C. Pelaksanaan Pendidikan Karakter Terintegrasi di SMP Pangudi Luhur
1 Yogyakarta
Untuk mengimplementasikan pendidikan karakter terintegrasi di sekolah, diperlukan pengelolaan sumber daya manusia yang baik. Berikut
merupakan beberapa hal yang dilakukan SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkompeten: 1 perencanaan
penerimaan guru dan staf sesuai dengan kebutuhan sekolah, 2 mengorganisasikan kegiatan guru dan staf sesuai dengan bidang kerja
masing-masing, 3 memberikan pengarahan kepada guru dan staf agar bekerjasama untuk tercapainya tujuan, 4 melakukan pengawasan terhadap
pekerjaan para guru dan staf agar mereka bekerja sesuai dengan aturan-aturan yang sudah ditetapkan bersama, 5 meningkatkan profesionalisme para guru
dan staf, baik teknis maupun non-teknis, melaksanakan pembinaan karir dan kesejahteraan, serta menerapkan sistem penghargaan dan hukuman.
Pelaksanaan pendidikan karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta juga dilakukan secara terpadu melalui tiga jalur, yaitu:
1. Pengintegrasian dalam Mata Pelajaran dan Pembelajaran
Pendidikan karakter secara terintegrasi di dalam mata pelajaran adalah pengenalan nilai-nilai, diperolehnya kesadaran akan pentingnya
nilai-nilai, dan penginternalisasian nilai-nilai ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran, baik yang
berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran.
Pada dasarnya kegiatan pembelajaran di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, selain untuk menjadikan peserta didik menguasai kompetensi
materi yang ditargetkan, juga dirancang untuk menjadikan peserta didik mengenal, menyadaripeduli, dan mengintegrasikan nilai-nilai dan
menjadikannya perilaku sehari-hari. Nilai-nilai sudah mulai terintegrasi pada semua mata pelajaran, terutama pengembangan nilai peduli
lingkungan, sopan santun, kejujuran, kerjasama, sehat, religious, dan disiplin.
Pemahaman di atas diperkuat dengan beberapa simpulan melalui metode-metode
penelitian. Berikut
merupakan interpretasi
hasil wawancara tentang pelaksanaan pendidikan karakter di dalam
pembelajaran.
Tabel 14. Interpretasi Hasil Wawancara Pelaksanaan Pendidikan Karakter di Kelas
PELAKSA NAAN
Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Guru Bhs. Inggris
Guru Bhs. Indonesia WakasekG
uru Mtk Kesimpulan
Pelaksanaan PK di
kelaspembela jaran
- Contohnya, nilai
menghargai. Pokoknya saya
selalu membiasakan diri
kepada siswa-siswa
saya,”kalau ada yang berbicara
yang lain mendengarkan,
kalau ibu sedang berbicara ya yang
lain mesti mendengarkan,
nanti ada giliriannya bagi
siswa untuk berbicara,
bertanya, atau menyampaikan
sesuatu”. Itu menurut saya.
- Penanaman nilai-
nilai karakter itu saya lakukan melalui
pembiasaan mas. Siswa selalu saya
biasakan untuk tertib dan tanggung jawab.
Meskipun di awal- awal memang susah
ya, anak maunya sendiri. Tapi kalau
sudah diingatkan berkali-kali anak
menjadi sadar dan tau dengan
sendirinya.
- Misalnya, seorang
anak yang di dapati datang terlambat.
Saya selalu beruasaha untuk
Ya, untuk kegiatan
ekstrakuriku ler kami ada
22 kegiatan, dan untuk
pelaksanaan ya sendiri
pun, sejauh ini yang
saya cermati
banyak siswa yang
mengikuti kegiatan itu
dengan baik.
Misalnya, baru-baru
ini kamu telah
Pelaksanaan Pendidikan Karakter
di Kelas: 1.
Guru membiasakan diri kepada siswa
untuk menghargai orang lain,
berpendapat, bertanya, dan mau
mendengarkan.
2. Membiasakan dan
menamkan sikap disiplin, tanggung
jawab, tertib, datang tepat waktu,
dan tidak keluar kelas saat
pelajaran.
3. Bagi siswa yang
dirasa guru kelas mengalami
masalah, akan
- Ada lagi misalnya
mengenai kedisiplinan,
”pokoknya setelah pergantian mata
pelajaran, saya membiasakan diri
kepada siswa untuk datang tepat waktu
dan tidak ada yang
keluar ruangan”, itu sih yang selalu
saya tanamkan.
B1.PelPK. G.Ing
mengingatka, biasanya sampai tiga
kali kalau memang tetap mengulangi
biasanya langsung saya rujuk ke guru
BK.
- Contoh lai, misalnya
nilaikarakter tanggung jawab. Saat
anak diberikan tugas atau PR yang mesti
dikerjakan di rumah, ehh malah tidak
dikerjakan dan tidak di kumpul. Nah itu
biasanya kalau awal- awal saya ingtkan,
tapi kalau sudah menjadi kebiasaan ya
langsung saya rujuk ke guru BK.
B1.PelPK. G.Ind
mengadaka n kegiatan
LDKS untuk merancang
dan membakali
siswa membaut
proposal, menyusun
anggaran. Ya seperti
itu. B1.PelPK.
G.Mat segera di rujuk ke
guru BK, misalnya, berulang kali tidak
mengerjakan PR atau terlambat
sekolah meski sudah mendapat
peringatan dan teguran.
Berdasarkan interpretasi hasil wawancara tentang pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran di atas, disimpulkan bahwa: 1
Guru membiasakan diri kepada siswa untuk menghargai orang lain, berpendapat, bertanya, dan mau mendengarkan. 2 Membiasakan dan
menamkan sikap disiplin, tanggung jawab, tertib, datang tepat waktu, dan tidak keluar kelas saat pelajaran. 3 Bagi siswa yang dirasa guru kelas
mengalami masalah, akan segera di rujuk ke guru BK, misalnya, berulang kali tidak mengerjakan PR atau terlambat sekolah meski sudah mendapat
peringatan dan teguran. Pelaksanaan pendidikan karakter, selain dapat dilihat dalam
kegiatan pembelajaran di atas, penting bagi guru untuk melakukan penyesuaian dengan silabus, RPP, dan bahan ajar. Berikut merupakan
interpretasi hasil wawancara guru tentang kesesuaian pelaksanaan pendidikan karakter dengan silabus, RPP, dan bahan ajar.
