Pelaksanaan Pendidikan Karakter Terintegrasi di SMP Pangudi Luhur

C. Pelaksanaan Pendidikan Karakter Terintegrasi di SMP Pangudi Luhur

1 Yogyakarta Untuk mengimplementasikan pendidikan karakter terintegrasi di sekolah, diperlukan pengelolaan sumber daya manusia yang baik. Berikut merupakan beberapa hal yang dilakukan SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkompeten: 1 perencanaan penerimaan guru dan staf sesuai dengan kebutuhan sekolah, 2 mengorganisasikan kegiatan guru dan staf sesuai dengan bidang kerja masing-masing, 3 memberikan pengarahan kepada guru dan staf agar bekerjasama untuk tercapainya tujuan, 4 melakukan pengawasan terhadap pekerjaan para guru dan staf agar mereka bekerja sesuai dengan aturan-aturan yang sudah ditetapkan bersama, 5 meningkatkan profesionalisme para guru dan staf, baik teknis maupun non-teknis, melaksanakan pembinaan karir dan kesejahteraan, serta menerapkan sistem penghargaan dan hukuman. Pelaksanaan pendidikan karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta juga dilakukan secara terpadu melalui tiga jalur, yaitu: 1. Pengintegrasian dalam Mata Pelajaran dan Pembelajaran Pendidikan karakter secara terintegrasi di dalam mata pelajaran adalah pengenalan nilai-nilai, diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, dan penginternalisasian nilai-nilai ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran, baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran. Pada dasarnya kegiatan pembelajaran di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, selain untuk menjadikan peserta didik menguasai kompetensi materi yang ditargetkan, juga dirancang untuk menjadikan peserta didik mengenal, menyadaripeduli, dan mengintegrasikan nilai-nilai dan menjadikannya perilaku sehari-hari. Nilai-nilai sudah mulai terintegrasi pada semua mata pelajaran, terutama pengembangan nilai peduli lingkungan, sopan santun, kejujuran, kerjasama, sehat, religious, dan disiplin. Pemahaman di atas diperkuat dengan beberapa simpulan melalui metode-metode penelitian. Berikut merupakan interpretasi hasil wawancara tentang pelaksanaan pendidikan karakter di dalam pembelajaran. Tabel 14. Interpretasi Hasil Wawancara Pelaksanaan Pendidikan Karakter di Kelas PELAKSA NAAN Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Guru Bhs. Inggris Guru Bhs. Indonesia WakasekG uru Mtk Kesimpulan Pelaksanaan PK di kelaspembela jaran - Contohnya, nilai menghargai. Pokoknya saya selalu membiasakan diri kepada siswa-siswa saya,”kalau ada yang berbicara yang lain mendengarkan, kalau ibu sedang berbicara ya yang lain mesti mendengarkan, nanti ada giliriannya bagi siswa untuk berbicara, bertanya, atau menyampaikan sesuatu”. Itu menurut saya. - Penanaman nilai- nilai karakter itu saya lakukan melalui pembiasaan mas. Siswa selalu saya biasakan untuk tertib dan tanggung jawab. Meskipun di awal- awal memang susah ya, anak maunya sendiri. Tapi kalau sudah diingatkan berkali-kali anak menjadi sadar dan tau dengan sendirinya. - Misalnya, seorang anak yang di dapati datang terlambat. Saya selalu beruasaha untuk Ya, untuk kegiatan ekstrakuriku ler kami ada 22 kegiatan, dan untuk pelaksanaan ya sendiri pun, sejauh ini yang saya cermati banyak siswa yang mengikuti kegiatan itu dengan baik. Misalnya, baru-baru ini kamu telah Pelaksanaan Pendidikan Karakter di Kelas: 1. Guru membiasakan diri kepada siswa untuk menghargai orang lain, berpendapat, bertanya, dan mau mendengarkan. 2. Membiasakan dan menamkan sikap disiplin, tanggung jawab, tertib, datang tepat waktu, dan tidak keluar kelas saat pelajaran. 3. Bagi siswa yang dirasa guru kelas mengalami masalah, akan - Ada lagi misalnya mengenai kedisiplinan, ”pokoknya setelah pergantian mata pelajaran, saya membiasakan diri kepada siswa untuk datang tepat waktu dan tidak ada yang keluar ruangan”, itu sih yang selalu saya tanamkan. B1.PelPK. G.Ing mengingatka, biasanya sampai tiga kali kalau memang tetap mengulangi biasanya langsung saya rujuk ke guru BK. - Contoh lai, misalnya nilaikarakter tanggung jawab. Saat anak diberikan tugas atau PR yang mesti dikerjakan di rumah, ehh malah tidak dikerjakan dan tidak di kumpul. Nah itu biasanya kalau awal- awal saya ingtkan, tapi kalau sudah menjadi kebiasaan ya langsung saya rujuk ke guru BK. B1.PelPK. G.Ind mengadaka n kegiatan LDKS untuk merancang dan membakali siswa membaut proposal, menyusun anggaran. Ya seperti itu. B1.PelPK. G.Mat segera di rujuk ke guru BK, misalnya, berulang kali tidak mengerjakan PR atau terlambat sekolah meski sudah mendapat peringatan dan teguran. Berdasarkan interpretasi hasil wawancara tentang pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran di atas, disimpulkan bahwa: 1 Guru membiasakan diri kepada siswa untuk menghargai orang lain, berpendapat, bertanya, dan mau mendengarkan. 2 Membiasakan dan menamkan sikap disiplin, tanggung jawab, tertib, datang tepat waktu, dan tidak keluar kelas saat pelajaran. 