E. Kerangka Pikir
20 Nilai Karakter di SMP
PENDIDIKAN KARAKTER KURIKULUM
SMP Diintegrasikan
Pembelajaran
Diimplementasikan
Diaplikasikan
Manajemen Sekolah Pengembangan Diri
Perencanaan Pelaksanaan
Evaluasi Perencanaan
Pelaksanaan
Evaluasi
Perencanaan Pelaksanaan
Evaluasi
Tindak lanjut Tindak lanjut
Tindak
lanjut
Silabus, RPP, Bahanbuku ajar
tujuan, input, aktivitas,
pengaturan,
Pendahuluan, Inti eksplorasi,
kolaborasi, konfirmasi,
penutup
RKS dan RAKS RKS dan RAKS
Pramuka, OSIS, PMRUKS, MOS,
Upacara Bendera, Seni Budaya,
Festival Sekolah Peningkatan
Pengetahuan dan Pemahaman,
Penumbuhan, dan Perilaku
Melihat kerangka pikir di atas, semakin dipahami bahwa untuk mencapai 20 nilai karakter yang di design pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan adalah perlu kerja sama yang kuat antar pemerintah dan pelaku pendidikan karakter. Pelaku pendidikan karakter yang dimaksud adalah para guru
mata pelajaran dan pembimbing di sekolah, termasuk di dalamnya adalah guru BK. Semua pelaku pendidikan karakter akan bekerja sama menginternalisasikan
nilai-nilai karakter kepada para siswa. Pendidikan karakter menjadi inti sebagai sebuah titik acuan pelaksanaan
pembelajaran di sekolah. Pendidikan karakter kemudian diintegrasikan pada konsep kurikulum, termasuk di SMP. Konsep pendidikan karakter dituangkan
pada pada tiga hal pokok, yaitu pendidikan terintegrasi pada mata pelajaran dan pembelajaran, terintegrasi pada manajemen sekolah, dan terintegrasi pada
kegiatan pengembangan diri. Pada setiap hal pokok yang terintegrasi pendidikan karakter masing-
masing memiliki tahapan proses, yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut. Perencanaan dan pelaksanaan pendidikan terintegrasi pada mata
pelajaran dan pembelajaran, dilaksanakan dalam bentuk penyusunan silabus, RPP, dan pembuatan bahanbuku ajar tujuan, input, aktivitas, pengaturan, peran,
sedangkan pada peroses pembelajaran terdapat tiga proses, yaitu pendahuluan, inti eksplorasi, kolaborasi, konfirmasi, penutup.
Perencanaan dan pelaksanaan pendidikan terintegrasi pada manajemen sekolah, dilaksanakan dalam bentuk peningkatan pengetahuan dan pemahaman,
penumbuhan, dan perilaku. Sedangkan dalam perencanaan dilakukan dalam bentuk penyususnan Rancangan Kegiatan Sekolah RKS dan Rancangan
Anggaran Kegiatan Sekolah RAKS. Perencanaan dan pelaksanaan pendidikan terintegrasi pada kegiatan
pengembangan diri dilakukan dalam bentuk kegiatan, pramuka, OSIS, PMRUKS, MOS, upacara bendera, seni budaya, dan festival fekolah. Sedangkan dalam
perencanaan dilakukan dalam bentuk penyusunan Rancangan Kegiatan Sekolah RKS dan Rancangan Anggaran Kegiatan Sekolah RAKS. Ketiga hal pokok
tersebut dilakukan terarah pada nilai-nilai karakter yang terdapat dalam panduan pendidikan karakter di SMP.
88
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini memaparkan jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, keabsahan data,
dan teknik analisis data. Kenam sub-bagian tersebut merupakan bagian-bagian dari motede yang digunakan dalam penelitian ini. Masing-masing sub-bagian
dijabarkan secara singkat, padat, dan jelas. Berikut merupakan penjabaran dari masing-masing sub-bagian.
A. Jenis Penelitian
Berdasarkan sumber data, jenis penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian lapangan field research, yaitu penelitian yang
pengumpulan datanya berada di lapangan. Penelitian ini dilakukan di salah satu SMP swasta katolik, yaitu SMP Pangudi Luhur Yogyakarta. Penelitian ini
bersifat deskriptif kualitatif yaitu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan subyek penelitian pada saat
sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu pendekatan
penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Metode kualitatif digunakan untuk
mendapatkan data yang mendalam dan mengandung makna Sugiyono, 2010:15.