Tabel 15. Interpretasi Hasil Wawancara Kesesuaian Pelaksanaan Pendidikan Karakter
PELAKSA NAAN
Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Guru Bhs.
Inggris Guru Bhs.
Indonesia Guru
Matematika Kesimpulan
Kesesuaian Silabus, RPP
dengan Pelaksanaan
Lalu tentu dalam
pelaksanaannya ya memang,
tidak selalu sama dengan
RPP ataupun silabus. Sifat
dari RPP, silabus, dan
bahan ajar disini adalah
mengembangka n dari yang
sudah ada dulu ya.
B3.KesPK. G.Ing
Ya tentu, tapi terkadang
memang tidak selalu sama ya
mas. Maksudnya,
saya selalu berusaha
semaksimal mungkin untuk
menyesuaikan dengan RPP
dan silabus yang saya
buat. B3.KesPK.
G.Ind Lalu ya
memang, apa yang tertera di
RPP dan silabus tidak selalu
sama “plek” juga dilakukan
di kelas. Ya gimana ya,
secara pribadi saya sebagai
guru matematika,
terkadang mengalami
kesulitan dalam hal ini.
B3.KesPK. G.Mat
Kesesuaian RPP dan Silabus terhadap
pelaksanaan di kelas tidak selalu
dilakukan sama persis oleh guru.
Namun, para guru berusaha semaksimal
mungkin menyesuaikan dan
mengembangkan dengan RPP dan
Silabus yang dibuat, tanpa menghilangkan
kesulitan yang dihadapi.
Berdasarkan interpretasi hasli wawancara di atas, disimpulkan bahwa kesesuaian pelaksanaan pendidikan karakter dengan RPP dan
silabus terhadap pelaksanaan di kelas tidak selalu dilakukan sama persis oleh guru. Namun, para guru berusaha semaksimal mungkin
menyesuaikan dan mengembangkan dengan RPP dan silabus yang dibuat, tanpa menghilangkan kesulitan yang dihadapi.
Selain hasil wawancara di atas, pelaksanaan kegiatan pembelajaran juga dilaksanakan melalui tiga tahapan kegiatan, yaitu pendahuluan, inti,
dan penutup. Masing-masing tahapan di dasarkan pada nilai-nilai karakter
yang ditargetkan melalui sikap dan perilaku yang dapat diamati. Berikut merupakan hasil hasil pengamatan terhadap pelaksanaan pengintegrasian
nilai-nilai karakter dalam mata pelajaran dan pembelajaran.
Tabel 16. Hasil Pelaksanaan Pengintegrasian Nilai-nilai Karakter
dalam Mata Pelajaran dan Pembelajaran
Pelaksanaan Pembelajaran
Hasil Observasi terhadap aktivitas di kelas Nilai Karakter
PENDAHULUAN a.
Guru datang tepat waktu sebelum memulai pelajaran di kelas.
b. Guru mengucapkan salam dengan
ramah kepada siswa ketika memasuki ruang kelas.
c. Berdoa sebelum membuka pelajaran.
d. Mengecek kehadiran siswa.
e. Mendoakan siswa yang tidak hadir
karena sakit atau karena halangan lainnya.
f. Memastikan bahwa setiap siswa
datang tepat waktu. g.
Menegur siswa yang datang terlambat dengan sopan.
h. Mengaitkan materikompetensi yang
akan dipelajari dengan karakter. i.
Dengan merujuk pada silabus, RPP, dan bahan ajar, guru menyampaikan
butir karakter
yang hendak
dikembangkan. Disiplin
Peduli, santun Religius
Disiplin Religius, peduli
Disiplin Disiplin, santun,
peduli Kreatif, tanggung
jawab Kreatif, tanggung
jawab
INTI Eksplorasi
1. Melibatkan peserta didik mencari
informasi yang luas dan dalam tentang topiktema materi yang dipelajari dari
berbagai sumber 2.
Menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran, seperti acctive learning,
eksperiential learning, dan belajar alam.
3. Memfasilitasi terjadinya interaksi
antarpeserta didik serta peserta didik dengan guru, lingkungan, dan media.
4. Melibatkan peserta didik secara aktif
dalam setiap kegiatan pembelajaran, seperti memberi kesempatan bertanya
dan menyampaikan pendapat..
5. Memfasilitasi peserta didik melakukan
percobaan di laboratorium, halam sekolah, dan lapangan.
6. Membiasakan peserta didik membaca
dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna.
Mandiri, berfikir logis, kreatif,
kerjasama Kreatif, kerjasama
Kerjasama, saling menghargai, peduli
lingkungan Rasa percaya diri,
mandiri Mandiri, kerjasama,
kerja keras Cinta ilmu, kreatif,
logis
Elaborasi Konfiramsi
7. Memfasilitasi peserta didik memlalui
pemberian tugas, diskusi, dan bertanya untuk memunculkan gagasan baru,
baik secara lisan maupun tulisan. 8.
Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan masalah,
dan bertindak tanpa rasa takut. 9.
Menfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran koorperatif dan
kolaboratif. 10.
Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar. 11.
Memfasilitasi peserta didikl membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik
lisan maupun tulisan, secara individual maupun kelompok.
12. Memfasilitasi peserta didik untuk
menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok.
13. Memfasilitasi peserta didik melakukan
pameran, turnamen, festifal, serta produk yang dihasilkan.
14. Memfasilitasi peserta didik melakukan
kegiatan yang menumbuhkan kebanggan dan rasa percaya diri
peserta didik.
15. Memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan, tertulis, isyarat, maupun hadiah terhadap
keberhasilan peserta didik.