3 Bagi siswa yang dirasa guru kelas mengalami masalah, akan segera di rujuk ke guru BK, misalnya, berulang kali tidak mengerjakan PR atau terlambat sekolah meski sudah mendapat peringatan dan teguran. Pelaksanaan pendidikan karakter, selain dapat dilihat dalam kegiatan pembelajaran di atas, penting bagi guru untuk melakukan penyesuaian dengan silabus, RPP, dan bahan ajar. Berikut merupakan interpretasi hasil wawancara guru tentang kesesuaian pelaksanaan pendidikan karakter dengan silabus, RPP, dan bahan ajar. Tabel 15. Interpretasi Hasil Wawancara Kesesuaian Pelaksanaan Pendidikan Karakter PELAKSA NAAN Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Guru Bhs. Inggris Guru Bhs. Indonesia Guru Matematika Kesimpulan Kesesuaian Silabus, RPP dengan Pelaksanaan Lalu tentu dalam pelaksanaannya ya memang, tidak selalu sama dengan RPP ataupun silabus. Sifat dari RPP, silabus, dan bahan ajar disini adalah mengembangka n dari yang sudah ada dulu ya. B3.KesPK. G.Ing Ya tentu, tapi terkadang memang tidak selalu sama ya mas. Maksudnya, saya selalu berusaha semaksimal mungkin untuk menyesuaikan dengan RPP dan silabus yang saya buat. B3.KesPK. G.Ind Lalu ya memang, apa yang tertera di RPP dan silabus tidak selalu sama “plek” juga dilakukan di kelas. Ya gimana ya, secara pribadi saya sebagai guru matematika, terkadang mengalami kesulitan dalam hal ini. B3.KesPK. G.Mat Kesesuaian RPP dan Silabus terhadap pelaksanaan di kelas tidak selalu dilakukan sama persis oleh guru. Namun, para guru berusaha semaksimal mungkin menyesuaikan dan mengembangkan dengan RPP dan Silabus yang dibuat, tanpa menghilangkan kesulitan yang dihadapi. Berdasarkan interpretasi hasli wawancara di atas, disimpulkan bahwa kesesuaian pelaksanaan pendidikan karakter dengan RPP dan silabus terhadap pelaksanaan di kelas tidak selalu dilakukan sama persis oleh guru. Namun, para guru berusaha semaksimal mungkin menyesuaikan dan mengembangkan dengan RPP dan silabus yang dibuat, tanpa menghilangkan kesulitan yang dihadapi. Selain hasil wawancara di atas, pelaksanaan kegiatan pembelajaran juga dilaksanakan melalui tiga tahapan kegiatan, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Masing-masing tahapan di dasarkan pada nilai-nilai karakter yang ditargetkan melalui sikap dan perilaku yang dapat diamati. Berikut merupakan hasil hasil pengamatan terhadap pelaksanaan pengintegrasian nilai-nilai karakter dalam mata pelajaran dan pembelajaran. Tabel 16. Hasil Pelaksanaan Pengintegrasian Nilai-nilai Karakter dalam Mata Pelajaran dan Pembelajaran Pelaksanaan Pembelajaran Hasil Observasi terhadap aktivitas di kelas Nilai Karakter PENDAHULUAN a. Guru datang tepat waktu sebelum memulai pelajaran di kelas. b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketika memasuki ruang kelas. c. Berdoa sebelum membuka pelajaran. d. Mengecek kehadiran siswa. e. Mendoakan siswa yang tidak hadir karena sakit atau karena halangan lainnya. f. Memastikan bahwa setiap siswa datang tepat waktu. g. Menegur siswa yang datang terlambat dengan sopan. h. Mengaitkan materikompetensi yang akan dipelajari dengan karakter. i. Dengan merujuk pada silabus, RPP, dan bahan ajar, guru menyampaikan butir karakter yang hendak dikembangkan. Disiplin Peduli, santun Religius Disiplin Religius, peduli Disiplin Disiplin, santun, peduli Kreatif, tanggung jawab Kreatif, tanggung jawab INTI Eksplorasi 1. Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topiktema materi yang dipelajari dari berbagai sumber 2. Menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran, seperti acctive learning, eksperiential learning, dan belajar alam. 3. Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta peserta didik dengan guru, lingkungan, dan media. 4. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran, seperti memberi kesempatan bertanya dan menyampaikan pendapat.. 5. Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, halam sekolah, dan lapangan. 6. Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna. Mandiri, berfikir logis, kreatif, kerjasama Kreatif, kerjasama Kerjasama, saling menghargai, peduli lingkungan Rasa percaya diri, mandiri Mandiri, kerjasama, kerja keras Cinta ilmu, kreatif, logis Elaborasi Konfiramsi 7. Memfasilitasi peserta didik memlalui pemberian tugas, diskusi, dan bertanya untuk memunculkan gagasan baru, baik secara lisan maupun tulisan. 8. Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut. 9. Menfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran koorperatif dan kolaboratif. 10. Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar. 11. Memfasilitasi peserta didikl membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tulisan, secara individual maupun kelompok. 12. Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok. 13. Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festifal, serta produk yang dihasilkan. 14. Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggan dan rasa percaya diri peserta didik. 15. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tertulis, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik. 16. Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber. 17. Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan. 18. Memberi kesempatan peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan guru. 19. Memfasilitasi peserta didik untuk menjawab pertanyaan siswa yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa baku dan benar. 20. Membantu menyelesaikan masalah siswa. 21. Memberi acuan agar peserta didk dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi lebih jauh. 22. Memberi motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif. Kreatif, percaya diri, kritis, saling menghargai, santun Kreatif, percaya diri, kritis Kerjasama, saling menghargai, tanggung jawab Jujur, disipli, kerja keras, menghargai Jujur, bertang jawab, percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama Percaya diri, saling menghargai, kerja sama Percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama Percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama Saling menghargai, percaya diri, santun, kritis, logis Percaya diri, santun, kritis, logis Memahami kelebihan dan kekurangan diri sendiri Peduli, santun Percaya diri Peduli Kritis Peduli, percaya diri PENUTUP 23. Guru bersama-sama dengan peserta didik danatau sendiri membuat rangkumansimpulan pelajaran. 24. Guru melakukan penilaian danatau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram. 25. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. 26. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling danatau memberikan tugas, baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik. 27. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Mandiri, kerjasama, kritis, logis Jujur, mengetahui kelebihan dan kekurangan Menghargai, percaya diri, santun, logis, kritis Peduli, tanggung jawab, kerja sama Tanggung jawab, peduli Dari hasil pengamatan di atas, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran di kelas dilakukan dengan tiga kegiatan pokok, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Masing-masing kegiatan memiliki aktivitas-aktivitas pendidikan karakter yang di dasarkan pada nilai-nilai karakter. Misalnya, guru mengajak berdoa sebelum memulai pelajaran, mengecek daftar hadir, menegur siswa yang datang terlambat, memberikan kesempatan untuk bertanya dan menyampaikan pendapat, memberikan motivasi, memberikan umpan balik, merencanakan kegiatan pertemuan selanjutnya, dan menutup kegiatan pembelajaran dengan doa, merupakan aktivitas-aktivitas pembelajaran yang di dasarkan pada nilai-nilai karakter religius, disiplin, tanggung jawab, peduli, menghargai, dan kerja keras. 2. Pengintegrasian dalam Muatan Lokal Nilai-nilai dijabarkan pada mata pelajaran, termasuk mata pelajaran muatan lokal. Muatan lokal yang diterapkan adalah Bahasa Jawa dan akuntansi yang merupakan ciri khas budaya dan harus dikembangkan serta dipertahankan. Sekolah diharapakan memiliki ciri khas yang dapat dibanggakan dan berbasis pada kearifan lokal serta ikut membentuk karakter para peserta didik agar tidak terjerumus pada westernisasi yang hanya bangga pada hasil budaya negara lain tetapi justru melupakan akar budaya nasionalnya sendiri. Disamping latar belakang tersebut penerapan muatan lokal berupa Bahasa Jawa, SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta juga mengacu para peraturan daerah kota Yogyakarta No. 5 Tahun 2008 tentang Sistem Penyelenggaraan Pendidikan. Mata pelajaran akuntansi, khusus diberikan kepada kelas IX. Mata pelajaran ini merupakan keterampilan perlu diberikan kepada perserta didik agar peserta didik dapat mengembangakan kecakapan hidup life skills yang meliputi keterampilan dalam akurasi. Mata pelajaran akuntasi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: a mampu mengembangkan pengetahuan dalam mata pelajaran akuntasi, b memiliki rasa estetika, apresiasi tehadap kemampuan yanbg dimiliki secara optimal, dan memiliki sikap professional dan kewirausahaan. Kedua muatan lokal ini sudah mengintegrasi pada nilai-nilai karakter yang ditargetkan, terutama nilai peduli lingkungan, kejujuran, sopan santun, dan disiplin. Nilai-nilai tersebut dituangkan ke dalam indikator dan kegiatan pembelajaran pada silabus dan RPP. 3. Pengintegrasian melalui Kegiatan Pengembangan Diri Kegiatan pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka. Kegiatan tersebut dilaksanakan di dalam danatau di luar lingkungan sekolah dalam rangka memperluas pengetahuan, meningkatkan keterampilan, dan menginternalisasi nilai-nilai atau aturan-aturan agama serta norma-norma sosial baik lokal, nasional, maupun global untuk membentuk pribadi yang utuh. Dengan kata lain, kegiatan pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar jam pelajaran yang ditujukan untuk membantu perkembangan peserta didk, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus dilakukan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah. Berikut merupakan hasil wawancara guru tentang