimbingan dan konseling. Sub bab
keenam terdiri dari kenaikan kelas, kelulusan, dan mutasi siswa. Bab empat tentang kalender akademik terdiri dari dua sub
penjabaran. Dua sub penjabaran tersebut adalah alokasi waktu dan penetapan kalender akademik. Sedangkan bab lima berisikan
pedoman umum pengembangan silabus dan RPP. Di akhir, terdapat lampiran-lampiran pendukung. Lampiran-
lampiran tersebut adalah SK tim pengembangan kurikulum, kalender akademik satuan pendidikan tahun berjalan, contoh RPP satuan
pendidikan, contoh kegiatan ekstrakurikuler, KKM sekolah tahun berjalan, dan rekomendasi pengawas.
Nilai-nilai pendidikan karakter terintegrasi di seluruh mata pelajaran dan termasuk muatan lokal sesuai dengan kekhasannya. Di
dalam silabus dan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran RPP nilai-nilai pendidikan karakter tercantum di dalam kegiatan
pembelajaran. Sedangkan di dalam pengembangan diri pendidikan karakter diimplementasikan dalam program bimbingan konseling
dan ekstrakurikuler. Program ekstrakurikuler dilakukan melalui beberapa kegiatan seperti kepramukaan, UKS, olahraga, kerohanian,
seni budaya, dan kepemimpinan. Pada tahap ini silabus, RPP, dan bahan ajar disusun. Silabus,
RPP, dan bahan ajar dirancang agar muatan maupun kegiatannnya memfasilitasiberwawasan
pendidikan karakter.
Cara yang
digunakan untuk membuat silabus, RPP, dan bahan ajar yang berwawasan pendidikan karakter adalah dengan mengadaptasi
silabus, RPP, dan bahan ajar yang telah dibuatada dengan menambahmengadaptasi kegiatan pembelajaran yang bersifat
memfasilitasi nilai-nilai karakter. Melalui kedua penyusunan dua dokumen kurikulum sekolah, semakin mendukung pelaksanaan
pendidikan karakter terintegrasi di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.
C. Pelaksanaan Pendidikan Karakter Terintegrasi di SMP Pangudi Luhur