16. Memberikan konfirmasi terhadap hasil
eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber.
17. Memfasilitasi peserta didik untuk
memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan.
18. Memberi kesempatan peserta didik
menjawab pertanyaan yang diberikan guru.
19. Memfasilitasi peserta didik untuk
menjawab pertanyaan siswa yang menghadapi kesulitan, dengan
menggunakan bahasa baku dan benar. 20.
Membantu menyelesaikan masalah siswa.
21. Memberi acuan agar peserta didk
dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi lebih jauh.
22. Memberi motivasi kepada peserta didik
yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
Kreatif, percaya diri, kritis, saling
menghargai, santun Kreatif, percaya
diri, kritis Kerjasama, saling
menghargai, tanggung jawab
Jujur, disipli, kerja keras, menghargai
Jujur, bertang jawab, percaya diri,
saling menghargai, mandiri, kerjasama
Percaya diri, saling menghargai, kerja
sama Percaya diri, saling
menghargai, mandiri, kerjasama
Percaya diri, saling menghargai,
mandiri, kerjasama Saling menghargai,
percaya diri, santun, kritis, logis
Percaya diri, santun, kritis, logis
Memahami kelebihan dan
kekurangan diri sendiri
Peduli, santun Percaya diri
Peduli Kritis
Peduli, percaya diri
PENUTUP 23.
Guru bersama-sama dengan peserta didik danatau sendiri membuat
rangkumansimpulan pelajaran. 24.
Guru melakukan penilaian danatau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
25. Guru memberikan umpan balik
terhadap proses dan hasil pembelajaran.
26. Guru merencanakan kegiatan tindak
lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling danatau memberikan tugas, baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.
27. Guru menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Mandiri, kerjasama, kritis, logis
Jujur, mengetahui
kelebihan dan
kekurangan Menghargai,
percaya diri,
santun, logis, kritis Peduli,
tanggung jawab, kerja sama
Tanggung
jawab, peduli
Dari hasil pengamatan di atas, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran di kelas dilakukan
dengan tiga kegiatan pokok, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Masing-masing kegiatan memiliki aktivitas-aktivitas
pendidikan karakter yang di dasarkan pada nilai-nilai karakter. Misalnya, guru mengajak berdoa sebelum memulai pelajaran, mengecek daftar hadir,
menegur siswa yang datang terlambat, memberikan kesempatan untuk bertanya dan menyampaikan pendapat, memberikan motivasi, memberikan
umpan balik, merencanakan kegiatan pertemuan selanjutnya, dan menutup kegiatan pembelajaran dengan doa, merupakan aktivitas-aktivitas
pembelajaran yang di dasarkan pada nilai-nilai karakter religius, disiplin, tanggung jawab, peduli, menghargai, dan kerja keras.
2. Pengintegrasian dalam Muatan Lokal
Nilai-nilai dijabarkan pada mata pelajaran, termasuk mata pelajaran muatan lokal. Muatan lokal yang diterapkan adalah Bahasa Jawa dan
akuntansi yang merupakan ciri khas budaya dan harus dikembangkan serta dipertahankan. Sekolah diharapakan memiliki ciri khas yang dapat
dibanggakan dan berbasis pada kearifan lokal serta ikut membentuk karakter para peserta didik agar tidak terjerumus pada westernisasi yang
hanya bangga pada hasil budaya negara lain tetapi justru melupakan akar budaya nasionalnya sendiri. Disamping latar belakang tersebut penerapan
muatan lokal berupa Bahasa Jawa, SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta juga mengacu para peraturan daerah kota Yogyakarta No. 5 Tahun 2008
tentang Sistem Penyelenggaraan Pendidikan. Mata pelajaran akuntansi, khusus diberikan kepada kelas IX. Mata
pelajaran ini merupakan keterampilan perlu diberikan kepada perserta didik agar peserta didik dapat mengembangakan kecakapan hidup life
skills yang meliputi keterampilan dalam akurasi. Mata pelajaran akuntasi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: a
mampu mengembangkan pengetahuan dalam mata pelajaran akuntasi, b memiliki rasa estetika, apresiasi tehadap kemampuan yanbg dimiliki
secara optimal, dan memiliki sikap professional dan kewirausahaan. Kedua muatan lokal ini sudah mengintegrasi pada nilai-nilai
karakter yang ditargetkan, terutama nilai peduli lingkungan, kejujuran,
sopan santun, dan disiplin. Nilai-nilai tersebut dituangkan ke dalam indikator dan kegiatan pembelajaran pada silabus dan RPP.
3. Pengintegrasian melalui Kegiatan Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka. Kegiatan tersebut dilaksanakan
di dalam danatau di luar lingkungan sekolah dalam rangka memperluas pengetahuan, meningkatkan keterampilan, dan menginternalisasi nilai-nilai
atau aturan-aturan agama serta norma-norma sosial baik lokal, nasional, maupun global untuk membentuk pribadi yang utuh. Dengan kata lain,
kegiatan pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar jam pelajaran yang ditujukan untuk membantu perkembangan peserta didk,
sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus dilakukan oleh pendidik dan atau tenaga
kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah.
Berikut merupakan hasil wawancara guru tentang kegiatan pengembangan diri di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.
Tabel 17. Interpretasi Hasil Wawancara Pelaksanaan Pendidikan Karakter
dalam Kegiatan Pengembangan Diri
PELAKSA NAAN
Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Guru Bhs. Inggris
Guru Bhs. Indonesia
WakasekG uru Mtk
Kesimpulan Pelaksanaan
PK pada kegiatan
pengemban gan diri
- Ya, dalam kegiatan OSIS
tentu saya selalu menekankan kedisiplinan,
kejujuran, menghargai orang lain, dan tanggung
jawab.