kegiatan pengembangan diri di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Tabel 17. Interpretasi Hasil Wawancara Pelaksanaan Pendidikan Karakter dalam Kegiatan Pengembangan Diri PELAKSA NAAN Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Guru Bhs. Inggris Guru Bhs. Indonesia WakasekG uru Mtk Kesimpulan Pelaksanaan PK pada kegiatan pengemban gan diri - Ya, dalam kegiatan OSIS tentu saya selalu menekankan kedisiplinan, kejujuran, menghargai orang lain, dan tanggung jawab. - Seperti yang terjadi terjadi baru-baru ini dalam latihan koor mempersiapkan misa. Sebelumnya saya sudah menginformasikan bahwa teks lagu boleh dibawa pulang untuk dipelajari, tapi jangan lupa dibawa saati latihan lagi. Apa yang terjadi, saat latihan malah banyak yang tidak membawa teks, nah ini kan sudah salah satu bentuk nilai tanggung jawab sebetulnya. Akhirnya mereka menjadi tahu, dan harapannya untuk latihan- latihan selanjutnya tidak diulang lagi. - Ya sama, seperti dalam mempersiapkan acara class meeting di tanggal 15 Desember ini. Sebelumnya memang sudah dipersiapkan, misalnya dengan pelatihan untuk siswa LDKS. Disan saya sebagai salah satu pemateri yang mengajarkan kepada siswa bagaimana membuat proposal, terus bagaiman menyusun anggaran, yang dalam hal ini diberikan oelh guru yang berkompeten mengenai bidang akuntansi ya. B2.PelPK. G.Ing Misalnya, seorang anak yang di dapati datang terlambat. Saya selalu beruasaha untuk mengingatka, biasanya sampai tiga kali kalau memang tetap mengulangi biasanya langsung saya rujuk ke guru BK. Contoh lai, misalnya nilaikarakter tanggung jawab. Saat anak diberikan tugas atau PR yang mesti dikerjakan di rumah, ehh malah tidak dikerjakan dan tidak di kumpul. Nah itu biasanya kalau awal-awal saya ingtkan, tapi kalau sudah menjadi kebiasaan ya langsung saya rujuk ke guru BK. B2.PelPK. G.Ind Ya, untuk kegiatan ekstrakuriku ler kami ada 22 kegiatan, dan untuk pelaksanaan ya sendiri pun, sejauh ini yang saya cermati banyak siswa yang mengikuti kegiatan itu dengan baik. Misalnya, baru-baru ini kamu telah mengadaka n kegiatan LDKS untuk merancang dan membakali siswa membaut proposal, menyusun anggaran. Ya seperti itu. B2.PelPK. G.Mat Pelaksanaan Pendidikan Karakter di Pengembangan Diri: 1. Menekankan sikap disiplin, menghargai, jujur, dan bertanggungjawab dalam kegiatan OSIS. 2. Mengadakan latihan koorpaduan suara rutin setiap minggu, selain untuk mengasah skill dalam bernyanyi dan bermusik juga menanamkan sikap tanggung jawab dan disiplin. 3. Mengadakan kegiatan LDKS, dan mengenalkan cara membuat proposal, anggaran, dan laporan pertanggungjawaba n. 4. Bagi siswa yang dirasa guru kelas mengalami masalah, akan segera di rujuk ke guru BK Berdasarkan interpretasi hasil wawancara guru tentang kegiatan pengembangan diri di atas, dapat disimpulkan bahwa: 1 Menekankan sikap disiplin, menghargai, jujur, dan bertanggung jawab dalam kegiatan OSIS. 2 Mengadakan latihan koorpaduan suara rutin setiap minggu, selain untuk mengasah skill dalam bernyanyi dan bermusik juga menanamkan sikap tanggung jawab dan disiplin. 3 Mengadakan kegiatan LDKS, dan mengenalkan cara membuat proposal, anggaran, dan laporan pertanggungjawaban. 4 Bagi siswa yang dirasa guru kelas mengalami masalah, akan segera di rujuk ke guru BK. Kegiatan pengembangan diri di bawah bimbingan konselorguru BK, guru, atau tenaga kependidikan dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik serta kegiatan ekstrakurikuler, seperti yang tercantum dalam struktur kurikulum SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta di atas. Pada umumnya, program tersebut dilaksanakan satu kali dalam seminggu dan dilaksanakan setelah jam pelajaran selesai sesuai dengan jadwal yang telah diatur. Kegiatan pengembangan diri terbagi menjadi dua kegiatan, yaitu kegiatan wajib dan kegiatan pilihan. Kegiatan wajib diberikan kepada kelas VII dan VIII, yaitu pramuka dan Bahasa Inggris. Sedangkan kegiatan pilihan adalah olimpiade MIPA dan IPS, jurnalistik, English club, PMR, seni tari krasi barudance, paduan suara, orchestra, basket, taekwondo, Bulutangkis, Internet, Band, karate, Bahasa Mandarin, Bahasa Jepang, Cheerleader, Futsal, KIR, tonti, gamelan, dan sepak bola. Selain untuk mengembangkan bakat, minat, kemampuan, dan kreatifitas peserta didik, setiap kegiatan pengembangan diri juga di dasarkan pada nilai-nilai karakter yang ditargetkan oleh sekolah. Berikut merupakan kegiatan pengembangan diri yang dilakukan di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta: Tabel 18. Hasil Pelaksanaan Pengintegrasian Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Pengembangan Diri No. Kegiatan Pengembangan Diri Nilai-nilai yang ditanamkan Strategi A. Bimbingan dan Konseling 1. Kemandirian 2. Percaya diri 3. Kerja sama 4. Demokratis 5. Sopan santon 6. Berfikir kreatif 7. Sopan santun 8. Kejujuran 9. Kedisiplinan 10. Peduli 11. Komunikatif 12. Kebersihan diri dan lingkungan 1 Bimbingan Klasikal 2 Konseling Individual 3 Bimbingan Karier 