- Seperti yang terjadi terjadi
baru-baru ini dalam latihan koor
mempersiapkan misa. Sebelumnya saya sudah
menginformasikan bahwa teks lagu boleh dibawa
pulang untuk dipelajari, tapi jangan lupa dibawa
saati latihan lagi. Apa yang terjadi, saat latihan malah
banyak yang tidak membawa teks, nah ini kan
sudah salah satu bentuk nilai tanggung jawab
sebetulnya. Akhirnya mereka menjadi tahu, dan
harapannya untuk latihan- latihan selanjutnya tidak
diulang lagi.
- Ya sama, seperti dalam
mempersiapkan acara class meeting di tanggal 15
Desember ini. Sebelumnya memang sudah
dipersiapkan, misalnya dengan pelatihan untuk
siswa LDKS. Disan saya sebagai salah satu
pemateri yang mengajarkan kepada siswa
bagaimana membuat proposal, terus bagaiman
menyusun anggaran, yang dalam hal ini diberikan
oelh guru yang berkompeten mengenai
bidang akuntansi ya.
B2.PelPK. G.Ing
Misalnya, seorang anak
yang di dapati datang
terlambat. Saya selalu
beruasaha untuk
mengingatka, biasanya
sampai tiga kali kalau memang
tetap mengulangi
biasanya langsung saya
rujuk ke guru BK.
Contoh lai, misalnya
nilaikarakter tanggung
jawab. Saat anak diberikan
tugas atau PR yang mesti
dikerjakan di rumah, ehh
malah tidak dikerjakan dan
tidak di kumpul. Nah itu
biasanya kalau awal-awal saya
ingtkan, tapi kalau sudah
menjadi kebiasaan ya
langsung saya rujuk ke guru
BK. B2.PelPK.
G.Ind Ya, untuk
kegiatan ekstrakuriku
ler kami ada 22 kegiatan,
dan untuk pelaksanaan
ya sendiri pun, sejauh
ini yang saya
cermati banyak
siswa yang mengikuti
kegiatan itu dengan
baik. Misalnya,
baru-baru ini kamu
telah mengadaka
n kegiatan LDKS untuk
merancang dan
membakali siswa
membaut proposal,
menyusun anggaran.
Ya seperti itu.
B2.PelPK. G.Mat
Pelaksanaan Pendidikan Karakter
di Pengembangan Diri:
1. Menekankan sikap
disiplin, menghargai, jujur,
dan bertanggungjawab
dalam kegiatan OSIS.
2. Mengadakan
latihan koorpaduan suara
rutin setiap minggu, selain
untuk mengasah skill dalam
bernyanyi dan bermusik juga
menanamkan sikap tanggung jawab
dan disiplin.
3. Mengadakan
kegiatan LDKS, dan mengenalkan
cara membuat proposal, anggaran,
dan laporan pertanggungjawaba
n.
4. Bagi siswa yang
dirasa guru kelas mengalami
masalah, akan segera di rujuk ke
guru BK
Berdasarkan interpretasi hasil wawancara guru tentang kegiatan pengembangan diri di atas, dapat disimpulkan bahwa: 1 Menekankan
sikap disiplin, menghargai, jujur, dan bertanggung jawab dalam kegiatan OSIS. 2 Mengadakan latihan koorpaduan suara rutin setiap minggu,
selain untuk mengasah skill dalam bernyanyi dan bermusik juga menanamkan sikap tanggung jawab dan disiplin. 3 Mengadakan kegiatan
LDKS, dan mengenalkan cara membuat proposal, anggaran, dan laporan pertanggungjawaban. 4 Bagi siswa yang dirasa guru kelas mengalami
masalah, akan segera di rujuk ke guru BK. Kegiatan pengembangan diri di bawah bimbingan konselorguru
BK, guru, atau tenaga kependidikan dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan
antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan
karier peserta didik serta kegiatan ekstrakurikuler, seperti yang tercantum dalam struktur kurikulum SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta di atas. Pada
umumnya, program tersebut dilaksanakan satu kali dalam seminggu dan dilaksanakan setelah jam pelajaran selesai sesuai dengan jadwal yang telah
diatur. Kegiatan pengembangan diri terbagi menjadi dua kegiatan, yaitu
kegiatan wajib dan kegiatan pilihan. Kegiatan wajib diberikan kepada kelas VII dan VIII, yaitu pramuka dan Bahasa Inggris. Sedangkan kegiatan
pilihan adalah olimpiade MIPA dan IPS, jurnalistik, English club, PMR,
seni tari krasi barudance, paduan suara, orchestra, basket, taekwondo, Bulutangkis, Internet, Band, karate, Bahasa Mandarin, Bahasa Jepang,
Cheerleader, Futsal, KIR, tonti, gamelan, dan sepak bola. Selain untuk mengembangkan bakat, minat, kemampuan, dan
kreatifitas peserta didik, setiap kegiatan pengembangan diri juga di dasarkan pada nilai-nilai karakter yang ditargetkan oleh sekolah. Berikut
merupakan kegiatan pengembangan diri yang dilakukan di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta:
Tabel 18. Hasil Pelaksanaan Pengintegrasian Pendidikan Karakter
Melalui Kegiatan Pengembangan Diri
No. Kegiatan
Pengembangan Diri
Nilai-nilai yang ditanamkan
Strategi A.
Bimbingan dan Konseling
1. Kemandirian
2. Percaya diri
3. Kerja sama
4. Demokratis
5. Sopan santon
6. Berfikir kreatif
7. Sopan santun
8. Kejujuran
9. Kedisiplinan
10. Peduli
11. Komunikatif
12. Kebersihan diri dan
lingkungan 1
Bimbingan Klasikal 2
Konseling Individual 3
Bimbingan Karier 4
Perencanaan individual melalui angket peminatan
5 Perencanaan Individual
6 Experiential learning
7 Dinamika kelompok
B. Kegiaran
Ekstrakurikuler Kepramukaan
1. Demokratis
2. Disiplin
3. Kerja sama
4. Peduli sosial dan
lingkungan 5.
Rasa kebangsaan 6.
Toleransi 7.
Cinta damai 8.
Kerja keras 1
Latihan terprogram setiap hari Jumat
2 Latihan kepemimpinan
3 Penegakan disiplin dan tata
tertib 4
Berorganisasi
UKS dan PMR 1
Peduli sosial 2
Toleransi 3
Disiplin 4
Komunikatif Latihan terprogram
OSIS 1
Tanggung Jawab 2
Keberanian 3
Tekun 4
Sportivitas 5
Mandiri 6
Demokratis 7
Cinta damai 8
Peduli lingkungan 9
Cinta tanah air 10
Keteladanan 11
Kesabaran 12
Pantang menyerah 13
Kerja sama 14
Kreatif dan inovtif 15
Disiplin 16
Kejujuran 17
Kerja keras 18
Kepedulian sosial 1
Latihan terprogram 2
Latihan kepemimpinan 3
Penegakan disiplin dan tata tertib
4 Mengadakan MOS
5 Pentas seni budaya
6 berorganisasi
Olahraga 1.
Sportifitas 2.
Menghargai prestasi 3.
Kerja keras 4.
Cinta damai 5.
Disiplin jujur 6.
Kepedulian 1 Latihan terprogram futsal,
bulu tangkis, basket, tekwondo 2.
Mengikuti kompetsi internal dan eksternal
Kerohanian 1. Religious
2. Rasa kebangsaan 3.
Cinta tanah air 1 .Peringatan hari sekolah dan
hari besar agama 2. Paduan suarakoor
6. Kegiatan keagamaan
7. Perayaan ekaristimisa
Seni budaya 1. Disiplin
2. Jujur 3.
Peduli budaya 4.
Peduli sosial 5.
Cinta tanah air 6.
Semangat kebangsaan 1.
Latihan rutin 2.
Mengikuti vocal group 3.
Mengikuti les musik dan piano
4. Berkompetisi internal dan
eksternal 5.
Pagelaran seni Festifval
sekolah 1.
Kreatifitas 2.
Kerja sama 3.
Tanggung jawab 4.
Kepemimpinan 5.
Cinta budaya 1.
Pagelaran seni dan music 2.
Perlombaan internal sekolah 3.
Peringatan hari besar nasionalagama
Berdasarkan hasil observasi pada tabel di atas, beberapa kegiatan pengembangan diri yang dikembangkan adalah layanan bimbingan dan
konseling, pramuka, PMRUKS, OSIS, olahraga, kerohanian, seni budaya, dan festival sekolah. Masing-masing kegiatan selalu didasarkan pada nilai-
nilai karakter yang kemudian dilakukan melalui strategi yang berbeda pula. Misalnya, nilai sopan santun dan kerjasama dalam bimbingan
konseling dilakukan melalui strategi layanan bimbingan klasikal, sedangkan nilai sportifitas dan kerohanian dalam kegiatan olahraga dan
kerohanian, dilakukan dengan starategi latihan rutin satu kali dalam satu minggu.
4. Pengintegrasian dalam Seluruh Aktivitas Pembiasaan di Sekolah
Pendidikan karakter juga dilakukan melalui pembiasaan rutin, spontan, dan keteladanan. Berikut merupakan penerapan pendidikan
karakter secara terperinci: 1
Pembiasaan Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal, meliputi upacara bendera, senam, doa bersama doa pagi, angelusdoa siang,
dan doa pulang, ketertiban, kesehatan diri. 2
Pembiasaan Spontan, yaitu kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus, meliputi pembentukan perilaku memberi senyum, salam, sapa,
membuang sampah pada tempatnya, budaya antri, sopan santun, mengatasi silang pendapat pertengkaran, saling mengingatkan ketika
melihat pelanggaran tata tertib sekolah, kunjungan rumah,
pengumpulan uang bagi teman yang sedang sakit atau mengalami musibah, kesetiakawanan sosial, dan kepedulian antar siswa.
3 Pembiasaan Keteladanan, dalam bentuk perilaku sehari-hari di
sekolah, meliputi berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca, memuji kebaikan dan keberhasilan orang lain, dan datang
tepat waktu. Pelaksanaan pendidikan karakter di SMP Pangudi Luhur 1
Yogyakarta juga dilakukan melalui aktivitas sebagai berikut:
Tabel 19. Pengintegrasian Nilai Karakter Melalui Kegiatan Rutin
No Nilai-nilai Karakter
Bentuk Pelaksanaan Kegiatan 1.
Religius 1.
Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran dengan dipimpin oleh siswa sendiri secara terjadwal dan
bergiliran melalui speaker di ruang wakasek yang diperdengarkan di setiap kelas, menggunakan buku
panduan dan kesesuian pada bacaan kitab suci pada hari tersebut.
2. Setiap pukul 12.00 WIB, selalu ada doa Angelus
Malaikat Tuhan yang dilakukan oleh siswa sendiri secara terjadwal dan bergiliran melalui speaker di
ruang wakasek yang diperdengarkan di setiap kelas. 3.
Setiap awal, akhir, dan pergantian jam pelajaran, siswa memberi salam kepada guru.
4. Melakukan perayaan ekaristi pada hari-hari besar
sekolah atau memperingati hari raya sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.
5. Memberikan kesempatan kepada semua peserta didik
untuk melakukan
ibadah perayaan
ekaristi, pembinaan penerimaan sakramen krisma, dan
persiapan paduan suara untuk perayaan ekaristi. 6.
Anak diminta mengucapkan salam sebelum dan sesudah kegiatan, jika bertemu dengan guru, bicara
dan bertindak dengan memperhatikan sopan dantun. 7.
Anak dibiasakan untuk mengucapkan terima kasih, maaf, permisi, dan tolong.
8. Mengetuk pintu sebelum masuk ke dalam ruangan
orang lain. 9.
Mementi izin untuk menggunakan barang orang lain. 10.
Menghargai barang milik orang lain, dengan tidak mencuri dan pembiasaan mengembalikan barang
yang bukan miliknya di loker penyediaan barang
yang hilang. 2.
Kejujuran 1.
Menyediakan tempat temuan barang hilang di sekolah.
2. Transparansi laporan keuangan sekolah kepada
guru dan pihak berkepentingan. 3.