4 Perencanaan individual melalui angket peminatan 5 Perencanaan Individual 6 Experiential learning 7 Dinamika kelompok B. Kegiaran Ekstrakurikuler Kepramukaan 1. Demokratis 2. Disiplin 3. Kerja sama 4. Peduli sosial dan lingkungan 5. Rasa kebangsaan 6. Toleransi 7. Cinta damai 8. Kerja keras 1 Latihan terprogram setiap hari Jumat 2 Latihan kepemimpinan 3 Penegakan disiplin dan tata tertib 4 Berorganisasi UKS dan PMR 1 Peduli sosial 2 Toleransi 3 Disiplin 4 Komunikatif Latihan terprogram OSIS 1 Tanggung Jawab 2 Keberanian 3 Tekun 4 Sportivitas 5 Mandiri 6 Demokratis 7 Cinta damai 8 Peduli lingkungan 9 Cinta tanah air 10 Keteladanan 11 Kesabaran 12 Pantang menyerah 13 Kerja sama 14 Kreatif dan inovtif 15 Disiplin 16 Kejujuran 17 Kerja keras 18 Kepedulian sosial 1 Latihan terprogram 2 Latihan kepemimpinan 3 Penegakan disiplin dan tata tertib 4 Mengadakan MOS 5 Pentas seni budaya 6 berorganisasi Olahraga 1. Sportifitas 2. Menghargai prestasi 3. Kerja keras 4. Cinta damai 5. Disiplin jujur 6. Kepedulian 1 Latihan terprogram futsal, bulu tangkis, basket, tekwondo 2. Mengikuti kompetsi internal dan eksternal Kerohanian 1. Religious 2. Rasa kebangsaan 3. Cinta tanah air 1 .Peringatan hari sekolah dan hari besar agama 2. Paduan suarakoor 6. Kegiatan keagamaan 7. Perayaan ekaristimisa Seni budaya 1. Disiplin 2. Jujur 3. Peduli budaya 4. Peduli sosial 5. Cinta tanah air 6. Semangat kebangsaan 1. Latihan rutin 2. Mengikuti vocal group 3. Mengikuti les musik dan piano 4. Berkompetisi internal dan eksternal 5. Pagelaran seni Festifval sekolah 1. Kreatifitas 2. Kerja sama 3. Tanggung jawab 4. Kepemimpinan 5. Cinta budaya 1. Pagelaran seni dan music 2. Perlombaan internal sekolah 3. Peringatan hari besar nasionalagama Berdasarkan hasil observasi pada tabel di atas, beberapa kegiatan pengembangan diri yang dikembangkan adalah layanan bimbingan dan konseling, pramuka, PMRUKS, OSIS, olahraga, kerohanian, seni budaya, dan festival sekolah. Masing-masing kegiatan selalu didasarkan pada nilai- nilai karakter yang kemudian dilakukan melalui strategi yang berbeda pula. Misalnya, nilai sopan santun dan kerjasama dalam bimbingan konseling dilakukan melalui strategi layanan bimbingan klasikal, sedangkan nilai sportifitas dan kerohanian dalam kegiatan olahraga dan kerohanian, dilakukan dengan starategi latihan rutin satu kali dalam satu minggu. 4. Pengintegrasian dalam Seluruh Aktivitas Pembiasaan di Sekolah Pendidikan karakter juga dilakukan melalui pembiasaan rutin, spontan, dan keteladanan. Berikut merupakan penerapan pendidikan karakter secara terperinci: 1 Pembiasaan Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal, meliputi upacara bendera, senam, doa bersama doa pagi, angelusdoa siang, dan doa pulang, ketertiban, kesehatan diri. 2 Pembiasaan Spontan, yaitu kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus, meliputi pembentukan perilaku memberi senyum, salam, sapa, membuang sampah pada tempatnya, budaya antri, sopan santun, mengatasi silang pendapat pertengkaran, saling mengingatkan ketika melihat pelanggaran tata tertib sekolah, kunjungan rumah, pengumpulan uang bagi teman yang sedang sakit atau mengalami musibah, kesetiakawanan sosial, dan kepedulian antar siswa. 3 Pembiasaan Keteladanan, dalam bentuk perilaku sehari-hari di sekolah, meliputi berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca, memuji kebaikan dan keberhasilan orang lain, dan datang tepat waktu. Pelaksanaan pendidikan karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta juga dilakukan melalui aktivitas sebagai berikut: Tabel 19. Pengintegrasian Nilai Karakter Melalui Kegiatan Rutin No Nilai-nilai Karakter Bentuk Pelaksanaan Kegiatan 1. Religius 1. Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran dengan dipimpin oleh siswa sendiri secara terjadwal dan bergiliran melalui speaker di ruang wakasek yang diperdengarkan di setiap kelas, menggunakan buku panduan dan kesesuian pada bacaan kitab suci pada hari tersebut. 2. Setiap pukul 12.00 WIB, selalu ada doa Angelus Malaikat Tuhan yang dilakukan oleh siswa sendiri secara terjadwal dan bergiliran melalui speaker di ruang wakasek yang diperdengarkan di setiap kelas. 3. Setiap awal, akhir, dan pergantian jam pelajaran, siswa memberi salam kepada guru. 4. Melakukan perayaan ekaristi pada hari-hari besar sekolah atau memperingati hari raya sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. 5. Memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk melakukan ibadah perayaan ekaristi, pembinaan penerimaan sakramen krisma, dan persiapan paduan suara untuk perayaan ekaristi. 6. Anak diminta mengucapkan salam sebelum dan sesudah kegiatan, jika bertemu dengan guru, bicara dan bertindak dengan memperhatikan sopan dantun. 7. Anak dibiasakan untuk mengucapkan terima kasih, maaf, permisi, dan tolong. 8. Mengetuk pintu sebelum masuk ke dalam ruangan orang lain. 9. Mementi izin untuk menggunakan barang orang lain. 10. Menghargai barang milik orang lain, dengan tidak mencuri dan pembiasaan mengembalikan barang yang bukan miliknya di loker penyediaan barang yang hilang. 