Menyediakan kotak saran dan pengaduan 4.
Larangan mencontek saat ujian 3.
Bertanggung Jawab 1.
Mengerjakan PR yang diberikan guru kepada siswa dalam setiap mata pelajaran yang ada di sekolah.
2. Siap sedia menerima risiko dan sanksi ketika
melakukan pelanggaran tata tertib sekolah, dan berani memperbaikinya.
3. Berani meminta maaf kepada orang lain saat
berbuat salah 4.
Mengembalikan barang yang dipinjam dari sekolah atau orang lain dan mengembalikannya pada tempat
semula. 4.
Hidup Sehat 1.
Membiasakan diri dengan membawa bekal dari rumah dan memakannya saat jam istirahat
2. Mencuci tangan dengan air bersih saat sebelum dan
sesudah melakukan aktivitaskegiatan yang membuat tangan kotor.
3. Berpakaian rapi dan bersih sesuai dengan tata tertib
yang berlaku di sekolah. 4.
Menggunakan sepatu dan kaos kaki yang bersih dan sudah dicuci.
5. Mandi dan menyampo rambut seusai pelajaran
olahraga 6.
Membiasakan minum air yang cukup dan membawa bekal air dari rumah.
7. Disediakan kantin sekolah yang sehat dan bersih,
dan melarang jajan di luar sekolah. 5.
Kedisiplinan 1.
Membuat catatan kehadiran pendidik dan peserta didik, baik di kantor guru maupun di dalam kelas.
2. Pukul 07.00 WIB, semua siswa harus sudah berada
di sekolah dengan toleransi 15 menit. Siswa pulang sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
3. Waktu sekolah mulai pukul 07.00 WIB
a. Hari Senin sampai dengan Kamis berakhir
pukul 13.05 WIB b.
Hari Jumat berakhir pukul 10.50 WIB c.
Hari Sabtu berakhir pukul 12.25 WIB 4.
Siswa diharapkan 147apid 15 menit sebelum bel masuk.
5. Siswa yang terlambat 147apid wajib minta izin
masuk kelas kepada Guru PiketWali KelasGuru BK. Setiap hari keterlambatan diberi sanksi
menuliskan refleksi 1 halaman folio dengan menggunakan bahasa Indonesia, 2 kali terlambat
menulis dengan bahasa Jawa 2 halaman, 3 kali terlambat menulis 3 halaman folio dengan bahasa
Inggris Setelah 3 tiga kali terlambat atau melakukan pelanggaran terhadap tata tertib ini,
orang tuawali
dipanggil ke
sekolah untuk
pembinaan siswa dan siswa tersebut mendapat sanksi kebersihan lingkungan.
6. Bel panjang tiga kali 3X: tanda awal dan akhir
sekolah, awal dan akhir istirahat, bel pendek dua kali 2X : tanda pergantian jam pelajaran.
7. Para siswa wajib mengenakan pakaian seragam
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, 148apid an bersih.
8. Panjang celana untuk putra 5 cm di atas lutut dan
untuk putri panjang rok 5 cm di bawah lutut. 9.
Pada saat mengikuti pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, siswa wajib memakai
seragam olah raga dari sekolah, sepatu dan kaos kaki menyesuaikan dengan hari dimana kelas
tersebut berolahraga.
10. Pegawai tata usaha harus datang tepat waktu seperti
yang tercantum pada peraturan. 11.
Bila berhalangan hadir ke sekolah, maka harus ada surat pemberitahuan ke sekolah.
12. Kerapian dan kebersihan pakaian, dicek setiap hari
oleh seluruh guru, diawali oleh guru jam pertama. Siswa
yang tidak
berpakaian rapi
diminta merapikannya dan diberitahu cara berpakaian yang
rapi kriteria rapi dapat dilihat di peraturan sekolah, seperti
baju dimasukan,
atribut lengkap,
menggunakan kaos
kaki, dan
sepatu yang
ditentukan. 13.
Kerapian rambut, dicek setiap hari oleh setiap guru, panjang ukuran rambut tidak boleh kena telinga dan
krah baju laki-laki. Apabila menemukan siswa yang rambutnya tidak sesuai dengan aturan yang
ditetapkan, maka diminta untuk mencukur rambut dan diberi waktu tenggan tiga hari, sekirannya
masih membandel maka rambut siswa yang bersangkutan akan dipotong oleh gurupetugas yang
ditunjuk oleh sekolah.
14. Guru dan pegawai sekolah berpakaian rapi dan
bersih. 15.
Siswa dan setiap anggota sekolah dibiasakan mengambil sampah dan membuangnya pada tempat
yang sudah disediakan. 16.
Meminjam dan mengembalikan sendiri buku perpustakaan pada petugas perpustakaan.
6. Nilai Diri
a. Kerja Keras
b. Percaya Diri
c. Berjiwa
Wirausaha d.
Berpikir Logis, Kritis,
Kreatif, dan 1.
Belajar dan berusaha sebaik-baiknya saat mendapat tugas dari guru.
Berusaha keras mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas yang diberikan.
2. Berani maju dan tampil di depan kelas menceritakan
gagasan dan pemikiran siswa saat pelajaran di kelas maupun kegiatan-kegiatan sekolah.
3. Berani berjualan di sekolah yang kemudian
Inovatif e.
Mandiri f.
Ingin Tahu g.
Cinta Ilmu ditawarkan kepada teman dan para guru, guna
membantu orang tua dan mendapat keuntungan. 4.
Berani menyampaikan pendapat, gagasan, ide, dan pemikiran secara kritis kepada guru saat pelajaran
di kelas maupun di luar kelas. 5.
Siswa memiliki sikap dan perilaku tidak tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-
tugasnya. 6.
Siswa memiliki sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih dalam dan meluas
dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. 7.
Nilai Sosial a.
Sadar akan hak dan
kewajiban diri dan orang lain
b. Patuh pada
aturan-aturan sosial
c. Menghargai
karya dan prestasi orang
lain d.
Santu e.
Demokrasi 1.
Mengumpulakan sembako yang berisikan beras, sabun, pasta gigi, minyak, dll, kepada siswa baru
yang kemudian akan disumbangkan kepada pihak yang membutuhkan.
2. Mengumpulakn sumbangan setiap hari jumat melalui
kolekte mingguan,
yang kemudian
akan disumbangkan pada yang membutuhkan.
3. Mengumpulkan sumbangan pada momen tertentu,
seperti gempa bumi, kebakaran, banjir, ada anggota sekolah yang mengalami musibahkematian.
4. Mengunjungi teman yang sakit.
8. Peduli Lingkungan
1. Membiasakan anak untuk membuang sampah pada
tempatnya. 2.
Petugas kebersihan sekolah membersihkan sampah pada pagi hari dan membuangnya pada tempat
pembuangan akhir
SMP Pangudi
Luhur 1
Yogyakarta. 3.
Guru melaksanakan piket secara berkelompok untuk melihat kebersihan lingkungan.
4. Mengambil samapah yang berserakan.
5. Piket kelas silakukan oleh siswa secara berkelompok
setelah pulang sekolah sesuai daftar piket. 6.
Siswa secara individu menata bangku dann kursi setiap hari supaya terlihat rapi.
7. Siswa menata bangku danb kursi secara individu
setelah pulang sekolah. 8.
Tidak mencoret tembok atau bangkukursifasilitas sekolah.
Bagi yang
mencoret diberi
sanksi membersihkan atau mengecet ulang.
9. Nilai Kebangsaan
Nasionalis dan Menghargai
Keberagaman 1.
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
2. Menyanyikan lagu kebangsaan setiap upacara
bendera dan peringatan hari-hari nasional 3.
Memajang foto presidan dan wakil presiden serta lambang negara.
4. Memajang foto-foto pahlawan
5. Menggunakan produk dalam negeri.
6. Siswa dengan yakin menyilangkan tangan kanan di
dada saat menyanyikan lagu mars Pangudi Luhur.
7. Menampilkan pentas seni budaya pada kegiatan-
kegiatan tertentu, seperti saat MOS sebagai wujud menghargai keberagaman yang ada pada peserta
didik.
Tabel 20. Pengintegrasian Nilai Karakter Melalui Kegiatan Spontan
No Nilai-nilai Karakter
Bentuk Pelaksanaan Kegiatan 1.
Religius 1.
Mengingatkan peserta
didik yang
tidak melaksanakan ibadahtidak mengikuti perayaan
ekaristi saat memperingati hari0hari besar sekolah. 2.
Menegur dan mengingatkan petugas doa sebelum memulai pelajaran, doa angelus, dan doa sebelum
pulang sekolah. 3.
Memperingatkan jika tidak mengucapkan salam. 4.
Miminta maaf jika melakukan kesalahan. 2.
Kejujuran 1.
Memperingatkan siswa yang mencontek saat ujian. 2.
Memperingatkan siswa yang mencontoh PR temannya.
3. Menegur dan memperingtakan siswa yang tidak
membayar barang yang diambil di kantin kejujuran. 4.
Memberikan alasan yang benar saat siswa terlambat datang ke sekolah kepada guru BK.
5. Meminta izin kepada guru mata pelajaran saat
merasa tidak enak badan, dan datang meminta obat kepada guru BK kemudian istirahat di ruang UKS.
3. Bertanggung Jawab
1. Mengerjakan PR yang diberikan guru kepada siswa
dalam setiap mata pelajaran yang ada di sekolah. 2.
Berani meminta maaf kepada orang lain saat berbuat salah
3. Mengembalikan barang yang dipinjam dari sekolah
atau orang lain dan mengembalikannya pada tempat semula.
4. Hidup Sehat
1. Menggunakan masker penutup hidung saat merasa
sedang sakit flu, agar tidak menulur pada teman- temannya.
2. Mencuci tangan dengan air bersih saat sebelum dan
sesudah melakukan aktivitaskegiatan yang membuat tangan kotor.
3. Memperingatkan siswa yang tidak mandi dan
menyampo rambut seusai pelajaran olahraga 4.
Memperingatkan siswa yang tidak mencuci sepatu dan kaos kaki sehingga mengeluarkan bau tidak
sedap. 5.
Kedisiplinan 1.
Memperingatkan siswa yang tidak dengan segera mengembalikan buku perpustakaan tepat waktu pada
petugas perpustakaan. 2.
Memperingatkan siswa yang berpakaian tidak rapi, rambut panjang, dan tidak memakai atribut seperti
pada peraturan yang sudah ditetpkan.
3. Menegur dan memperingatkan siswa yang tidak
menggunakan atribut saat melakukan upacara hari senin.
4. Memberikan sanksi langsung kepada siswa yang
didapati datang terlambat lebih dari tiga kali. 5.
Melerai pertengkaran yang terjadi di sekolah. 6.
Menegur dan memperingatkan siswa yang tidak mengerjakan PR.
6. a. Nilai Diri
b. Kerja Keras\ c. Percaya Diri
d. Berjiwa Wirausaha
e.
Berpikir Logis, Kritis, Kreatif,
dan Inovatif f.
Mandiri g.
Ingin Tahu h.
Cinta Ilmu 1.
Berani maju dan tampil di depan kelas saat diminta segera maju ke depan kelas.
2. Meminjamkan barang yang dimiliki kepada teman di
kelas. 3.
Berani dengan segera menyampaikan pendapat, gagasan, ide, dan pemikiran secara kritis kepada
guru saat pelajaran di kelas maupun di luar kelas. 4.
Segera datang ke perpustakaan saat diminta mencari tugas di perpustakaan secara spontan.
5. Segera mengacungkan tangan saat tidak mengerti
mater yang disampaikan oleh guru. 6.
Segera melapor kepada guru saat mendapati siswa yang sedang sakit.
7. Nilai Sosial
a. Sadar akan hak
dan kewajiban diri dan orang
lain b.
Patuh pada aturan-aturan
sosial c.