2. Kejujuran 1. Menyediakan tempat temuan barang hilang di sekolah. 2. Transparansi laporan keuangan sekolah kepada guru dan pihak berkepentingan. 3. Menyediakan kotak saran dan pengaduan 4. Larangan mencontek saat ujian 3. Bertanggung Jawab 1. Mengerjakan PR yang diberikan guru kepada siswa dalam setiap mata pelajaran yang ada di sekolah. 2. Siap sedia menerima risiko dan sanksi ketika melakukan pelanggaran tata tertib sekolah, dan berani memperbaikinya. 3. Berani meminta maaf kepada orang lain saat berbuat salah 4. Mengembalikan barang yang dipinjam dari sekolah atau orang lain dan mengembalikannya pada tempat semula. 4. Hidup Sehat 1. Membiasakan diri dengan membawa bekal dari rumah dan memakannya saat jam istirahat 2. Mencuci tangan dengan air bersih saat sebelum dan sesudah melakukan aktivitaskegiatan yang membuat tangan kotor. 3. Berpakaian rapi dan bersih sesuai dengan tata tertib yang berlaku di sekolah. 4. Menggunakan sepatu dan kaos kaki yang bersih dan sudah dicuci. 5. Mandi dan menyampo rambut seusai pelajaran olahraga 6. Membiasakan minum air yang cukup dan membawa bekal air dari rumah. 7. Disediakan kantin sekolah yang sehat dan bersih, dan melarang jajan di luar sekolah. 5. Kedisiplinan 1. Membuat catatan kehadiran pendidik dan peserta didik, baik di kantor guru maupun di dalam kelas. 2. Pukul 07.00 WIB, semua siswa harus sudah berada di sekolah dengan toleransi 15 menit. Siswa pulang sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. 3. Waktu sekolah mulai pukul 07.00 WIB a. Hari Senin sampai dengan Kamis berakhir pukul 13.05 WIB b. Hari Jumat berakhir pukul 10.50 WIB c. Hari Sabtu berakhir pukul 12.25 WIB 4. Siswa diharapkan 147apid 15 menit sebelum bel masuk. 5. Siswa yang terlambat 147apid wajib minta izin masuk kelas kepada Guru PiketWali KelasGuru BK. Setiap hari keterlambatan diberi sanksi menuliskan refleksi 1 halaman folio dengan menggunakan bahasa Indonesia, 2 kali terlambat menulis dengan bahasa Jawa 2 halaman, 3 kali terlambat menulis 3 halaman folio dengan bahasa Inggris Setelah 3 tiga kali terlambat atau melakukan pelanggaran terhadap tata tertib ini, orang tuawali dipanggil ke sekolah untuk pembinaan siswa dan siswa tersebut mendapat sanksi kebersihan lingkungan. 6. Bel panjang tiga kali 3X: tanda awal dan akhir sekolah, awal dan akhir istirahat, bel pendek dua kali 2X : tanda pergantian jam pelajaran. 7. Para siswa wajib mengenakan pakaian seragam sesuai dengan ketentuan yang berlaku, 148apid an bersih. 8. Panjang celana untuk putra 5 cm di atas lutut dan untuk putri panjang rok 5 cm di bawah lutut. 9. Pada saat mengikuti pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, siswa wajib memakai seragam olah raga dari sekolah, sepatu dan kaos kaki menyesuaikan dengan hari dimana kelas tersebut berolahraga. 10. Pegawai tata usaha harus datang tepat waktu seperti yang tercantum pada peraturan. 11. Bila berhalangan hadir ke sekolah, maka harus ada surat pemberitahuan ke sekolah. 12. Kerapian dan kebersihan pakaian, dicek setiap hari oleh seluruh guru, diawali oleh guru jam pertama. Siswa yang tidak berpakaian rapi diminta merapikannya dan diberitahu cara berpakaian yang rapi kriteria rapi dapat dilihat di peraturan sekolah, seperti baju dimasukan, atribut lengkap, menggunakan kaos kaki, dan sepatu yang ditentukan. 13. Kerapian rambut, dicek setiap hari oleh setiap guru, panjang ukuran rambut tidak boleh kena telinga dan krah baju laki-laki. Apabila menemukan siswa yang rambutnya tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan, maka diminta untuk mencukur rambut dan diberi waktu tenggan tiga hari, sekirannya masih membandel maka rambut siswa yang bersangkutan akan dipotong oleh gurupetugas yang ditunjuk oleh sekolah. 14. Guru dan pegawai sekolah berpakaian rapi dan bersih. 15. Siswa dan setiap anggota sekolah dibiasakan mengambil sampah dan membuangnya pada tempat yang sudah disediakan. 16. Meminjam dan mengembalikan sendiri buku perpustakaan pada petugas perpustakaan. 6. Nilai Diri a. Kerja Keras b. Percaya Diri c. Berjiwa Wirausaha d. Berpikir Logis, Kritis, Kreatif, dan 1. Belajar dan berusaha sebaik-baiknya saat mendapat tugas dari guru. Berusaha keras mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas yang diberikan. 2. Berani maju dan tampil di depan kelas menceritakan gagasan dan pemikiran siswa saat pelajaran di kelas maupun kegiatan-kegiatan sekolah. 3. Berani berjualan di sekolah yang kemudian Inovatif e. Mandiri f. Ingin Tahu g. Cinta Ilmu ditawarkan kepada teman dan para guru, guna membantu orang tua dan mendapat keuntungan. 4. Berani menyampaikan pendapat, gagasan, ide, dan pemikiran secara kritis kepada guru saat pelajaran di kelas maupun di luar kelas. 5. Siswa memiliki sikap dan perilaku tidak tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas- tugasnya. 