Menghargai karya dan
prestasi orang lain
d. Santun
e. Demokrasi
1. Mengumpulkan sumbangan pada momen tertentu,
seperti gempa bumi, kebakaran, banjir, ada anggota sekolah yang mengalami musibahkematian.
2. Mengunjungi teman yang sakit.
3. Mengucapkan selamat kepada siswa yang
mendapatkan prestasi. 4.
Melayat apabila ada orangtuawali murid yang meninggal dunia.
5. Mengucapkan salam saat berpapasan dengan guru
dan orang yang lebih tua. 6.
Menyanyikan lagu mars Pangudi Luhur dengan semangat dan gembira saat upacara bendera.
7. Membantu guru yang mengalami kesulitan saat
membawa media ke kelas 8.
Peduli Lingkungan 1.
Siswa merapikan meja tempat duduk guru dengan segera sebelum pergantian jam pelajaran.
2. Siswa segera membuang sampah di tempat sampah
dan segera mengambil sampah yang berserakan. 3.
Siswa segera melakukan piket kelas setelah pulang sekolah sesuai daftar piket.
4. Siswa segera menata bangku dan kursi secara
individu setelah pulang sekolah. 5.
Siswa segera membantu guru menyiapkan media, seperi viewer, LCD, dan menutup hordeng saat akan
memulai pelajaran. 9.
Nilai Kebangsaan Nasionalis dan
Menghargai Keberagaman
1. Siswa mengucapkan terima kasih saat pelajaran
telah usai kepada guru. 2.
Menyanyikan lagu kebangsaan setiap upacara bendera dan peringatan hari-hari nasional dengan
semangat.
3. Siswa dengan yakin menyilangkan tangan kanan di
dada saat menyanyikan lagu mars Pangudi Luhur. 4.
Guru menghargai keberagaman budaya, agama, etnis, dan suku peserta didik.
Tabel 21. Pengintegrasian Nilai Karakter Melalui Kegiatan Keteladanan
No Nilai-nilai Karakter
Bentuk Pelaksanaan Kegiatan 1.
Religius 1.
Guru ikut berdoa bersama peserta didik sebelum dan sesudah jam pelajaran.
2. Semua guru dan tenaga kependidikan mengikuti
perayaan ekaristimisa bersama sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.
3. Guru menjadi model yang baik dalam berdoa. Ketika
berdoa, maka guru memberi contoh dengan berdoa secara khusuk.
4. Saat guru memberi contoh berdoa, guru
menggunakan bahasa indonesia yang baik dan mudah dimengerti oleh siswa.
2. Kedisiplinan
1. Pukul 07.00 WIB, semua guru harus sudah berada di
sekolah, dan terkhusus bagi guru piket harus datang lebih awal guna menyambut siswa di dekat gerbang
masuk sekolah. 2.
Pegawai tata usaha harus datang dan pulang tepat waktu seperti yang sudah ada dalam tata tertib
karyawan. 3.
Guru memberi contoh mengambil sampah yang berserekan dan membuang sampah pada tempat
yang sudah disediakan. 4.
Guru memberikan contoh berbicara yang santon dan sopan.
5. Guru pun harus memberikan contoh mengucapkan
terima kasih. 6.
Minta maaf 7.
Memberi penghargaan dan ucapan selamat kepada siswa yang berprestasi
8. Menghargai pendapat siswa yang mengungkapkan
ide dan gagasannya. 3.
Peduli Lingkungan 1.
Guru memberi contoh mengambil sampah yang berserekan dan membuang sampah pada tempat
yang sudah disediakan. 2.
Guru dan tenaga kependidikan sekolah kerja bakti membersihkan
lingkungan sekolah
bersamaan dengan siswa.
3. Menanam pohon dan tanaman hias sehingga
lingkungan sekolahan tampak bersih dan nyaman. 4.
Sekolah membuat taman sekolah dengan tempat duduk di sekitarnya sehingga tampak lebih asri dan
nyaman. 4.
Nilai Sosial 1.
Guru dan tenaga kependidikan mengumpulkan sumbangan pada momen tertentu, seperti gempa
bumi, kebakaran, banjir, ada anggota sekolah yang mengalami musibahkematian.
2. Guru dan tenaga kependidikan ikut mengunjungi
teman yang sakit. 3.
Guru mengucapkan selamat kepada siswa yang mendapatkan prestasi.
4. Guru ikut melayat apabila ada orangtuawali murid
yang meninggal dunia. 5.
Guru menyapa dan mengucapkan salam saat berpapasan dengan guru dan orang yang lebih tua.
6. Guru memberikan contoh kepada siswa dengan
membantu siswa
yang mengalami
kesulitan memahami materi pembelajaran dengan empatik dan
kesabaran. 5.
Kejujuran 1.
Guru memberikan penilaian secara obyektif kepada semua siswa
2. Guru menepati janji yang dibuat kepada siswa baik
saat pelajaran di kelas maupun di luar kelas. 6.
Nilai Kebangsaan Nasionalis dan
Menghargai Keberagaman
1. Siswa mengucapkan terima kasih saat pelajaran
telah usai kepada guru. 2.
Menyanyikan lagu kebangsaan setiap upacara bendera dan peringatan hari-hari nasional dengan
semangat. 3.
Guru tidak membeda-bedakan setiap peserta didik yang memiliki latar belakang budaya, agama, dan
suku yang beranekaragam.
Selain dalam kegiatan pembelajaran di kelas, kegiatan yang di dasarkan pada muatan lokal, dan kegiatan pengembangan diri, penanaman
nilai karakter juga dilakukan dalam kegiatan pembiasaan. Kegiatan pembiasaan yang dimaksud adalah kegiatan pembiasaan rutin, pembiasaan
spontan, dan pembiasaan keteladanan. Ketiga kegiatan pembiasaan ini didasarkan pada nilai-nilai karakter yang diaplikasikan dalam aktivitas-
aktivitas keseharian di sekolah.
D. Model Pembelajaran Pendidikan Karakter Terintegrasi