6. Siswa memiliki sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih dalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. 7. Nilai Sosial a. Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain b. Patuh pada aturan-aturan sosial c. Menghargai karya dan prestasi orang lain d. Santu e. Demokrasi 1. Mengumpulakan sembako yang berisikan beras, sabun, pasta gigi, minyak, dll, kepada siswa baru yang kemudian akan disumbangkan kepada pihak yang membutuhkan. 2. Mengumpulakn sumbangan setiap hari jumat melalui kolekte mingguan, yang kemudian akan disumbangkan pada yang membutuhkan. 3. Mengumpulkan sumbangan pada momen tertentu, seperti gempa bumi, kebakaran, banjir, ada anggota sekolah yang mengalami musibahkematian. 4. Mengunjungi teman yang sakit. 8. Peduli Lingkungan 1. Membiasakan anak untuk membuang sampah pada tempatnya. 2. Petugas kebersihan sekolah membersihkan sampah pada pagi hari dan membuangnya pada tempat pembuangan akhir SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. 3. Guru melaksanakan piket secara berkelompok untuk melihat kebersihan lingkungan. 4. Mengambil samapah yang berserakan. 5. Piket kelas silakukan oleh siswa secara berkelompok setelah pulang sekolah sesuai daftar piket. 6. Siswa secara individu menata bangku dann kursi setiap hari supaya terlihat rapi. 7. Siswa menata bangku danb kursi secara individu setelah pulang sekolah. 8. Tidak mencoret tembok atau bangkukursifasilitas sekolah. Bagi yang mencoret diberi sanksi membersihkan atau mengecet ulang. 9. Nilai Kebangsaan Nasionalis dan Menghargai Keberagaman 1. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar 2. Menyanyikan lagu kebangsaan setiap upacara bendera dan peringatan hari-hari nasional 3. Memajang foto presidan dan wakil presiden serta lambang negara. 4. Memajang foto-foto pahlawan 5. Menggunakan produk dalam negeri. 6. Siswa dengan yakin menyilangkan tangan kanan di dada saat menyanyikan lagu mars Pangudi Luhur. 7. Menampilkan pentas seni budaya pada kegiatan- kegiatan tertentu, seperti saat MOS sebagai wujud menghargai keberagaman yang ada pada peserta didik. Tabel 20. Pengintegrasian Nilai Karakter Melalui Kegiatan Spontan No Nilai-nilai Karakter Bentuk Pelaksanaan Kegiatan 1. Religius 1. Mengingatkan peserta didik yang tidak melaksanakan ibadahtidak mengikuti perayaan ekaristi saat memperingati hari0hari besar sekolah. 2. Menegur dan mengingatkan petugas doa sebelum memulai pelajaran, doa angelus, dan doa sebelum pulang sekolah. 3. Memperingatkan jika tidak mengucapkan salam. 4. Miminta maaf jika melakukan kesalahan. 2. Kejujuran 1. Memperingatkan siswa yang mencontek saat ujian. 2. Memperingatkan siswa yang mencontoh PR temannya. 3. Menegur dan memperingtakan siswa yang tidak membayar barang yang diambil di kantin kejujuran. 4. Memberikan alasan yang benar saat siswa terlambat datang ke sekolah kepada guru BK. 5. Meminta izin kepada guru mata pelajaran saat merasa tidak enak badan, dan datang meminta obat kepada guru BK kemudian istirahat di ruang UKS. 3. Bertanggung Jawab 1. Mengerjakan PR yang diberikan guru kepada siswa dalam setiap mata pelajaran yang ada di sekolah. 2. Berani meminta maaf kepada orang lain saat berbuat salah 3. Mengembalikan barang yang dipinjam dari sekolah atau orang lain dan mengembalikannya pada tempat semula. 4. Hidup Sehat 1. Menggunakan masker penutup hidung saat merasa sedang sakit flu, agar tidak menulur pada teman- temannya. 2. Mencuci tangan dengan air bersih saat sebelum dan sesudah melakukan aktivitaskegiatan yang membuat tangan kotor. 3. Memperingatkan siswa yang tidak mandi dan menyampo rambut seusai pelajaran olahraga 4. Memperingatkan siswa yang tidak mencuci sepatu dan kaos kaki sehingga mengeluarkan bau tidak sedap. 5. Kedisiplinan 1. Memperingatkan siswa yang tidak dengan segera mengembalikan buku perpustakaan tepat waktu pada petugas perpustakaan. 2. Memperingatkan siswa yang berpakaian tidak rapi, rambut panjang, dan tidak memakai atribut seperti pada peraturan yang sudah ditetpkan. 3. Menegur dan memperingatkan siswa yang tidak menggunakan atribut saat melakukan upacara hari senin. 4. Memberikan sanksi langsung kepada siswa yang didapati datang terlambat lebih dari tiga kali. 5. Melerai pertengkaran yang terjadi di sekolah. 6. Menegur dan memperingatkan siswa yang tidak mengerjakan PR. 6. a. Nilai Diri b. Kerja Keras\ c. Percaya Diri d. Berjiwa Wirausaha e. Berpikir Logis, Kritis, Kreatif, dan Inovatif f. Mandiri g. Ingin Tahu h. Cinta Ilmu 1. Berani maju dan tampil di depan kelas saat diminta segera maju ke depan kelas. 2. Meminjamkan barang yang dimiliki kepada teman di kelas. 3. Berani dengan segera menyampaikan pendapat, gagasan, ide, dan pemikiran secara kritis kepada guru saat pelajaran di kelas maupun di luar kelas. 4. Segera datang ke perpustakaan saat diminta mencari tugas di perpustakaan secara spontan. 5. Segera mengacungkan tangan saat tidak mengerti mater yang disampaikan oleh guru. 6. Segera melapor kepada guru saat mendapati siswa yang sedang sakit. 7. Nilai Sosial a. Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain b. Patuh pada aturan-aturan sosial c. Menghargai karya dan prestasi orang lain d. Santun e. Demokrasi 1. Mengumpulkan sumbangan pada momen tertentu, seperti gempa bumi, kebakaran, banjir, ada anggota sekolah yang mengalami musibahkematian. 2. Mengunjungi teman yang sakit. 3. Mengucapkan selamat kepada siswa yang mendapatkan prestasi. 4. Melayat apabila ada orangtuawali murid yang meninggal dunia. 5. Mengucapkan salam saat berpapasan dengan guru dan orang yang lebih tua. 6. Menyanyikan lagu mars Pangudi Luhur dengan semangat dan gembira saat upacara bendera. 7. Membantu guru yang mengalami kesulitan saat membawa media ke kelas 8. Peduli Lingkungan 1. Siswa merapikan meja tempat duduk guru dengan segera sebelum pergantian jam pelajaran. 2. Siswa segera membuang sampah di tempat sampah dan segera mengambil sampah yang berserakan. 3. Siswa segera melakukan piket kelas setelah pulang sekolah sesuai daftar piket. 4. Siswa segera menata bangku dan kursi secara individu setelah pulang sekolah. 5. Siswa segera membantu guru menyiapkan media, seperi viewer, LCD, dan menutup hordeng saat akan memulai pelajaran. 9. Nilai Kebangsaan Nasionalis dan Menghargai Keberagaman 1. Siswa mengucapkan terima kasih saat pelajaran telah usai kepada guru. 2. Menyanyikan lagu kebangsaan setiap upacara bendera dan peringatan hari-hari nasional dengan semangat. 3. Siswa dengan yakin menyilangkan tangan kanan di dada saat menyanyikan lagu mars Pangudi Luhur. 4. Guru menghargai keberagaman budaya, agama, etnis, dan suku peserta didik. Tabel 21. Pengintegrasian Nilai Karakter Melalui Kegiatan Keteladanan No Nilai-nilai Karakter Bentuk Pelaksanaan Kegiatan 1. Religius 1. Guru ikut berdoa bersama peserta didik sebelum dan sesudah jam pelajaran. 2. Semua guru dan tenaga kependidikan mengikuti perayaan ekaristimisa bersama sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. 3. Guru menjadi model yang baik dalam berdoa. Ketika berdoa, maka guru memberi contoh dengan berdoa secara khusuk. 4. Saat guru memberi contoh berdoa, guru menggunakan bahasa indonesia yang baik dan mudah dimengerti oleh siswa. 2. Kedisiplinan 1. Pukul 07.00 WIB, semua guru harus sudah berada di sekolah, dan terkhusus bagi guru piket harus datang lebih awal guna menyambut siswa di dekat gerbang masuk sekolah. 2. Pegawai tata usaha harus datang dan pulang tepat waktu seperti yang sudah ada dalam tata tertib karyawan. 3. Guru memberi contoh mengambil sampah yang berserekan dan membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan. 4. Guru memberikan contoh berbicara yang santon dan sopan. 5. Guru pun harus memberikan contoh mengucapkan terima kasih. 6. Minta maaf 7. Memberi penghargaan dan ucapan selamat kepada siswa yang berprestasi 8. Menghargai pendapat siswa yang mengungkapkan ide dan gagasannya. 3. Peduli Lingkungan 1. Guru memberi contoh mengambil sampah yang berserekan dan membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan. 2. Guru dan tenaga kependidikan sekolah kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah bersamaan dengan siswa. 3. Menanam pohon dan tanaman hias sehingga lingkungan sekolahan tampak bersih dan nyaman. 4. Sekolah membuat taman sekolah dengan tempat duduk di sekitarnya sehingga tampak lebih asri dan nyaman. 4. Nilai Sosial 1. Guru dan tenaga kependidikan mengumpulkan sumbangan pada momen tertentu, seperti gempa bumi, kebakaran, banjir, ada anggota sekolah yang mengalami musibahkematian. 2. Guru dan tenaga kependidikan ikut mengunjungi teman yang sakit. 3. Guru mengucapkan selamat kepada siswa yang mendapatkan prestasi. 4. Guru ikut melayat apabila ada orangtuawali murid yang meninggal dunia. 5. Guru menyapa dan mengucapkan salam saat berpapasan dengan guru dan orang yang lebih tua. 6. Guru memberikan contoh kepada siswa dengan membantu siswa yang mengalami kesulitan memahami materi pembelajaran dengan empatik dan kesabaran. 5. Kejujuran 1. Guru memberikan penilaian secara obyektif kepada semua siswa 2. Guru menepati janji yang dibuat kepada siswa baik saat pelajaran di kelas maupun di luar kelas. 6. Nilai Kebangsaan Nasionalis dan Menghargai Keberagaman 1. Siswa mengucapkan terima kasih saat pelajaran telah usai kepada guru. 2. Menyanyikan lagu kebangsaan setiap upacara bendera dan peringatan hari-hari nasional dengan semangat. 3. Guru tidak membeda-bedakan setiap peserta didik yang memiliki latar belakang budaya, agama, dan suku yang beranekaragam. Selain dalam kegiatan pembelajaran di kelas, kegiatan yang di dasarkan pada muatan lokal, dan kegiatan pengembangan diri, penanaman nilai karakter juga dilakukan dalam kegiatan pembiasaan. Kegiatan pembiasaan yang dimaksud adalah kegiatan pembiasaan rutin, pembiasaan spontan, dan pembiasaan keteladanan. Ketiga kegiatan pembiasaan ini didasarkan pada nilai-nilai karakter yang diaplikasikan dalam aktivitas- aktivitas keseharian di sekolah.

D. Model Pembelajaran Pendidikan Karakter Terintegrasi